Virus Corona

Korban Corona Meninggal Capai 19 Orang, Jokowi Akhirnya Instruksikan Rapid Test Covid-19 Massal

Presiden Joko Widodo akhirnya menginstruksikan agar segera dilaksanakan rapid test virus corona ( Covid-19) massal di Indonesia.

Kompas.com
Presiden Jokowi 

TRIBUNMATARAM.COM - Korban meninggal dunia karena virus corona terus bertambah, Presiden Joko Widodo akhirnya instruksikan rapid test Covid-19 massal.

Jumlah pasien meninggal dunia karena virus corona di Indonesia mencapai 19 orang hingga Rabu (18/3/2020).

Presiden Joko Widodo akhirnya menginstruksikan agar segera dilaksanakan rapid test virus corona ( Covid-19) massal di Indonesia.

Rapid test sendiri dilakukan dengan melibakan sejumlah besar peran rumah sakit pemerintah hingga swasta.

Kenali Cara Penularan Virus Corona, Jadi Alasan Penting Harus Jaga Jarak atau Social Distancing

1 Lagi Pasien Dalam Pengawasan Corona Meninggal di NTB, Baru dari Jakarta, Sehari Dirawat Wafat

"Segera lakukan rapid test dengan cakupan lebih besar," ujar Presiden Jokowi dalam rapat terbatas melalui telekonferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/3/2020).

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi (Kompas.com)

"Agar deteksi dini indikasi awal seseorang terpapar Covid-19 bisa dilakukan," lanjut dia.

Agar rapid test Covid-19 berjalan lancar, Presiden Jokowi meminta agar Kementerian Kesehatan segera memperbanyak alat tes sekaligus tempat tes.

Tidak hanya Kemenkes, Presiden Jokowi juga meminta pelibatan sejumlah unsur, mulai dari rumah sakit pemerintah, BUMN, TNI-Polri, hingga swasta demi kelancaran rapid test massal itu.

Bahkan, Presiden Jokowi juga membuka peluang bagi lembaga riset dan perguruan tinggi untuk juga bisa terlibat.

"Lembaga riset dan pendidikan tinggi yang mendapatkan rekomendasi dari Kemenkes," kata dia.

Seiring dengan akan berjalannya rapid test Covid-19, Presiden Jokowi sekaligus meminta jajarannya menyiapkan protokol kesehatan yang jelas dan mudah dipahami masyarakat.

"Ini penting sekali terkait dengan hasil rapid test ini, apakah dengan karantina mandiri, self isolation, ataupun memerlukan layanan RS," kata dia.

Sebelumnya, juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan, pihaknya sedang mengkaji penerapan rapid test untuk memeriksa apakah seorang pasien positif terjangkit virus corona atau tidak.

Yuri menjelaskan, rapid test adalah mekanisme pemeriksaan spesimen pasien terduga Covid-19 bukan menggunakan metode swab tenggorokan (mengambil cairan di tenggorokan), melainkan dengan sampel darah.

Metode ini disebut memiliki keunggulan. Salah satunya, tidak membutuhkan sarana prasarana pemeriksaan laboratorium pada biosecurity level II.

"Artinya, tes ini bisa dilaksanakan di hampir seluruh RS di Indonesia," ujar Yuri.

Sampai Rabu (18/3/2020), tercatat ada 227 kasus Covid-19 di Indonesia. Dari jumlah itu, 11 pasien dinyatakan sembuh dan 19 pasien meninggal dunia. (Kompas.com/ Ihsanuddin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Perintahkan Gelar Rapid Test Covid-19 Massal", https://nasional.kompas.com/read/2020/03/19/12005241/jokowi-perintahkan-gelar-rapid-test-covid-19-massal.

Pernyataan Jubir pemerintah khusus penanangan virus corona, Achmad Yurianto Soal 19 orang positif corona di Indonesia.
Pernyataan Jubir pemerintah khusus penanangan virus corona, Achmad Yurianto Soal 19 orang positif corona di Indonesia. (Tangkap Layar akun YouTube KompasTV)

19 Pasien Meninggal karena Corona, Berikut Riwayat Perjalanan Korban Lengkap

Wabah corona yang melanda Indonesia telah menewaskan 19 orang dalam kurun waktu dua minggu, berikut riwayat perjalanan sebagian korban.

Ke-19 pasien meninggal tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Sumatera, Jawa, hingga Bali.

Pemerintah pun merilis riwayat perjalanan pasien meninggal tersebut hingga bisa terinfeksi virus Covid-19.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, menjelaskan, per Rabu (18/3/2020), jumlah pasien positif corona yang meninggal dunia mencapai 19 orang per 18 Maret 2020, pukul 12.00 WIB. 

Dari jumlah tersebut, Yuli menyebut DKI Jakarta tercatat paling banyak, yaitu 12 orang, disusul Jawa Tengah dengan dua pasien.

Sebanyak satu pasien meninggal masing-masing di Jawa Barat, Bali, Banten, Sumatera Utara, dan Jawa Timur.

 3 Cara Hindari Memegang Wajah Agar Tak Mudah Terinfeksi Virus Corona, Gampang Banget!

 Tetap Waspada, Tingkat Kematian Pasien Covid-19 di Indonesia Tertinggi Kedua di Asia Tenggara

Berikut ini fakta lengkap wabah corona di sejumlah daerah:

Pernyataan Jubir pemerintah khusus penanangan virus corona, Achmad Yurianto Soal 19 orang positif corona di Indonesia.
Pernyataan Jubir pemerintah khusus penanangan virus corona, Achmad Yurianto Soal 19 orang positif corona di Indonesia. (Tangkap Layar akun YouTube KompasTV)

1. Jawa Tengah

Dua pasien positif corona meninggal di Jawa Tengah, satu di RS Moewardi Surakarta dan satu pasien dirawat di RS Kariadi Semarang.

Hingga saat ini di Jawa Tengah terdapat 1005 Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Sedangkan jumlah pasien Dalam Pemantauan (PDP) 68 orang, 24 di antaranya telah pulang dalam kondisi sehat.

Sementara jumlah total pasien positif virus corona di Jateng menjadi sebanyak 9 kasus.

Terakhir pasien yang meninggal pada Rabu (18/3/2020) adalah seorang perempuan berusia 43 tahun asal Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Pasien meninggal setelah dirawat beberapa hari di RSUD dr. Moewardi Solo.

“Tadi dinyatakan meninggal sekitar pukul 18.00 WIB. Almarhumah mulai dirawat di RSUD dr. Moewardi Solo sejak Jumat (13/3/2020) lalu,” ujar Bupati Wonogiri Joko Sutopo saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/3/2020) malam.

2. Jawa Barat

Seorang warga asal Kabupaten Cianjur meninggal dunia pada 3 Maret 2020 lalu.

Pasien tersebut sempat dinyatakan negatif, namun dari hasil pemeriksaan lanjutan ia dinyatakan positif terjangkit Covid-19.

Sementara itu, menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, berdasar data terbaru, 10 warga Jawa Barat dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Sebelumnya pada Minggu (15/3/2020) kemarin, pasien positif Covid-19 di Jabar berjumlah tujuh orang.

Tiga orang yang baru teridentifikasi yaitu seorang warga Kabupaten Purwakarta.

3. Bali

Pasien 25 virus corona dinyatakan meninggal di RSUP Sanglah Denpasar, Bali, Rabu (11/3/2020).

Hal itu dibenarkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra.

Pasien yang merupakan warga negara asing (WNA) itu datang bersama suaminya ke Bali pada 29 Februari 2020.

Indra tak menjelaskan, WNA perempuan itu mengalami gejala batuk dan demam pada 3 Maret 2020.

Lalu, sang suami membawanya ke salah satu rumah sakit swasta di Bali.

Karena memiliki riwayat perjalanan luar negeri dan mengalami gejala mirip virus corona, pasien dirawat di ruang isolasi.

Setelah sekitar lima hari mendapatkan perawatan, pasien itu tak menunjukkan tanda-tanda sembuh.

WNA itu dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar pada 9 Maret 2020 dan akhirnya meninggal empat hari sesudahnya.

4. Banten

Gubernur Banten Wahidin Halim mengumumkan kondisi wabah corona telah menjangkiti lima orang, satu orang dinyatakan meninggal.

"Dari lima orang itu, yang positif terkena virus satu orang dari Pondok Aren meninggal dunia," ujar Wahidin.

Menurut Wahidin, lima orang positif corona tersebut tersebar di empat kecamatan, yakni dua orang di Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Kemudian, satu orang di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang; dan satu orang di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

Adapun satu orang lainnya di Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

5. Sumatera Utara

Kepala Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara Riadhil Akhir Lubis membenarkan ada seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP), meninggal dunia.

Namun, Riadhil enggan memastikan apakah pasien tersebut telah positif corona.

Menurut Riadhil, kepastian mengenai hasil uji laboratorium hanya bisa disampaikan oleh pihak Kementerian Kesehatan.

Sementara, pihak rumah sakit tidak memiliki kewenangan untuk menyampaikan kepada publik.

"Posisi kami di daerah itu, dia (pasien) meninggal karena PDP sampai tadi malam. Izin ya, saya tidak bisa menginfokan, karena menyangkut protokol," kata Riadhil.

6. Jawa Timur

Pemerintah Kota Malang menetapkan status darurat virus corona baru atau Covid-19.

Penetapan status darurat dilakukan setelah satu dari dua pasien positif pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang, meninggal dunia.

"Penetapan kedaruratan sudah ditetapkan oleh Bapak Wali Kota tanggal 16 Maret 2020.

Jadi Kota Malang sudah ditetapkan dengan SK Wali Kota sebagai kedarurat bencana non-alam Covid-19," kata Humas Satgas Covid-19 Pemerintah Kota Malang, Husnul Ma'arif dalam konferensi pers di RSSA Kota Malang, Rabu (18/3/2020).

Sementara itu, Wakil Direktur RSSA Kota Malang, dr Syaifullah Asmiragani, menjelaskan, kondisi pasien positif corona adalah seorang wanita berusia 51 tahun.

"Yang meninggal, Kamis tanggal 12 (masuk ke RSSA). Meninggal tanggal 14. Dua hari perawatan karena kondisinya sudah jelek," katanya.

(Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi, Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani, Kontributor Medan, Dewantoro, Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor: Dheri Agriesta, Robertus Belarminus, Abba Gabrillin, Aprillia Ika, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "19 Pasien Positif Corona Meninggal, Ini Riwayat Lengkapnya di Sejumlah Daerah", https://regional.kompas.com/read/2020/03/19/10500051/19-pasien-positif-corona-meninggal-ini-riwayat-lengkapnya-di-sejumlah-daerah?page=all#page2.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved