Virus Corona
Mengapa Presentase Angka Kematian Corona di Indonesia Tertinggi di Dunia? Ini Penjelasan Ahli
Meski wabah corona baru menjangkiti Indonesia sekitar 3 minggu belakangan, angka kematian korban positif disebut paling tinggi di dunia.
Lantas, bagaimana prediksi tren angka kasus dan kematian mendatang di Indonesia?
Panji menuturkan bahwa tren ke depannya, jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 akan meningkat, bahkan bisa jadi pesat jumlahnya.
Setidaknya Panji menyebutkan bahwa ada tiga hal yang bisa menjadi faktor kunci untuk menekan prevalensi kematian akibat Covid-19 ini.
Pertama, tergantung apakah kelompok yang punya risiko meninggal lebih tinggi akan banyak yang sakit, misalnya lansia.
"Kalau lansia banyak yang sakit, ya angka kematian bisa tinggi," kata dia.
Kedua, tergantung secepat apa pasien ditangani. Hal ini juga tergantung secepat apa Indonesia bisa mendiagnosis pasien. Semakin cepat terdiagnosis, maka kemungkinan kematian bisa dihindari semakin tinggi.
Ketiga, tergantung seberapa kewalahan sistem kesehatan Indonesia.
Sebagian pasien Covid-19 ini akan membutuhkan fasilitas khusus seperti ventilator dan perawatan di ruang ICU yang jumlahnya sangat terbatas.
Jika pasien dengan kebutuhan ini tidak mendapatkan fasilitas lengkap itu, maka kemungkinan kematian juga tentu meningkat. (Kompas.com/ Ellyvon Pranita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Presentase Kematian Corona Indonesia Tertinggi di Dunia, Ini Kata Ahli", https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/19/113700023/presentase-kematian-corona-indonesia-tertinggi-di-dunia-ini-kata-ahli?page=all#page3.

Riwayat Perjalanan Korban Meninggal Corona Lengkap dari Jateng hingga Bali
Wabah corona yang melanda Indonesia telah menewaskan 19 orang dalam kurun waktu dua minggu, berikut riwayat perjalanan sebagian korban.
Ke-19 pasien meninggal tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Sumatera, Jawa, hingga Bali.
Pemerintah pun merilis riwayat perjalanan pasien meninggal tersebut hingga bisa terinfeksi virus Covid-19.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, menjelaskan, per Rabu (18/3/2020), jumlah pasien positif corona yang meninggal dunia mencapai 19 orang per 18 Maret 2020, pukul 12.00 WIB.
Dari jumlah tersebut, Yuli menyebut DKI Jakarta tercatat paling banyak, yaitu 12 orang, disusul Jawa Tengah dengan dua pasien.