Virus Corona
POPULER Kenali Cara Penularan Virus Corona, Jadi Alasan Penting Harus Jaga Jarak dengan Orang Lain
Ketahui penyebaran virus corona agar tak mudah tertular, jadi tahu alasan penting sebab harus jaga jarak atau social distancing.
Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Asytari Fauziah
TRIBUNMATARAM.COM - Ketahui penyebaran virus corona agar tak mudah tertular, jadi tahu alasan penting sebab harus jaga jarak atau social distancing.
Virus corona menyebar dengan sangat cepat hingga disebut sebagai salah satu pandemi global.
Apalagi sejak awal tahun 2020 ini sudah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Virus corona adalah virus jenis baru SARS-CoV2.
Lebih dari 200.000 orang telah terinfeksi virus ini di 152 negara dalam 3 bulan terakhir.
• Fakta Ibu Rumah Tangga di Solo yang Meninggal karena Corona, Sempat Bertemu Pasien Wafat Sebelumnya
China jadi negara pertama penyebaran virus ini, namun kini sudah menurun.
Sebaliknya, negara-negara lain malah mengalami lonjakan.

Italia dan Iran menjadi dua negara dengan jumlah kasus terbesar di luar China serta belum menunjukkan penurunan tren infeksi hingga saat ini.
Sejumlah penelitian di berbagai negara terus dilakukan untuk menemukan berbagai cara penularan virus corona.
Dengan demikian, bisa dilakukan upaya pencegahan dan penanganan.
Cegah penularan virus corona dengan mengetahui penyebarannya di bawah ini seperti dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.
Penyebaran Virus Corona
Virus corona jenis baru, SARS-CoV2, masih terus diteliti untuk mengetahui karakteristik virus ini dan bagaimana penularan serta penyebarannya.
Namun, WHO menjadikan penularan MERS dan SARS sebagai acuan karena penyebabnya berasal dari kelompok virus yang sama, yaitu coronavirus.
Penularan virus corona bisa terjadi melalui berbagai hal berikut:
- Droplets atau tetesan cairan yang berasal dari batuk dan bersin
- Kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan
- Menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya, kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan
- Kontaminasi tinja (jarang terjadi)