Virus Corona
4 Fakta Pangeran Charles Positif Corona, Kondisi Terkini Termasuk Istri dan Ratu Elizabeth
Virus corona mulai menjangkiti anggota kerajaan Inggris yakni sang pewaris tahta, Pangeran Charles.
TRIBUNMATARAM.COM - Fakta di balik Pangeran Charles positif terinfeksi corona, berikut ini kondisi Ratu Elizabeth.
Virus corona mulai menjangkiti anggota kerajaan Inggris yakni sang pewaris tahta, Pangeran Charles.
Pangeran Charles, dinyatakan positif terkena virus corona setelah menjalani tes bersama National Health Service (NHS) di Aberdeenshire.
• Kecemasan Dokter Rawat Pasien Corona di Lampung, Takut Tulari Istri Hamil, Cuci Tangan per 1 Jam
• Kabar Baik Jumlah Pasien Positif Corona RSUP Persahabatan Tinggal 17 Orang, Berkurang Hari ke Hari
Pengumuman disampaikan Clarence House, Rabu (25/3/2020) pagi waktu setempat.
Begitu kabar tersebut disiarkan, banyak pihak merasa kaget sekaligus mengkhawatirkan para anggota kerajaan lainnya.

Berikut lima fakta yang perlu diketahui:
1. Camilla negatif corona
Charles dikabarkan hanya mengalami gejala ringan. Kini ia tengah mengisolasi diri di Skotlandia bersama sang isti Camilla.
Camilla dikabarkan juga telah mengikuti tes dan hasilnya negatif.
"The Duchess of Cornwall juga telah dites, namun diketahui tidak terkena virus tersebut."
"Sesuai aturan pemerintah dan saran medis, Pangeran dan The Duchess kini melakukan isolasi mandiri di rumah mereka di Skotlandia."
Demikian disampaikan dalam keterangan Clarence House, yang dilansir Sky News.
Tidak dapat dipastikan dari siapa Charles tertular virus tersebut, karena ia banyak terlibat dalam acara publik selama beberapa pekan terakhir.
Acara publik terakhir Pangeran Charles adalah resepsi dan makan malam dalam rangka bantuan upaya bantuan kebakaran hutan Australia pada 12 Maret, di Mansion House di London.
Di pagi harinya di tanggal yang sama, Charles menghadiri upacara penobatan di Istana Buckingham.
Di sana, dia menyapa para penerima dengan isyarat non-kontak karena kekhawatiran tentang penyebaran penyakit.
Sementara pada 10 Maret, ia menjadi tuan rumah WaterAid summit di Clarence House untuk mendiskusikan dampak perubahan iklim terhadap akses air minum.
3. William dan Harry menghibur sang ayah
Pangeran Harry yang kini tengah berada di Kanada bersama sang istri Meghan Markle dan putranya Archie mengutarakan ingin terbang kembali ke Inggris setelah mendengar kabar itu.
Koresponden media Inggris, Neil Sean mengatakan kabar itu kepada Fox News.
Namun, Charles justru melarang mereka, dan meminta untuk tidak bepergian, serta menjaga diri dengan baik.
Sean mendapatkan informasi dari orang dalam istana bahwa Harry dan kakaknya, Pangeran William, sudah saling bicara, dan hal ini kembali meredakan ketegangan antara mereka berdua.
"Kedua bersaudara ini telah terhubung dengan Charles melalui video dan bercanda untuk membuatnya (Charles) merasa senang bahwa mereka bersama lagi," kata Sean.
"William dan (istrinya) Catherine kini mengambil alih semua pekerjaan utama istana. Camilla bersikeras dirinya akan merawat Charles dan memastikan semua staf tidak berkontak langsung dengan suaminya," tambah Sean.
4. Ratu Elizabeth sehat
Setelah kabar Charles positif virus corona, semua orang kemudian mengkhawatirkan kabar ibunya, Ratu Elizabeth II. Namun, Ratu dikabarkan dalam kondisi kesehatan yang baik.
Hal itu disampaikan langsung oleh juru bicara Istana Buckingham.
"Ratu kini dalam kondisi kesehatan yang baik."
"Ratu terakhir kali bertemu the Prince of Wales sesaat setelah penobatan pada pagi hari tanggal 12 Maret, dan mengikuti semua saran kesehatan untuk keselamatan diri," kata Jurubicara.
Ratu sudah pindah ke Kastil Windsor, Kamis lalu di tengah pandemi global yang semakin meluas.
Ratu meninggalkan Istana Buckingham seminggu lebih awal dari yang diperkirakan karena kekhawatiran terhadap penyebaran virus. (Kompas.com/ Nabilla Tashandra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pangeran Charles Positif Corona, Lihat 4 Fakta di Baliknya"

Beda Batuk Corona dan Batuk Biasa
Salah satu gejala virus corona adalah batuk, ini perbedaannya dengan batuk biasa, pahami dulu agar tak panik.
Virus corona menyebar dengan sangat cepat dan tak pandang bulu.
Bahkan ada yang tak menimbulkan gejala, layaknya orang yang sehat dan tak membawa virus.
Padahal para ahli sudah menyebutkan sejumlah gejala yang mengindikasikan seseorang terserang virus corona.
• Anggota DPR RI dan Keluarga Minta Rapid Test Virus Corona, GIAD Beri Kritik: Langkah yang Berlebihan
Gejala covid-19 ini mirip dengan gejala flu yang dibarengi demam, sakit kepala dan batuk.
Saat virus corona sedang mewabah seperti ini penting untuk mengetahui gejala virus corona, salah satunya batik.
Pahami dan kenali perbedaan batuk biasa dan batuk yang diduga terinfeksi virus corona.

Sebenarnya, batuk yang menunjukkan gejala Covid-19 dan batuk biasa memiliki perbedaan yang bisa diamati.
Dikutip dari Medical News Today, Kamis(19/3/2020), batuk yang terjadi pada penderita Covid-19 dan flu/batuk biasa sama-sama terjadi di waktu yang cukup sering, sepanjang mereka sakit.
Tingkatannya, mulai dari batuk ringan hingga sedang.
ini dia perbedaan batuk biasa dengan covid-19 seperti dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.
Batuk Biasa atau Flu
Batuk yang terjadi pada orang yang menderita influenza, menutur Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sering kali terjadi secara tiba-tiba dan penderita akan sembuh dalam waktu relatif singkat, kurang dari 2 minggu.
Selain itu, batuk yang terjadi pada orang yang menderita flu akan disertai dengan pilek dan bersin-bersin, sebagaimana dituliskan dalam artikel Business Insider, 12 Maret 2020.
Sementara, penderita Covid-19 tidak mengalami itu.
Jadi, jika seseorang menunjukkan batuk yang disertai dengan pilek dan sebelum batuk dimulai dengan fase bersin, dimungkinkan ia terkena flu biasa.
Covid-19

Dilansir dari The Sun, Senin(23/3/2020), Direktur Klinis dari Patientaccess.com, Dr Sarah Jarvis menjelaskan, batuk merupakan ciri dari gejala terinfeksi virus corona jenis baru yang sudah bisa diketahui.
Batuk yang menandakan mengindikasikan seseorang menderita Covid-19 adalah:
Batuk kering yang terjadi terus menerus.
Batuk kering terjadi setidaknya dalam waktu setengah hari.
Batuk ini tidak terjadi sesekali hanya karena Anda berdehem atau ada sesuatu yang menyangkut di tenggorokan.
Batuk ini adalah sesuatu yang baru dirasakan oleh penderitanya.
Artinya, bukan batuk seperti yang biasa dirasakan, misalnya karena seseorang terbiasa merokok kemudian sering batuk, dan sebagainya.
Batuk kering tidak berdahak
Meskipun penderita batuk kering tidak bisa disebut 100 persen adalah penderita Covid-19, namun jenis batuk ini lebih berpotensi menjadi gejala Covid-19 daripada batuk basah yang menghasilkan dahak.
Disebutkan, 67,7 persen pasien yang terkonfirmasi sebagai penderita Covid-19 menunjukkan gejala batuk kering ini, sehingga tak jarang disebut sebagai gejala kunci.
Oleh karena itu, Anda yang mengalami batuk kering seperti ini disarankan untuk melakukan isolasi diri secara mandiri sebagai langkah preventif menularkan virus ke orang lain.
Berikut gejala dari hari ke hari orang yang menderita covid-19:
Kewaspadaan tentang virus yang tengah mewabah ini bisa dilakukan dengan mencari tahu ciri-ciri dan gejalanya.
Dikutip dari Business Insider, berikut gejala atau ciri-ciri terjangkit virus corona dari hari ke hari:
Hari Pertama
Pasien demam. Mereka juga mungkin mengalami kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.
Sebagian kecil mungkin mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.
Hari Kelima
Pasien mulai mengalami sesak napas.
Kondisi ini akan dialami terutama oleh orang yang sudah berusia lanjut, atau mereka yang sebelumnya memiliki penyakit.
Hari Ketujuh
Demam tinggi.
Kesulitan bernapas semakin parah, frekuensi napas pendek.
• Menteri BUMN Erick Thohir Tes Corona Hari Ini, Tes Dilakukan Setelah Menhub Positif Covid-19
Hari Kedelapan
Pasien dengan kondisi yang parah mengalami gangguan pernapasan akut.
Paru-paru dipenuhi dengan cairan.
Kondisi ini sering kali berakibat fatal.
Hari Kesepuluh
Jika pasien terus memburuk, petugas medis akan memindahkan mereka ke ruang ICU.
Pasien mengalami sakit perut, nafsu makan berkurang.
Hari Ketujuh belas
Pasien yang bisa bertahan melewati masa sulit akan mulai pulih.
Rata-rata orang yang sembuh dari virus corona dikeluarkan dari rumah sakit setelah 2,5 minggu.
• Peneliti Ungkap Kondisi Paru-paru Pasien Virus Corona yang Berhasil Sembuh: Ada Penurunan Fungsi
Selain pasien yang positif covid-19, ada dua jenis orang terkait denga virus corona ini.
Siapa yang Termasuk ODP?
ODP adalah singkatan dari Orang Dalam Pemantauan.
Dalam hal ini, ODP COVID-19 adalah orang yang mengalami gejala sebagai berikut:
- Demam (>38 derajat C) atau ada riwayat demam;
- ISPA tanpa pneumonia;
- Memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala.
Siapa yang Termasuk PDP?
PDP adalah singkatan dari Pasien Dalam Pengawasan.
Dalam hal ini, PDP COVID-19 adalah orang yang mengalami gejala sebagai berikut:
- Demam (>38 derajat C) atau ada riwayat demam;
- ISPA;
- pneumonia ringan hingga berat;
- Memiliki perjalanan ke negara yang terjangkit atau kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dalam 14 hari terakhir.
Selain ODP dan PDP, ada pula penyebutan lain kepada orang yang diduga terjangkit virus corona, yaitu supect corona.
(TribunMataram.com/Asytari Fauziah)
Artikel ini juga tayang di Tribunnews.com dengan judul 4 Fakta di Balik Pangeran Charles Positif Corona, Kondisi Terkini Termasuk Istri dan Ratu Elizabeth.