Virus Corona
Seorang Pasien Suspect Corona Meninggal di Ambulans setelah 3 Rumah Sakit Menolak Rawat karena Penuh
Seorang pria lanjut usia suspect corona hanya tinggal dengan seorang pembantu menghembuskan napas terakhirnya di mobil ambulans.
Hanya melihat dari jauh, karena jenazahnya infeksius,” kata narasumber Kompas.com tadi.
“Sedih sekali. Bahkan keluarga juga tidak bisa mengantar ke peristirahatan terakhir.
Aku harap orang-orang di luar sana at least bisa mendoakan dari jauh,” lanjut dia.
“Yang sebenarnya membuat marah, (kami) jadi tahu ketidaksiapan kita menghadapi ini (Covid-19).
Ada berapa orang yang seperti almarhum? Hidupnya sendirian, lansia, lalu saat butuh pertolongan, ternyata fasilitas kesehatannya tidak siap juga.” (Kompas.com/Vitorio Mantalean)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Suspect Covid-19 Lanjut Usia Meninggal di Ambulans gara-gara 3 Rumah Sakit Penuh"

Kabar Baik Corona Hari Ini
Di samping kabar buruk, ada kabar baik terkait corona.
Kabar baik virus corona hari ini, vaksin Covid-19 yang tengah dikembangkan bisa tahan lama.
Di tengah wabah corona yang terjadi secara global ada kabar baik yang diumumkan para ahli kesehatan.
Meski saat ini masih diusahakan untuk dicari, vaksin corona diperkirakan akan bertahan lama.
Vaksin untuk penyakit Covid-19 memang masih dalam tahap pengembangan, dan prosesnya memakan waktu cukup lama.
Namun, vaksin ini diperkirakan akan sangat efektif dan mampu bertahan cukup lama setidaknya dalam beberapa tahun, sebagaimana dilansir dari techcrunch.
Tidak hanya itu, kabar baik lainnya sebagaimana dilansir dari penelitian Universitas Johns Hopkins, mengatakan bahwa virus corona alias SARS-Cov-2 alias Covid-19 tidak melakukan mutasi di dalam tubuh manusia.
• Demi Konten Nekat Jilati Kloset Duduk, Influencer Ini Positif Terinfeksi Corona, Videonya Dikecam
• Pentingnya Memahami Tipe Virus Corona yang Menginfeksi Tanpa Gejala, 5 Hal Ini Wajib Diketahui
Semua virus biasanya mengalami evolusi, yaitu melakukan replikasi diri dari inangnya dan menyebar ke seluruh populasi.
Namun, Covid-19 rupanya tidak cepat bermutasi.
