Virus Corona
Didiskriminasi Masyarakat Setelah Rawat Pasien Corona, Begini Curhatan Tenaga Medis Covid-19
Perlakuan tidak mengenakkan dialami oleh tenaga medis yang merawat pasien Covid-19. Ia mengaku mendapat diskriminasi dari masyarakat.
Kemudian ia dan rekan-rekannya juga mendapat perlakuan tidak mengenakkan ketika berada di warung tegal (warteg).
Ia berharap masyarakat dapat memberikan dukungan ke para tenaga medis.
Sekarang perlahan-lahan masyarakat sudah dapat menerima.
"Teman aku mau jajan ke warteg dibilang itu perawat covid jadi kitanya yang jadi perawat jadi tidak enak. Kok kita di-jugje sih, harusnya disupport."
"Kalau tidak terima beberapa tidak tidak terima. Tapi dari waktu ke waktu sampai sekarang semua masyarakat sudah menerima. Sampai sekarang kita baik-baik saja," ungkapnya.
Rifaldi menjelaskan jika para tenaga medis RSUP Persahabatan dibekali Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai.
"Malahan di rumah saikt kita pun tercukupi APDnya, Alhamdulillah itu sangat bersyukur. Karena rumah sakit selalu menyediakan APD buat pekerjanya," ceritanya.
(Tribunnews.com /Mohay /Ayu Miftakhul Husna)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Curhatan Tenaga Medis Covid-19 yang Mendapat Diskriminasi dari Masyarakat