Virus Corona

Amerika Serikat Jadi yang Pertama Kasus Kematian karena Virus Corona Capai 2.108 Orang dalam Sehari

Amerika Serikat telah menjadi negara pertama di dunia yang mencatat lebih dari 2.000 kematian akibat virus Corona dalam sehari.

Editor: Asytari Fauziah
AFP/STR/CHINA OUT
Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat. 

TRIBUNMATARAM.COM - Amerika Serikat telah menjadi negara pertama di dunia yang mencatat lebih dari 2.000 kematian akibat virus Corona dalam sehari.

John Hopkins University melaporkan, 2.108 orang meninggal dalam 24 jam terakhir hingga JUmat (10/4/2020) malam waktu setempat.

Kini, AS menjadi negara dengan angka kematian tertinggi di dunia akibat Covid-19.

Menurut worldometeres.info, 18.747 orang di AS telah meninggal akibat Corona, per Sabtu (11/4/2020) pagi.

Sebanyak 502.876 orang terinfeksi Covid-19 di negara Paman Sam tersebut.

Baca: Update Corona Global 11 April 2020: Menginfeksi 210 Negara, Tembus 1,6 Juta Kasus, Amerika Terbanyak

Baca: Amerika Serikat Kucurkan Dana Rp 36 Miliar Bantu Indonesia Tangani Pandemi Corona

27.314 orang sembuh.

Sementara, 456.815 orang masih menjalani perawatan.

Beberapa rumah duka yang kewalahan untuk mengumpulkan jenazah korban virus corona, dan memaksa rumah sakit seperti Rumah Sakit Brooklyn untuk menyimpannya di trailer berpendingin.
Beberapa rumah duka yang kewalahan untuk mengumpulkan jenazah korban virus corona, dan memaksa rumah sakit seperti Rumah Sakit Brooklyn untuk menyimpannya di trailer berpendingin. (The New York Times/Dave Sanders)

AS telah melampaui Italia yang sebelumnya menjadi negara dengan tingkat infeksi dan kematian tertinggi di dunia.

Meskipun begitu, dilansir BBC.com, para ahli di gugus tugas Gedung Putih Covid-19 mengatakan, kurva wabah mulai mendatar di seluruh Amerika Serikat.

Dr Anthony Fauci, ahli penyakit menular di AS, juga setuju bahwa Amerika Serikat mulai memasuki tahap penurunan wabah, baik angka kasus maupun kematian.

Namun, meskipun ada kemajuan penting, upaya mitigasi seperti social distancing belum boleh dilonggarkan.

Senada dengan Fauci, Dr. Deborah Birx mengungkapkan, ada pertanda bagus bahwa wabah mulai stabil.

Tingkat kenaikan tampak stabil di daerah-daerah seperti New York, New Jersey, dan kota Chicago.

Namun, dia memperingatkan jika negara belum mencapai puncak wabah.

"Kita harus terus melakukan apa yang kita lakukan seperti sebelumnya, karena itulah yang pada akhirnya akan membawa kita melintasi puncak dan menuruninya," tambah Birx.

Dikelilingi oleh anggota Satuan Tugas Virus Corona Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump berbicara pada konferensi pers tentang virus corona atau COVID-19, di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC, 13 Maret 2020. Trump menyatakan virus corona sebagai darurat nasional.
Dikelilingi oleh anggota Satuan Tugas Virus Corona Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump berbicara pada konferensi pers tentang virus corona atau COVID-19, di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC, 13 Maret 2020. Trump menyatakan virus corona sebagai darurat nasional. (JIM WATSON / AFP)
Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved