Erupsi Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau Erupsi Hingga Capai Status Level Waspada, 18 Gunung Juga Ada di Level II
Sementara itu, saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada status Level II yaitu waspada.
TRIBUNMATARAM.COM - Gunung Anak Krakatau di Lampung kembali erupsi pada pukul 21.58 WIB, Jumat (10/4/2020).
Berdasarkan sumber data Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM), Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tinggi kolom abu teramati sekitar 200 meter di atas puncak atau sekitar 357 meter di atas permukaan laut.
Erupsi yang terjadi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 milimeter dan durasi sekitar 1 menit 12 detik.
• Kesaksian Warga Bogor Ketakutan Dengar Suara Dentuman Aneh Gunung Anak Krakatau, Sampai Susah Tidur
Visual letusan disebutkan teramati dari CCTV.
Adapun, kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah selatan.
Sementara itu, saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada status Level II yaitu waspada.
Dalam menanggapi peristiwa ini, KESDM merekomendasikan agar masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer dari kawah.

Kabar erupsi ini sebelumnya telah banyak beredar di media sosial, karena ada bunyi dentuman di sekitar Bogor, Depok dan Jakarta pada sore hari.
Tetapi, bunyi dentuman tersebut bukanlah berasal dari aktivitas Gunung Anak Krakatau yang dimaksudkan.
• Fakta Terbaru Erupsi Gunung Merapi, Kolom Abu Capai 5 Kilometer, Area Hujan Abu Hingga Warga Panik
Untuk diketahui berikut data Magma terkait tingkat level gunung di Indonesia.
Level IV - Awas
Tidak ada gunung api berstatus Level IV atau awas.
Level III - Siaga
Berjumlah 3 Gunung Api, yaitu sebagai berikut.
- Gunung Agung, Bali
- Gunung Karangetang, Sulawesi Utara
- Gunung Sinabung, Sumatera Utara
Level II - Waspada
Berjumlah 18 Gunung Api, yaitu sebagai berikut.
- Gunung Anak Krakatau, Lampung
- Gunung Banda Api, Maluku
- Gunung Bromo, Jawa Timur
- Gunung Dukono, Maluku Utara
- Gunung Gamalama, Maluku Utara
- Gunung Gamkonora, Maluku Utara
- Gunung Ibu, Maluku
- Gunung UtaraIli Lewotolok, Nusa Tenggara Timur
- Gunung Kerinci, Jambi-Sumatera Barat
- Gunung Lokon, Sulawesi Utara
- Gunung Marapi, Sumatera Barat
- Gunung Merapi, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
- Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat
- Gunung Rokatenda, Nusa Tenggara Timur
- Gunung Sangeangapi, Nusa Tenggara Barat
- Gunung Semeru, Jawa Timur
- Gunung Slamet, Jawa Tengah
- Gunung Soputan, Sulawesi Utara (Kompas.com/ Ellyvon Pranita/ Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas/)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Erupsi Gunung Anak Krakatau, Ini Daftar Gunung Masuk Level Waspada"

BMKG Jelaskan Sumber Suara Dentuman Tadi Malam
Malam saat Gunung Anak Krakatau erupsi, ramai warga mendengarkan dentuman, ini dia penjelasan dari BMKG.
Penjelasan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) soal suara dentuman tadi malam, Jumat (10/4/2020).
Sebuah suara dentuman yang diyakini dari suara erupsi Gunung Anak Krakatau Lampung membuat khawatir warga Jabodetabek.
Suara gemuruh yang disebutkan mirip petir ketika hujan akan menjelang itu terdengar berulang kali Jumat (10/4/2020) dini hari.
BMKG menegaskan, suara dentuman yang terdengar di Jakarta dan sejumlah wilayah di Jawa Barat bukan berasal dari gempa tektonik.
"Tapi poinnya adalah bukan dari sumber gempa bumi tektonik itu tidak ada gempa tektonik yang signifikan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada Kompas.com, Sabtu (11/4/2020).
• Kesaksian Warga Bogor Ketakutan Dengar Suara Dentuman Aneh Gunung Anak Krakatau, Sampai Susah Tidur
• Jadi Trending, Dentuman Gunung Anak Krakatau di Lampung Terdengar dari Jakarta hingga Bogor
Dwikorita mengatakan pada Sabtu dini hari ada gempa Selat Sunda.
Namun kekuatan gempa yang hanya 2,4 Magnitudo itu seharusnya tak berdampak suara atau getaran.
"Sejak jadi kami cek data itu kan sejak jam 22.00 sekian jadi sudah kita cek ada gempa tapi kekuatannya magnitudonya hanya dua, sekian itu tidak dirasakan oleh manusia," ujarnya.

"Yang kuat saja yang kekuatannya lebih besar saja tidak mengeluarkan dentuman," ucap Dwikorita.
Pada Sabtu dini hari sekitar pukul 01.40-03.00 sejumlah warga di Jakarta, Depok, dan Bekasi mendengar dentuman.
Sejumlah warganet di akun Twitter BNPB melaporkan mendengar dentuman tersebut, yang diduga berkaitan dengan meletusnya Gunung Anak Krakatau.
Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menjelaskan, suara dentuman yang ramai dibahas di media sosial bukan berasal dari letusan Gunung Anak Krakatau.
"Saya sudah konfirmasi petugas pos pengamatan, mereka tidak mendengar karena letusannya juga kecil," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Hendra Gunawan saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Diketahui, Gunung Anak Krakatau yang berada di Lampung erupsi pada Jumat (10/4/2020) malam sekitar pukul 21.58 WIB.
Hal itu dilaporkan oleh KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau yang dikutip oleh Twitter BNPB, @BNPB_Indonesia.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Agus Wibowo mengatakan, tinggi kolom abu yang dikeluarkan Gunung Anak Krakatau berdasarkan laporan yang didapatkannya yakni sekitar 500 meter.
"Untuk letusan pertama sekitar 500 meter, lalu terus meletus sampai pagi tadi. Jam 5-an masih terus ada erupsi," jelas Agus. (Kompas.com/ Sania Mashabi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG: Suara Dentuman Bukan dari Gempa Tektonik".
dan di Tribunnews.com dengan judul Gunung Anak Krakatau Erupsi, Daftar 18 Gunung di Indonesia Ada di Level II atau Waspada