Virus Corona
Jadi Trending Topic, Pria Ini Sudah Jalani Masa Karantina 3 Kali Selama Wabah Virus Corona!
Seorang pria di China menjadi trending topic setelah mengalami nasib sial dengan dikarantina selama tiga kali beruntun selama wabah virus corona.
TRIBUNMATARAM.COM - Seorang pria di China menjadi trending topic setelah mengalami nasib sial dengan dikarantina selama tiga kali beruntun selama wabah virus corona.
Tuan Xiong, warga Jining, kota di Provinsi Shandong, menghabiskan hampir Februari dan awal Maret dengan berada di rumahnya saja.
Kisahnya diperbincangkan pada pekan ini oleh publik, dengan media China menyebut Xiong "membeli satu, dapat dua" karena dikarantina hingga tiga kali.
• YouTuber Ini Jadi Pasien Pertama Positif Virus Corona di NTT, Sudah Kontak dengan 60 Orang & 2 TNI
Dilansir Oddity Central Kamis (9/4/2020), karantina pertama Xiong terjadi ketika Jining mengumumkan lockdown pada 8 Februari, atau dua hari sekembalinya dia dari Filipina.
Dia dilarang untuk meninggalkan apartemenya selama 14 hari.
Keputusan itu menjadi awal dia menghabiskan masa karantina hampir 50 hari.
"Kami diberi tahu untuk melakukan karantina mandiri. Jadi saya menaatinya," kata Xiong dalam video yang menjadi trending topic.

Setelah dia memenuhi kewajiban dengan mengarantina diri selama dua pekan, dia bermaksud untuk sekadar berjalan ke sekitar tempat tinggalnya.
Tetapi begitu dia keluar dari pintu apartemen, di hadapannya adalah tetangganya yang baru saja kembali dari Korea Selatan.
Si tetangga tak sendiri, dia diikuti oleh petugas kesehatan. "Karena dia, saya terpaksa masuk rumah lagi selama 14 hari," ujar dia santai.
• Kabar Baik Corona Hari Ini, Nol Kematian Harian di China dan Aplikasi Jam Pintar Pendeteksi Covid-19
Dia kemudian menghabiskan lagi masa karantina mandiri di rumahnya selama 14 hari. Dia mengaku tidak melakukan apa pun sepanjang hari.
"Kemudian jelang masa berakhirnya karantina, ternyata saudara saya baru saja kembali dari Singapura. Saya dikarantina lagi," tuturnya.
Dengan terpaksa, dia kemudian menjalani kembali momen di rumah saja untuk ketiga kalinya secara beruntun, di mana dia tak melakukan apa pun selain berbaring.
Dia sudah mendokumentasikan pengakuannya melalui sebuah video pendek, dengan pengalamannya selama mengisolasi diri menjadi viral. (Kompas.com/ Ardi Priyatno Utomo/ Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dikarantina 3 Kali Berturut-turut, Pria Ini Jadi Trending Topic di China"

Muncul virus baru Hantavirus.
Belum selesai penanganan virus ini, sudah muncul virus baru yang buat pria di China meninggal dunia.
Ini penjelasan lengkap soal hantavirus yang viral dan ramai dibicarakan di sosial media.
Belum reda kasus infeksi virus corona, dunia dikejutkan dengan munculnya kabar tentang hantavirus atau virus hanta.
• Tak Rasakan Gejala Apapun, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana Ingatkan Masyarakat Tetap di Rumah
Tagar # Hantavirus kemudian viral di Twitterland dan dicuitkan hingga 484.000 tweet.
Merebaknya kabar tentang hantavirus setelah seorang pria di China dilaporkan meninggal setelah tertular virus tersebut.
Pria yang berasal dari Provinsi Yunnan, China barat daya, meninggal pada Senin ketika melakukan perjalanan ke Provinsi Shandong di timur, seperti dilaporkan Global Times, media yang dikelola Pemerintah China, Selasa (24/3/2020).

Selanjutnya 32 orang di dalam bus yang sebelumnya dinaiki pria tersebut ikut diperiksa.
Laporan dari petugas medis menemukan bahwa kematian pasien itu tidak berkaitan dengan virus corona.
Namun, disebabkan virus bernama hantavirus. Hal itu berdasarkan tes nucleus acid, yang mana pekerja lainnya juga diminta mengikuti tes tersebut.
Apa itu hantavirus?
Dalam laporan penelitian berjudul "Infeksi Hantavirus: Penyakit Zoonosis yang Perlu Diantisipasi Keberadaannya di Indonesia" yang diunggah di situs Kementerian Kesehatan disebutkan, infeksi hantavirus merupakan salah satu zoonosis yang ditularkan oleh hewan rodensia (hewan pengerat) ke manusia.
Infeksi ini mengakibatkan gangguan bagi kesehatan masyarakat, terutama di negara berkembang.
Gangguan kesehatan pada manusia dapat berupa kelainan ginjal dan paru-paru, dimulai dengan demam, bintik perdarahan pada muka, sakit kepala, kemudian hipotensi, oliguria (sedikit buang air kecil), lalu diuretik (sering buang air kecil). Angka kematian dapat mencapai 12 persen.
Penyakit ini diketahui setelah ditemukannya kasus infeksi hantavirus pada lebih dari 3.000 tentara Amerika di Korea pada tahun 1951-1954 dan kemudian menyebar ke Amerika, yang menyebabkan banyak kematian akibat gagal jantung.
Sejak saat itu, infeksi hantavirus menarik perhatian dunia.
Hantavirus pertama kali diisolasi pada tahun 1976, yang kemudian dapat diidentifikasi beberapa strain/galur/serotype hantavirus lainnya.
"Sebanyak 22 hantavirus bersifat patogen bagi manusia, serta terdiri dari dua tipe penyakit, yaitu tipe Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS) dan tipe Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS)," tulis laporan yang disusun oleh Indrawati Sendow, NLPI Dharmayanti, M Saepullah, dan RMA Adjid.
• Dinyatakan Negatif Corona, Dokter Handoko Gunawan Nekat Pulang Naik Taksi setelah 2 Minggu Diisolasi
Virus dan karakter genetik
Infeksi hantavirus disebabkan oleh virus Hanta genus Hantavirus, famili Bunyaviridae.
Virus ini memiliki single stranded RNA, yang mempunyai tiga segmen berbentuk sferikal dengan diameter 80-120 nm dan panjang mencapai 170 nm.
Hantavirus beramplop sehingga tidak tahan terhadap pelarut lemak, seperti deterjen, pelarut organik, dan hipoklorit, dapat juga diinaktivasi dengan pemanasan dan sinar ultraviolet.
Proses penularan
Penularan hantavirus ke manusia dapat terjadi baik melalui kontak dengan hewan reservoir rodensia yang terinfeksi maupun kontak dengan ekskresinya seperti saliva, urine, atau feses.
Penularan pada manusia juga dapat terjadi melalui aerosol dari debu atau benda-benda yang telah terkontaminasi oleh urine dan feses rodensia yang mengandung hantavirus.
Penularan dari manusia ke manusia juga belum pernah dilaporkan.
Periode viremia hantavirus pada manusia sangat singkat sehingga sulit untuk dideteksi keberadaannya dalam darah.
• Tak Terima Krisdayanti Disudutkan karena Liburan saat Corona, Raul Lemos : Saya yang Disalahkan!
Gejala klinis
Infeksi hanta menyebabkan Haemorrhagic Fever and Renal Syndrome (HFRS) dan Haemorrhagic Pulmonary Syndrome (HPS) pada manusia.
Masa inkubasi penyakit hanta berkisar antara 2-8 minggu.
Situasi infeksi hantavirus di dunia
Penyebaran infeksi hantavirus dengan gejala klinis pada manusia ini banyak ditemukan di China dan Korea.
China merupakan negara terendemis untuk penyakit hanta, hal ini terlihat dari laporan yang menyatakan bahwa 70-90 persen kasus infeksi hanta di dunia terjadi di China, sedangkan urutan kedua terdapat di Korea hingga tahun 1996.
Pemberian vaksinasi telah dimulai tahun 1991 di Korea, yang berdampak sangat signifikan dengan penurunan kasus yang sangat drastis pada tahun 1998.
• Belum Selesai Virus Corona, Pria di China Meninggal karena Hantavirus, Ini Hewan Penyebarnya
Pengendalian penyakit
Vaksinasi dinilai masih efektif untuk pencegahan infeksi hantavirus sehingga telah dikembangkan vaksin multivalent rekombinan yang terdiri dari beberapa strain/serotype hantavirus yang dapat mencegah infeksi hantavirus.
Vaksin hanta yang berasal dari jaringan ginjal garbil dan hamster telah banyak diproduksi.
Di China dan Korea, pemberian vaksinasi hantavirus dapat menurunkan kasus infeksi pada manusia secara drastis. (Kompas.com/ Rizal Setyo Nugroho/ Rizal Setyo Nugroho)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hantavirus: Dari Karakter, Gejala, Proses Penularan, hingga Vaksinasi"
dan di Tribunnews.com dengan judul Dikarantina Tiga Kali Berturut-turut Selama Wabah Virus Corona, Pria Ini Viral & Jadi Trending Topic