Virus Corona
Saran Ahli untuk Pekerja Rumah Sakit yang Rentan Virus Corona 'Jika Nakes Terinfeksi, Kita Bisa Apa'
Orang yang bekerja di lingkungan kesehatan adalah kelompok berisiko tinggi terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Untuk diketahui, hingga Jumat (10/4/2020), data di DKI Jakarta menunjukkan ada 161 petugas medis yang terinfeksi Covid-19.
Pemeriksaan atau skrining melalui tes tersebut, tidak hanya berhenti di taraf rumah sakit saja, melainkan juga harus turun ke puskesmas atau layanan primer lainnya.
"Jadi kita tidak menunggu, tapi melakukan lebih dulu.
Menjaga kesehatan dan keselamatan tenaga kesehatan itu, semua pegawai di fasilitas kesehatan, yang (saat ini jumlahnya) bukannya menurun tapi meningkat," tuturnya. (Kompas.com/ Ellyvon Pranita/ Gloria Setyvani Putri)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pekerja di Rumah Sakit Rentan Terinfeksi Corona, Ahli Sarankan Ini"

Curhatan Tenaga Medis Saat Didiskriminasi
Satu di antara tenaga medis di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan menceritakan diskriminasi yang dia alami karena bekerja di rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.
Tenaga medis itu bernama Rifaldi, ia tinggal di Jakarta Selatan.
Rifaldi menjelaskan jika pemberitaan mengenai tenaga medis RSUP Persahabatan diusir dari tempat tinggal itu tidak benar.
Ia menceritakan jika dirinya dikucilkan dan menjadi bahan pembicaraan tetangga karena merawat pasien Covid-19.
"Kita dikucilkan dalam arti aku di Jakarta perantau dari Padang. Tinggal dengan kakak di Jakarta Selatan."
"Pernah pas wabah ini datang ke Indonesia aku pulang ke rumah malam, paginya kerja lagi salah satu tetangga ngomong (ke kakak) 'Lu ngapain ke sini kan adik lu kerja di rumah sakit Covid-19 ntar bawa virus lagi'," ujarnya.
Hal inilah yang membuat Rifaldi tidak pulang selama 3 minggu ke rumah.
Menurutnya, masyarkat harus memberi dukungan kepada para tenaga medis yang menangani virus ini dan bukan menghakimi.
Baca: Update Provinsi di Indonesia Belum Ditemukan Kasus Positif Corona, NTT dan Gorontalo
"Jadi diskriminasi ini yang membuatku enggan pulang selama 3 minggu dan ada kejadian yang menurut aku miris."
"Seharusnya masyarakat yang memberi support malah menjudge kita kenapa harus kita yang di judge karena kita berbuat baik," ujarnya dilansir melalui YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (1/4/2020).