Virus Corona

POPULER Kondisinya Memburuk Beberapa Kali, Terus Dimotivasi Tenaga Medis, Hingga Akhirnya Sembuh

Pengalaman pasien sembuh corona di Lampung, beberapa kali kondisi memburuk, tapi dimotivasi tenaga medis.

Editor: Asytari Fauziah
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Tenaga medis melakukan Simulasi Kesiapsiagaan Penanganan Virus Corona (Covid-19), di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Jalan KH Wahid Hasyim (Kopo), Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut sebagai langkah kesiapsiagaan Kota Bandung untuk mengatasi penyebaran wabah virus corona. 

Tiga jenis obat dan vitamin itu digunakan untuk memperkuat daya tahan tubuh pasien.

Hasilnya, ketiga pasien pun mampu melewati fase sulit hingga akhirnya dinyatakan sembuh.

"Tiga komposisi obat itu terbukti mampu menghilangkan virus di tubuh pasien dan sekarang sudah dinyatakan negatif," kata Harun kepada wartawan, Senin (13/4/2020).

Ilustrasi
Ilustrasi (Shutterstock via Kompas.com)

Harun mengatakan, proses pemberian obat kepada pasien tak bisa dilakukan secara mandiri.

Para pasien harus tetap di bawah pengawasan dokter.

"Dokter akan menyesuaikan takaran obat dengan kondisi pasien," ujar Harun.

Untuk pasien yang sembuh, ia mengimbau agar tetap selalu menjaga kondisi imunitas tubuh, sehingga tak kembali terjangkit virus corona.

"Mereka bisa kembali terkena jika kondisi imun tubuhnya turun," kata Harun.

Uji coba vaksin

Ilustrasi vaksin virus corona covid-19
Ilustrasi vaksin virus corona covid-19 (dok.ist/via tribun padang)

Para peneliti di seluruh dunia sedang berlomba dengan waktu untuk membuat virus corona yang sudah menewaskan puluhan ribu warga.

Para peneliti terus bekerja untuk membuat vaksin guna menanggulangi wabah virus corona yang sudah mengingfeksi lebih dari 1,5 juta warga di seluruh dunia.

Kabar terbaru, peneliti AS telah melakukan uji coba keamanan vaksin virus corona yang kedua kalinya kemarin Rabu (08/04/2020).

Metode kali ini adalah suntikan yang lebih dalam di bawah permukaan kulit.

Seorang peneliti mengatakan kepada relawan yang dites vaksin, "cubitan (pada kulit) ini harusnya terasa seperti tes kulit sederhana."

Dr John Ervin dari pusat penelitian farmasi mengatakan pada asosiasi media bahwa uji vaksin kedua tersebut adalah uji coba penting kedua.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved