Virus Corona
POPULER Kondisinya Memburuk Beberapa Kali, Terus Dimotivasi Tenaga Medis, Hingga Akhirnya Sembuh
Pengalaman pasien sembuh corona di Lampung, beberapa kali kondisi memburuk, tapi dimotivasi tenaga medis.
TRIBUNMATARAM.COM - Pengalaman pasien sembuh corona di Lampung, beberapa kali kondisi memburuk, tapi dimotivasi tenaga medis.
Suharsono (54) merasa sangat beruntung bisa sembuh dari Covid-19 yang membuat kondisi kesehatannya menurun beberapa kali.
Ia kini telah diperbolehkan pulang dan dilepas sendiri oleh para tenaga medis yang membantunya.
Kondisi kesehatan beberapa kali memburuk, pasien 04 di Lampung bercerita tenaga medis selalu memberikan motivasi untuk sembuh.
• Dokter di Palembang Berhasil Sembuhkan Pasien Corona dengan 3 Resep, Bukti Covid-19 Bisa Dilawan!
• Cerita Dokter Relawan Covid-19 di Wisma Atlet, Butuh 1 Jam Pakai APD, Tahan Perih hingga Kencing
Pasien bernama Suharsono ini dinyatakan sembuh total dan diperbolehkan pulang.
Pria berusia 54 tahun ini dilepas oleh tenaga medis di depan ruang isolasi RS Abdul Moeloek, Bandar Lampung, Kamis (16/4/2020) sore.
Mengenakan baju koko warna putih dan bercelana panjang abu-abu, Suharsono mengucapkan salam perpisahan sambil duduk di kursi roda kepada para tenaga medis yang menggunakan APD lengkap.
Dalam video yang diterima Kompas.com, warga Bandar Lampung ini mengucapkan terima kasih atas kerja keras tenaga medis yang merawatnya sejak 27 Maret 2020 lalu, Kamis (16/4/2020).
Usia yang sudah lanjut, membuat beberapa kali kondisi kesehatan pasien 04 itu naik turun yang membuatnya sempat patah semangat.
Namun, para perawat dan tim dokter yang telaten di ruang isolasi selalu memberikan motivasi agar Suharsono tetap semangat dan hanya memikirkan kesembuhan.
“Tim dokter dan perawat selalu memberikan motivasi semangat kepada saya untuk kesembuhan. Terima kasih atas pelayanannya yang luar biasa,” kata Suharsono.
Suharsono pun berharap pasien lain yang masih dirawat di ruang isolasi untuk tetap semangat dan fokus dalam pemulihan dan kesembuhan.
“Dan juga untuk pasien lain yang masih dirawat, tetap semangat dan mendapatkan kesembuhan yang sempurna,” kata Suharsono.
Sembuh sejak 7 April, tapi...
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Lampung, Reihana mengatakan, pasien 04 ini sebenarnya sudah dinyatakan sembuh sejak 7 April 2020 kemarin.
Namun, karena keadaan umum (KU) pasien belum pulih 100 persen, maka pasien masih dirawat hingga dinyatakan diperbolehkan pulang.
“Pasien diharapkan bisa karantina mandiri di rumah selama 14 hari, tidak pergi kemana-mana dulu dan selalu memakai masker,” kata Reihana.
Riwayat terjangkitnya pasien 04 ini, kata Reihana, yakni pasien sempat mengikuti sebuah seminar di Jakarta. Sepulangnya ke Lampung, pasien mengalami gejala covid dan kemudian diisolasi di RS Abdul Moeloek.
Update corona Lampung 16 April
Hingga 16 April 2020, jumlah pasien sembuh di Lampung mencapai delapan orang. Kedelapan orang ini adalah pasien 01, pasien 03, pasien 04, pasien 05, pasien 06, pasien 07, pasien 08, dan pasien 09.
Perkembangan data kasus Covid-19 di Lampung per 16 April 2020, kata Reihana yakni jumlah pasien positif mencapai 26 orang dengan rincian, 13 orang masih dirawat atau diisolasi, lima orang pasien meninggal dunia dan delapan orang dinyatakan sembuh.
“Jumlah ODP sebanyak 2675 orang, dan PDP mencapai 51 orang,” kata Reihana. (Kompas.com/ Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Pria 54 Tahun Sembuh dari Corona: Tenaga Medis Selalu Beri Motivasi...".

Dokter Sembuhkan Pasien Corona dengan 3 Pasien
Kabar semakin bertambahnya pasien yang sembuh menjadi angin segar bagi masyarakat yang sedang berjuang melawan virus corona.
Seperti cerita Dokter di Palembang, Sumatera Selatan, berhasil menyembuhkan tiga pasien positif Covid-19.
Pada hari Senin (13/04/2020), Dokter di Palembang yang berhasil sembuhkan 3 pasien covid-19 berbagi pengalamannya.
Tiga pasien yang terjangkit virus corona di Sumatera Selatan berhasil sembuh setelah menjalani perawatan intensif di ruang isolasi Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang.
• POPULER Deretan Kisah Kekejaman Kim Jong Un: Tembak Mati Pasien Virus Corona hingga Eksekusi Menteri
• CURHAT Terakhir Pasien Corona Sebelum Meninggal Membuat Perawat Tercabik-cabik Hatinya, Ini Ucapnya

Ketiga orang tersebut adalah, pasien 012 seorang perempuan warga Palembang; pasien 04 warga Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan pasien 08 warga Jakarta.
Mereka kini sudah diperbolehkan pulang dan berkumpul dengan keluarga.
Wakil Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) RSMH Palembang Harun Hudari mengatakan, selama menjalani perawatan, para pasien tersebut diberikan obat antibiotik, antivirus serta vitamin.
Tiga jenis obat dan vitamin itu digunakan untuk memperkuat daya tahan tubuh pasien.
Hasilnya, ketiga pasien pun mampu melewati fase sulit hingga akhirnya dinyatakan sembuh.
"Tiga komposisi obat itu terbukti mampu menghilangkan virus di tubuh pasien dan sekarang sudah dinyatakan negatif," kata Harun kepada wartawan, Senin (13/4/2020).

Harun mengatakan, proses pemberian obat kepada pasien tak bisa dilakukan secara mandiri.
Para pasien harus tetap di bawah pengawasan dokter.
"Dokter akan menyesuaikan takaran obat dengan kondisi pasien," ujar Harun.
Untuk pasien yang sembuh, ia mengimbau agar tetap selalu menjaga kondisi imunitas tubuh, sehingga tak kembali terjangkit virus corona.
"Mereka bisa kembali terkena jika kondisi imun tubuhnya turun," kata Harun.
Uji coba vaksin

Para peneliti di seluruh dunia sedang berlomba dengan waktu untuk membuat virus corona yang sudah menewaskan puluhan ribu warga.
Para peneliti terus bekerja untuk membuat vaksin guna menanggulangi wabah virus corona yang sudah mengingfeksi lebih dari 1,5 juta warga di seluruh dunia.
Kabar terbaru, peneliti AS telah melakukan uji coba keamanan vaksin virus corona yang kedua kalinya kemarin Rabu (08/04/2020).
Metode kali ini adalah suntikan yang lebih dalam di bawah permukaan kulit.
Seorang peneliti mengatakan kepada relawan yang dites vaksin, "cubitan (pada kulit) ini harusnya terasa seperti tes kulit sederhana."
Dr John Ervin dari pusat penelitian farmasi mengatakan pada asosiasi media bahwa uji vaksin kedua tersebut adalah uji coba penting kedua.
Uji coba kali ini dilakukan menggunakan kandidat vaksin yang dikembangkan oleh Farmasi Inovio.
Salah satu bagian dari pencarian perlindungan global yang paling dibutuhkan dalam melawan virus yang kini telah berdampak pada sektor perekonomian karena membuat banyak orang terkurung dalam aturan lockdown.
Sebelumnya uji coba pertama dilakukan di Seattle.
Vaksinnya dikembangkan oleh Lembaga Kesehatan Nasional AS.
Sekitar dua per tiga dari partisipan telah mendapatkan satu dari dua dosis yang dibutuhkan.
Studi Inovio diatur untuk menguji dua dosis vaksin dengan kode INO-4800 kepada 40 relawan di laboratorium penelitian kota Kansas dan Universitas Pennsylvania.
Inovio sendiri bekerja sama dengan peneliti China yang juga telah melakukan studi serupa di China sesegera mungkin.
Kajian awal studi ini merupakan tahap pertama untuk melihat apakah vaksin tampak cukup aman untuk tes dalam skala lebih besar dan untuk membuktikan apakah vaksin itu akan memberikan perlindungan.
Walau pun penelitian berjalan mulus, hasilnya baru bisa diharapkan lebih dari setahun sebelum hadirnya vaksin lain.
Puluhan vaksin potensial sedang dirancang di laboratorium di seluruh dunia.
Vaksin-vaksin tersebut diharapkan dapat memulai proses uji coba selama beberapa bulan ke depan.
"Hal baiknya adalah kita punya banyak kandidat," kata Dr Anthony Fauci, kepala penyakit menular NIH.
Dia mengatakan hal itu selama podcast untuk Journal of American Medical Association pada Rabu (7/4/2020).
Sebagian besar vaksin yang sedang dikembangkan memiliki target yang sama yaitu fokus pada lonjakan protein yang mengikat permukaan virus dan membantunya menyerang sel manusia.
Namun banyak yang bekerja dengan cara yang sangat berbeda, sehingga penting untuk menguji opsi yang berbeda pula.
Peneliti Inovio mengemas bagian dari kode genetik virus di dalam sepotong DNA sintetis.
Disuntikkan sebagai vaksin, sel bertindak sebagai pabrik mini untuk menghasilkan salinan protein yang tidak berbahaya.
Sistem kekebalan membuat antibodi pelindung terhadap mereka - terutama jika virus yang sebenarnya datang.
Kepala penelitian dan pengembangan Inovio, Kate Broderick mengibaratkan dengan memberikan tubuh
sebuah poster orang yang dicari FBI sehingga dapat mengenali musuh.
Tetapi setelah suntikan atauu injeksi sedalam kulit, peneliti harus memegang perangkat di tempat yang memberikan sedikit sengatan listrik.
"DNA sintetis itu besar dalam hal penetrasi sel manusia, dan nadi membantu vaksin lebih mudah menembus dan mulai bekerja," jelas Broderick.
Vaksin DNA adalah teknologi baru.
Tetapi Inovio memiliki vaksin eksperimental terhadap penyakit lain yang dibuat dengan cara yang sama dan telah lulus uji keamanan awal.
Dr Pablo Tebas dari Universitas Pennsylvania mengatakan bahwa setidaknya ada satu petunjuk entah bagaimana injeksi di bawah permukaan kulit mempercepat pengembangan pelindung bagi sistem kekebalan tubuh.
Kandidat vaksin NIH, yang diproduksi oleh Moderna Inc sebelumnya, bekerja dengan cara yang sama.
Bedanya, vaksin tipe ini menggunakan sejenis kode genetik yang disebut messenger RNA dan disuntikkan lebih dalam yaitu ke dalam otot.
Baik vaksin potensial NIH maupun Inovio dibuat menggunakan virus yang sebenarnya, yang berarti tidak ada kemungkinan terinfeksi dari vaksin.
Dan dimungkinkan untuk membuat jauh lebih cepat daripada suntikan tradisional.
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Bukti Covid-19 Bisa Dilawan, Dokter di Palembang Berhasil Sembuhkan Pasien Corona dengan 3 Resep Ini