Berita Terpopuler

POPULER Tangis Haru Pria Ditolong Polisi setelah Ketahuan Terpaksa Curi Beras Saking Kelaparan

Terlalu kelaparan membuat A terpaksa mencuri beras lantaran tidak memiliki penghasilan.

TRIBUN MEDAN/HO
ATEK saat berada di kediamannya pascaketahuan mencuri beras, Senin (20/4/2020) 

TRIBUNMATARAM.COM Terlalu kelaparan membuat A terpaksa mencuri beras lantaran tidak memiliki penghasilan.

Seorang pria berinisial A (40), warga Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Medan, Sumatera Utara, tertangkap warga saat mencuri beras di warung dekat rumahnya.

Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (18/4/2020).

Pria itu mengaku terpaksa mencuri beras lantaran kelaparan dan tak punya uang untuk beli makan.

Pasalnya, pria yang bekerja sebagai tukang bubut ini sudah tidak punya penghasilan setelah bengkel tempatnya bekerja sepi seiring dengan mewabahnya virus corona.

Curi beras 5 kilogram

Ilustrasi beras
Ilustrasi beras (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Pria berusia 40 tahun tersebut tertangkap warga saat mencuri beras seberat 5 kilogram di sebuah warung di dekat rumahnya yang berlokasi di Jalan Cinta Karya, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia pada Sabtu.

Saat diinterogasi warga alasannya mencuri itu, N sambil menangis hanya bisa menjawab karena kelaparan.

Pasalnya, ia tidak memiliki uang untuk beli makan.

Ia mengaku sudah tidak punya penghasilan setelah bengkel tempatnya bekerja sebagai tukang bubut itu sepi karena terkena dampak corona.

Mengetahui alasan pria tersebut mencuri, warga dan pemilik warung merasa iba dan tidak melanjutkannya ke pihak berwajib.

Sopir Ambulans Nekat Mencuri Masker untuk Tenaga Medis, 1 Dus Dijual Seharga Rp 5 Juta!

Tak punya pilihan

Kapolsek Medan Baru Kompol Martuasah Tobing saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Saat dilakukan pemeriksaan, pria itu mengaku terpaksa mencuri beras karena mengaku tidak punya pilihan untuk menyambung hidup.

Sebab, saat ini ia sudah tidak punya penghasilan karena bengkel tempatnya bekerja sepi pelanggan.

Sebelumnya, pria tersebut mengaku sempat mendapat bantuan sembako, namun barang itu ia berikan kepada istri dan 3 anaknya yang saat ini berada di rumah mertuanya.

"Ia mengaku sudah sangat lapar sekali, berhubung apapun sudah tidak ada yang bisa dimasak untuk dimakan," kata Martua.

"Karena tidak ada lagi yang bisa dimakan dan tidak mempunyai uang untuk membeli makanan, maka mencuri," tambahnya.

Pemuda Dituduh Mencuri Helm dan Pingsan Diamuk Massa, Polisi Tetapkan 4 Tersangka

Dapat bantuan dari polisi

Ilustrasi polisi.
Ilustrasi polisi. (SHUTTERSTOCK)

Setelah mendengar pengakuan dari pencuri itu, Martua langsung memerintahkan Kanit Binmas Polsek Medan Baru Iptu Hirlan R Suprianto untuk mengecek kondisi rumahnya.

Hal itu untuk memastikan apakah yang diceritakan pria tersebut benar atau hanya alibinya untuk melakukan pencurian.

Saat Hirlan tiba di rumahnya, diketahui apa yang diceritakan pria tersebut benar adanya.

Pria itu diketahui hanya hidup sendirian, karena istri dan ketiga anaknya telah pergi meninggalkannya ke rumah mertua.

Kondisi di rumahnya diketahui sangat memprihatinkan. Bahkan sekedar perlengkapan meja dan kursi saja, pria tersebut tidak punya.

Karena merasa ikut prihatin dengan kondisi itu, polisi akhirnya memberikan bantuan satu karung beras, telur, dan sejumlah uang untuk kebutuhan hidupnya.

Saat menerima bantuan itu, N hanya bisa menyeka air mata sambil mengucapkan terima kasih.

"Abang jangan melihat nilai yang kami berikan, tapi mudah-mudahan bermanfaat sama abang," kata Iptu Hirlan.

Polisi meminta agar pria tersebut tidak lagi mencuri dan segera memberitahu apabila ada kebutuhan pokok yang diperlukan. (Kompas.com/ Editor : Setyo Puji)

Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro | Editor : Abba Gabrillin 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Pria di Medan Tertangkap Saat Curi Beras, Mengaku Kelaparan dan Tak Punya Uang Beli Makan"

PEMBAGIAN MASKER -  Siswa mengenakan masker gang dibagikan Petugas Taruna Siaga Bencana dalam Sosialisasi Kesehatan dan Pembagian Masker di SDN Gubuk Klakah I, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Rabu (6/1/2016). Kegiatan di sejumlah sekolah merupakan upaya pencegahan ancaman infeksi saluran pernafasan akibat debu vulkanik yang mengguyur  kawasan Kabupaten Malang. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
PEMBAGIAN MASKER - Siswa mengenakan masker gang dibagikan Petugas Taruna Siaga Bencana dalam Sosialisasi Kesehatan dan Pembagian Masker di SDN Gubuk Klakah I, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Rabu (6/1/2016). Kegiatan di sejumlah sekolah merupakan upaya pencegahan ancaman infeksi saluran pernafasan akibat debu vulkanik yang mengguyur kawasan Kabupaten Malang. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO (SURYA/SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO)

Sopir Ambulans Nekat Mencuri Masker & Jual 5 Juta Satu Dus

NU (31) seorang sopir ambulans Puskemas Kecamatan Tenayan Raya di Kota Pekanbaru, Riau, kedapatan mencuri satu dus masker di tempatnya bekerja.

Pencurian tersebut dilakukan Azmi di tengah kelangkaan masker di Pekanbaru akibat wabah virus corona atau Covid-19.

Adapun, satu dus yang dicuri berisi 1.000 helai masker.

 POPULER Kisah Haru Pasien Positif Virus Corona, Di-bully di Dunia Maya Tapi Didukung dari Tetangga

Selanjutnya, satu dus masker tersebut dijual seharga Rp 5 juta.

Kepala Sub Bagian Humas Polresta Pekanbaru Iptu Budhia Dianda membenarkan peristiwa tersebut.

"Ya, kejadiannya pada hari Rabu (18/3/2020) lalu.

Pelaku sudah berhasil ditangkap Polsek Tenayan Raya," ujar Budhia kepada Kompas.com saat dikonfirmasi, Sabtu (4/4/2020).

KESIBUKAN DI WISMA ATLET- Ambulance hilir mudik memasuki Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta membawa pasien Covid-19, Kamis (26/3/2020). WARTA KOTA/Nur Ichsan
KESIBUKAN DI WISMA ATLET- Ambulance hilir mudik memasuki Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta membawa pasien Covid-19, Kamis (26/3/2020). WARTA KOTA/Nur Ichsan (WARTA KOTA/WARTA KOTA/Nur Ichsan)

Dia menjelaskan, pelaku awalnya menyerahkan sisa bahan medis berupa masker sebanyak 1.000 helai yang disimpan dalam dus dari UPT Instalasi Farmasi dan Logistik Kesehatan Kota Pekanbaru.

Masker tersebut memang untuk stok di Puskemas Tenayan Raya.

Saat itu, masker tersebut diserahkan kepada seorang petugas puskesmas bernama Roza.

Selanjutnya, masker disimpan di atas lemari obat di ruang Apoteker.

"Pada saat masker akan dibagikan, ternyata sudah hilang.

Atas kejadian itu, pihak puskesmas membuat laporan ke Polsek Tenayan Raya," kata Budhia.

 Kisah Haru Pasien Positif Virus Corona, Di-bully di Dunia Maya Tapi Dapat Dukungan di Dunia Nyata

Tak butuh waktu lama, petugas Reserse Kriminal Polsek Tenayan Raya berhasil meringkus pelaku.

Kepada polisi, pelaku mengaku mencuri masker dengan cara dibawa menggunakan sepeda motor.

"Dari hasil pemeriksaan, pelaku juga mengaku telah menjual masker melalui situs penjualan online seharga Rp 5 juta," kata Budhia.

Polisi menyita barang bukti berupa uang tunai Rp 5 juta, 1 unit telepon seluler dan 1 unit sepeda motor.

Pelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. (Kompas.com/ Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung/ Abba Gabrillin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sopir Ambulans Mencuri Masker, 1 Dus Dijual Rp 5 Juta" 

dan di Tribunnews.com dengan judul Tangis Haru Pria Ditolong Polisi setelah Ketahuan Terpaksa Curi Beras Saking Kelaparan.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved