Fakta Lengkap Ibu Bunuh 2 Anak Kandung, Depresi Sejak Bercerai dengan Suami Hingga Tetangga Maklum
Kasus dua anak diduga dibunuh oleh ibu kandungnya sendiri di Lampung Selatan menggegerkan warga.
TRIBUNMATARAM.COM - Kasus dua anak diduga dibunuh oleh ibu kandungnya sendiri di Lampung Selatan menggegerkan warga.
Pelaku berinisial CJ (28), warga Dusun Karang Sari, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan diduga mengalami depresi dan menganiaya kedua anak kandungnya, GD (5) dan SM (11) hingga tewas.
Kakak beradik itu tewas dalam jangka waktu lima hari berselang. SM meninggal pada Jumat (17/4/2020) dan GD pada Selasa (21/4/2020).
• Firasat Buruk, Ortu Siswi Korban Pemerkosaan Pembina Pramuka Menunggu di Kantin saat Anak Dibunuh
Berikut ini sejumlah fakta yang terungkap dari kasus tersebut.
1. Pelaku depresi setelah bercerai

Mbah Markam (80), orangtua pelaku CJ mengungkapkan, anaknya itu mulai terlihat dan berperilaku seperti orang depresi sejak bercerai.
Menurut Mbah Markam, CJ dan sang suami, SU (35) bercerai dua tahun lalu. Namun, keduanya rujuk kembali pada Februari 2020 kemarin.
"Setelah pisah (cerai) dia (CJ) seperti orang depresi. Cucu saya ikut ibunya tinggal di sini," kata Mbah Markam di kediamannya, Rabu (22/4/2020).
2. Pelaku sering memukul jika kambuh
Menurut Mbah Markam, perilaku depresi anaknya, CJ jika kondisi kejiwaan sedang kambuh, suka memukul orang.
CJ akan memukul siapa pun yang berada di dekatnya.
"Suka main tangan (memukul). Cucu saya yang paling sering dipukul," kata Mbah Markam.
Bahkan, para tetangga yang sering melerai saat pelaku CJ sedang menganiaya GD dan SM, justru menjadi sasaran pemukulan.
"Kalau sedang normal, anaknya (CJ) pendiam dan penurut," kata Mbah Markam.
• Fakta Lengkap ABG Dibunuh saat Hendak Jadi Pager Ayu, Dicekik, Mayat Disetubuhi di Semak-semak
3. Tetangga maklumi perilaku depresi pelaku
Perilaku depresi CJ sudah diketahui para warga dusun.
Tetapi, oleh keluarga, CJ belum pernah diperiksa ke rumah sakit jiwa untuk memastikan kondisi kejiwaannya.
"Orang (warga) sini sudah hapal. Kalau lagi kumat, mukul anaknya, dibilangin gak masuk. Malah tetangga yang dipukul," kata Mbah Markam.
4. Polisi belum bisa periksa pelaku
Kanit Reskrim Polsek Penengahan, Ipda Sugiyanto (Gianto) mengatakan, pihaknya belum bisa mengambil keterangan dari pelaku CJ.
Menurut Gianto, pelaku selalu menjawab dengan melantur ketika ditanya.
"Belum bisa diperiksa, jawabannya melantur. Jadi kami bawa dahulu ke RSJ Kurungan Nyawa untuk diobservasi dokter," kata Gianto. (Kompas.com/ Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya/ Farid Assifa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta-fakta Kasus Ibu Bunuh 2 Anak Kandung di Lampung Selatan"

Ibu Berusia 19 Tahun Bunuh Anaknya Gegara Rewel Tak Mau Makan
Seorang ibu berinisial LN (19), warga Pance Samping Rumah Marya, warga Desa Sidomulya, Muaraenim, diduga tega membunuh buah hatinya sendiri, NR, gara-gara rewel tak mau makan.
Bocah yang usianya belum genap 2 tahun enam bulan tersebut tewas saat dilarikan ke rumah sakit.
Sementara itu, setelah diperiksa di Mapolres Muaraenim, LN pun mengaku menyesal atas perbuatannya tersebut.
"Saya menyesal seumur hidup saya, karena menyebabkan anak saya meninggal, sebenarnya tidak ada niat saya mau membunuhnya.
• Detik-detik Anak Tewas Tertimbun Longsor saat Selamatkan dan Gendong Ibunya yang Lumpuh
Saya sangat menyayangi anak saya.
Saya yang melahirkannya, mana mungkin saya mau membunuhnya," kata LN, dilansir dari Tribunnews.

"Kalau memang saya mau membunuhnya, mungkin sebelum dia lahir saja.
Tapi saya ibunya, saya sangat menyanyanginya, itu cuma karena saya kesal saja, saya memukulnya tidak kuat dibagian bahu, tapi piringnya tipis jadi pecah dan kena bahunya, saya menyesal yuk," tambahnya kepada petugas.
• 6 Fakta Pembina Pramuka Bunuh & Perkosa Siswi SMP, Jasad Dibuang Hingga Orang Tua Korban Tak Tahu
LN mengakui, sempat berusaha membawa buah hatinya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Namun, karena diduga kehabisan darah, nyawa korban tak bisa diselamatkan.
"Saya berusaha agar anak saya bisa diselamatkan, tapi setelah sampai di rumah sakit dia meninggal," pungkasnya.
• Saking Rindu Ibu Diisolasi karena Wabah Corona, Anak Ini Nekat Sewa Mobil Damkar untuk Lihat Ibunya
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Muaraenim, AKP Dwi Satya Arian membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Tersangka sudah kita amankan guna pemeriksaan lebih lanjut," katanya.
Polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa satu buah pecahan piring beling bening, satu lembar celana dalam dan satu bantal yang berlumuran darah.
Dilaporkan sang nenek
Dari informasi yang diperoleh, peristiwa memilukan tersebut terjadi pada pekan lalu, Jumat (25/3/2020), sekitar pukul 12.30 Wib.
Saat itu, pelaku sedang menyuapi anak semata wayangnya NR.
Namun setelah diambilkan nasi dan disuapin berkali-kali, NR tidak mau makan namun sang ibu masih membujuknya.
Lalu, setelah NR tak segera menuruti kemauan pelaku, LN pun emosi dan memukulkan piring kaca yang berisi nasi ke arah bahu korban.
• Kakek 85 Tahun 4 Hari Tinggal dengan Mayat Menantu, Ternyata Dibunuh Sendiri, Santai Bilang ke Istri
Piringpun pecah dan pecahannya pun melukai bahu korban.
Melihat hal tersebut sang ibu panik dan langsung menggendong korban dan membawa korban ke bidan desa.
Kemudian dirujuk ke Puskesmas dan kemudian dibawa ke RS HM Rabain Muaraenim.
Saat itu, sang suami masih bekerja menyadap karet di kebun.
Sementara itu, sang nenek yang tak lain adalah mertua pelaku, segera melaporkan kejadian itu ke polisi. (Kompas.com/ Editor : Michael Hangga Wismabrata)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibu yang Tega Bunuh Anak Gara-gara Tak Mau Makan: Saya Menyesal, Sebetulnya Tak Ada Niat"
dan di Tribunnews.com dengan judul 4 Fakta Baru Ibu Bunuh 2 Anak Kandung, Tetangga Ungkap Sering Pukul Hingga Depresi Sejak Bercerai