Virus Corona
Tangis Haru Perawat RSPAD Saat Melihat Anak di Rumah Lewat Video Call: Bunda Cepat Pulang Ya
Tangis para tenaga medis di RSPAD Gatot Soebroto pecah saat melihat sanak famili mereka di rumah.
Karena keselamatan dirinya terancam, HM pun lantas melaporkan tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh B ke Polsek Semarang Timur.
"Habis marah-marah, dia mengancam awas kalau ketemu di jalan tak bunuh tak penggal lehernya.
Habis itu dokternya keluar menjelaskan peraturan di sini harus pakai masker. Dia tak terima karena kita bilang mau lapor polisi.
Akhirnya dia pergi dan enggak jadi periksa," katanya.
Untuk menguatkan bukti dalam proses penyelidikan kasus tersebut. Ia juga sudah melakukan visum.
Dirinya berharap, setelah kejadian ini tidak ada lagi peristiwa serupa.
• Detik-detik Jamaah Tabligh Gowa PDP Corona Ngamuk di Ruang Isolasi, Pecahkan Kaca & Ancam Perawat
3. Korban alami trauma

Plt Kapolsek Semarang Timur Iptu Budi Antoro mengatakan, setelah kejadian itu, korban mengalami trauma akibat dipukul oleh B.
Untuk mengungkap kasus tersebut, sambungnya, pihaknya sudah meminta keterangan dari korban terkait peristiwa itu.
Saat ini, polisi masih mendalami kasus itu dan meminta keterangan sejumlah saksi yang melihat kejadian terssebut.
"Setelah saksi tercukupi keterangannya baru memanggil terlapor," kata Budi.
• Polisi Tangkap 3 Provokator Penolak Jenazah Perawat Positif Corona, Tersangka Malah Tokoh Masyarakat
4. Polisi tangkap pelaku

Dikutip dari TribunJateng.com, setelah menerima laporan dari korban, polisi langsung bergerak hingga berhasil menangkap pelaku dikediamannya pada Sabtu malam.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Asep Mauludin mengatakan, pelaku ditangkap di rumahnya oleh tim Resmob Polrestabes Semarang bekerja sama dengan Polsek Semarang Timur, Sabtu (11/4/2020) sekitar pukul 20.15 WIB.
"Motif tersangka melakukan pemukulan lantaran emosi selepas diingatkan perawat di klinik tersebut," katanya kepada Tribun Jateng, Minggu.
Dalam melakukan aksinya, lanjut Asep, tersangka dalam kondisi sadar tidak terpengaruh minuman keras atau obat-obatan.
"Tersangka sehari-hari bekerja sebagai penjaga malam di SD Islam Sultan Agung 4 Kota Semarang," ungkapnya.
Ditambahkan Asep, akibat perbuatannya tersangka dijerat dengan pasal 351 ayat 1 dan pasal 335 KUHPidana dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara.
• POPULER Viral Video Aksi Tak Pantas Satpam pada Perawat saat Diingatkan Pakai Masker, Malah Ditampar
5. Mengaku menyesal dan minta maaf

Setelah ditangkap, B mengaku menyesal melakukan tindakan pemukulan terhadap perawat tersebut.
Kepadap polisi, ia menjelaskan melakukan aksi penganiayaan tersebut lantaran disuruh memakai masker.
Padahal saat itu ia memohon agar anaknya yang sakit diperiksa terlebih dahulu.
"Saat itu saya bingung sebab saya akan memeriksakan anak yang sedang sakit panas dan batuk tapi disuruh pakai masker," ujarnya saat dihadrikan di konferensi pers di Kantor Polrestabes Semarang, Minggu.
Atas perbuatannya, B pun menyatakan permintaan maaf karena melakukan perbuatan itu.
Dia mengaku sangat menyesal atas perbuatannya.
"Saya cuma menggetok wajah perawat itu, bukan melakukan penganiayaan," ungkapnya.
• 6 Update Kabar Baik Penanganan Virus Corona di Indonesia, Distribusi APD hingga Donasi Rp 194,9 M!
Sumber: KOMPAS.com /Editor : Candra Setia Budi (Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor: Dheri Agriesta, Robertus Belarminus, Candra Setia Budi)/TribunJateng.com
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Satpam Tampar Perawat karena Tak Terima Diingatkan Pakai Masker, Pelaku Ditangkap"
dan di Tribunnews.com dengan judul Tak Menyangka Lihat Anak-anak di Video Conference, Perawat RSPAD Tak Kuasa Tahan Tangis: Doain Bunda