Virus Corona
Pemkot Angkat Bicara Soal Korban PHK yang Tidur di Emperan Tanah Abang: Kebanyakan dari Luar Daerah
Camat Tanah Abang, Yassin Pasaribu mengklaim, para tunawisma yang tinggal di GOR Karet Tengsin Tanah Abang rata-rata bukan warga DKI Jakarta.
TRIBUNMATARAM.COM - Penyebaran virus corona menyebabkan sebagian orang kehilangan pekerjaan namun tak boleh pulang kampung.
Hal ini menyebabkan mereka terpaksa tidur di emperan toko Tanah Abang.
Camat Tanah Abang, Yassin Pasaribu mengklaim, para tunawisma yang tinggal di GOR Karet Tengsin Tanah Abang rata-rata bukan warga DKI Jakarta.
Mereka kebanyakan berasal dari luar daerah.
Sebelumnya, para tunawisma itu tidur di emperan kawasan Tanah Abang. Petugas kemudian membawa mereka ke GOR Karet Tengsin.
Setelah mengecek satu per satu KTP mereka, mayoritas bukan warga Ibu Kota.
“Kebanyakan warga luar daerah itu (para tunawisma), KTP-nya dari luar Jakarta,” ujar Yassin saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).
• Tak Miliki Penghasilan karena Corona Hingga Tidur di Emperan Toko & Makan Andalkan Pembagian Sembako
Yassin mengatakan, para tunawisma itu memang sengaja datang ke DKI Jakarta untuk menggelandang selama bulan Ramadhan.
Mereka datang ke Jakarta seminggu sebelum bulan Ramadhan.

“Tiap tahun kan ada itu (tunawisma), mereka sengaja ke Jakarta untuk minta-minta.
Kan donatur Tanah Abang banyak pada kasih sembako, nah mereka nungguin,” kata Yassin.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi menambahkan, para tunawisma ini memanfaatkan bulan Ramadhan untuk mendapatkan keuntungan.
Padahal, menurut dia, para tunawisma ini memiliki rumah masing-masing di kampungnya.
“Jadi yang kami data mereka (tunawisma) 70 persen orang luar daerah 30 persennya warga Jakarta lah. Ini rinciannya masih didata.
Mereka ini memanfaatkan momen bulan Ramadhan, mereka pikir PSBB di Jakarta tidak diperpanjang makanya datang ke Jakarta,” kata dia.
• Viral Video Bapak Usir Anak Nekat Mudik sampai Tutup Pagar karena Takut Virus Corona, Fakta Terkuak
Irwandi mengatakan, akan memulangkan tunawisma yang diketahui punya tempat tinggal di Jakarta.
Namun, bagi warga luar daerah masih dalam pembahasan apakah akan dipulangkan ke kampung halamannya atau tidak.
Pasalnya, pemerintah kini melarang warga meninggalkan Jabodetabek.
“Yang rumahnya di Jakarta akan kami pulangkan. Sementara yang dari luar daerah masih bingung juga ini mau dipulangkan tapi kondisinya tidak boleh ke luar kota.
Tapi kelanjutannya masih dalam pembahasan oleh Suku Dinas Sosial,” kata dia.
Meski demikian, ia memastikan hingga kini para tunawisma itu mendapatkan fasilitas yang lengkap di GOR.
“Semua sudah bagus fasiltasnya, kami siapkan tempat tidur, makan pun dapat,” tutur dia.
• POPULER Gegara Corona, Korban PHK Ibu Kota Menggelandang, Tidur di Emperan Toko hingga Kejar Sembako
Sebelumnya, sejumlah warga mengaku terpaksa tinggal dan tidur di emperan kawasan Pasar Tanah Abang karena tidak lagi mampu membayar sewa kontrakan atau indekost.
Mereka kehilangan pekerjaan juga penghasilannya karena tempat mereka bekerja ditutup akibat dari mewabahnya Covid-19.
Salah satunya adalah Reza, bekas karyawan toko yang sudah hampir satu bulan tidur di trotoar Pasar Tanah Abang.
"Saya pedagang ikut orang juga di Kota Tua dagang jilbab gitu, karena keadaan Corona ini juga pengunjung kurang dan juga peraturan dari pemerintah juga toko enggak boleh buka, ya sudah tutup," ujarnya dalam wawancara yang disiarkan Kompas TV, Kamis (23/4/2020).
• Terkena PHK dan Tak Miliki Penghasilan, Ayah 4 Anak Terpaksa Curi Tabung Gas Hingga Dipukuli Warga
Dia terpaksa menggelandang karena tidak lagi mampu membayar indekost semenjak tempat kerjanya tutup akibat mewabahnya Covid-19.
"Namanya kostan enggak tahu menahu, namanya perut mau morona mau enggak perut harus makan, tempat tinggal harus dibayar," ungkapnya saat itu.
Sementara itu, Fahmi yang juga tidur di emperan mengaku terpaksa tidur di pinggir jalan karena kehabisan uang untuk menyewa Indekost.
Fahmi sempat bekerja di pusat perbelanjaan kawasan Blok M.
Sampai akhirnya diberhentikan akibat mal dan kios tidak boleh beroperasi.
"Kan diperpanjang diperpanjang lagi sama pemerintah, toko di Blok M pada tutup. Nah pas tutup sudah bingung kan, uang sudah pada habis, mau makan di mana mau tinggal di mana, ya sudah," ungkapnya.
• 5 Upaya yang Dilakukan Presiden Joko Widodo demi Menyelamatkan Karyawan Terdampak PHK karena Corona
Reza dan Fahmi saat itu hanya bisa tidur di trotoar dan mencari makan dengan mendatangi tempat-tempat pembagian makanan gratis yang dilakukan di pinggir jalan.
"Tidur di Tanah Abang bertiga bareng kan. Terus di situ juga cari makan di jalan. Ada yang bagi sembako kita kejar, yang bagi makan juga kita kejar," kata Fahmi.
Melihat kondisi yang demikian, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta menyiapkan gedung olahraga untuk mengantisipasi semakin warga yang tak punya tempat tinggal karena tidak lagi bekerja akibat pandemi Covid-19.
Gedung tersebut akan menjadi tempat tinggal sementara. (Kompas.com/ Cynthia Lova/ Sandro Gatra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemkot Jakpus: Tunawisma yang Menggelandang di Emperan Tanah Abang Mayoritas Bukan Warga Jakarta"
BACA JUGA: Tribunnews.com dengan judul Pemkot Jakpus: Tunawisma yang Tidur di Emperan Tanah Abang Sebagian Besar Bukan Warga Jakarta