Virus Corona

Ikut Bertugas Rawat Pasien Covid-19, Perawat Ini Juga Sumbang Gajinya untuk Warga Terdampak Corona

Elisabet Wahyu Ajar Wulan (28), terketuk hati untuk menyumbangkan seluruh gajinya untuk warga terdampak virus corona atau Covid-19 di Magelang.

Editor: Asytari Fauziah
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Tenaga medis melakukan Simulasi Kesiapsiagaan Penanganan Virus Corona (Covid-19), di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Jalan KH Wahid Hasyim (Kopo), Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut sebagai langkah kesiapsiagaan Kota Bandung untuk mengatasi penyebaran wabah virus corona. 

TRIBUNMATARAM.COM Elisabet Wahyu Ajar Wulan (28), terketuk hati untuk menyumbangkan seluruh gajinya untuk warga terdampak virus corona atau Covid-19 di Magelang, Jawa Tengah.

Padahal, Wahyu panggilan akrabnya, adalah seorang perawat yang setiap hari menangani pasien dan sangat riskan terpapar virus.

Perempuan asal Dusun Bulu, Desa Podosoko, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang itu bekerja IGD RS Panti Rapih Yogyakarta.

Tangis Haru Perawat RSPAD Saat Melihat Anak di Rumah Lewat Video Call: Bunda Cepat Pulang Ya

Meski berada di garis depan penanganan corona, namun ia merasa ada yang tidak seberuntung dirinya.

Mereka adalah para pekerja yang dirumahkan, bahkan di-PHK oleh perusahaan sebagai imbas pandemi corona.

Ia pun memutuskan untuk memberikan gajinya bulan April 2020 untuk setidaknya meringankan beban mereka.

Elisabet Wahyu Ajar Wulan (28), perawat di IGD Panti Rapih Yogyakarta asal Desa Podosuko, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
Elisabet Wahyu Ajar Wulan (28), perawat di IGD Panti Rapih Yogyakarta asal Desa Podosuko, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. (KOMPAS.COM/Dokumentasi Pribadi)

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia mengaku masih memiliki tabungan. 

“Saya lihat banyak yang kehilangan pekerjaannya karena di-PHK atau dirumahkan dan masih banyak lagi yang lain.

Untuk itu, saya tergerak membantu sesama terkait dampak dari pandemi ini,” ujar Wahyu, dihubungi Minggu (26/4/2020).

Lebih lanjut, keinginannya berdonasi juga terinspirasi dari seorang kawannya bernama Ismanto yang rela menukar karya-karya seninya dengan bahan pangan, untuk kemudian disumbangkan kepada warga terdampak pandemi.

Sumbangan Wahyu pun disalurkan melalui sanggar Gandhung Mlati Magelang, milik kawannya itu.

Wahyu menceritakan, saat pandemi ini, mereka yang bertugas di bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD) setiap hari dirundung khawatir karena harus menangani pasien langsung.

Meskipun saat bekerja Wahyu mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap namun rasa cemas selalu ada.

Kecemasan itu bukan tanpa alasan, sebab selain virus yang bisa saja menginfeksi dirinya tapi juga orang lain yang ia temui.

Belum lagi stigma sebagian masyarakat terhadap tenaga kesehatan saat ini. 

Duka Perawat Pasien Corona, Ikut Tertular, Diusir dari Kontrakan hingga Gugur dalam Tugas

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved