Virus Corona
Ikut Bertugas Rawat Pasien Covid-19, Perawat Ini Juga Sumbang Gajinya untuk Warga Terdampak Corona
Elisabet Wahyu Ajar Wulan (28), terketuk hati untuk menyumbangkan seluruh gajinya untuk warga terdampak virus corona atau Covid-19 di Magelang.
Usai bertugas, Wahyu tidak bisa langsung pulang ke rumah kosnya di Yogyakarta. Ia harus mandi dan mencuci semua pakaiannya di laundry rumah sakit.
Setelah semua beres, ia baru bisa pulang ke kos. Beruntung ia memiliki teman kos yang mendukungnya.
“Saya mengedukasi teman-teman kos. Saya dalam bekerja memakai APD lengkap, setelah selesai bekerja mandi rumah sakit, pakai langsung di-laundry.
Setelah bersih semua baru pulang ke kos. Teman-teman di kos mendukung saya,” ujarnya alumni Stikes ST Elisabrth Semarang, itu.
Menjadi perawat sejak 2016 memang sudah menjadi cita-citanya. Wahyu ingin bisa mengedukasi masyarakat terkait kesehatan dan pola hidup sehat.
Apalagi, di sekitar tempat tinggalnya tenaga kesehatan masih sedikit.
“Ya agar bisa membantu edukasi kepada masyarakat terkait kesehatan, pola hidup sehat, pola hidup bersih.
Kemudian, upaya-upaya pencegahan yang bisa dilakukan oleh masyarakat karena di daerah sekitar dimana saya tinggal tenaga kesehatan masih sedikit,” katanya. (Kompas.com/ Kontributor Magelang, Ika Fitriana /Khairina)

Hara[an Sederhana Perawat: Lindungi Kami dengan APD
Harapan sederhana perawat pada pemerintah di tengah wabah corona, hanya butuh Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai.
Tak muluk-muluk harapan perawat di tengah wabah Covid-19 di Indonesia.
Kepada pemerintah, Nurdiansyah hanya meminta pemerintah untuk melindungi seluruh tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19.
Ia berharap, tidak ada kasus kekurangan stok alat pelindung diri (APD) yang mengharuskan tenaga kesehatan mencari APD sendiri.
• Duka Perawat Pasien Corona, Ikut Tertular, Diusir dari Kontrakan hingga Gugur dalam Tugas
• Cerita Dokter Relawan Covid-19 di Wisma Atlet, Butuh 1 Jam Pakai APD, Tahan Perih hingga Kencing
"Harapannya lindungi teman-teman kami dengan APD yang memang seharusnya. Jangan sampai teman-teman mencari sendiri," kata Nurdiansyah di Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (19/4/2020).
Tidak hanya itu, Nurdiansyah meminta pemerintah melindungi jam dan rotasi kerja tenaga kesehatan.