Virus Corona

Sudah Dinyatakan Meninggal & Dikremasi karena Corona, Wanita Ini Mendadak Bangun di Rumah Sakit

Sudah dinyatakan meninggal dunia, seorang wanita asal Ekuador, Amerika latin justru bangun di rumah sakit.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
Tangkap Layar video viral
Ilustrasi rumah sakit corona 

Hingga 16 April lalu, pemerintah yakin hanya 400 orang meninggal dunia karena virus corona.

Tapi setelah Satuan Tugas Gabungan Virus Corona mengumpulkan semua data, gambaran besarnya berubah.

"Dengan angka yang kita dapat dari Kementerian Dalam Negeri, tempat pemakaman umum, kantor pencatatan sipil dan tim kami, kami sudah menghitung setidaknya 6.703 kematian di Guayas di 15 hari pertama pada April," kata Jorge Wated, kepala Satgas pemerintah.

"Rata-rata mingguan di sini mencapai 2.000."

"Jadi kami sudah merekam 5.700 kematian dari biasanya."

Tidak semua kematian di Guayas terkait langsung dengan Covid-19.

Sebagian orang meninggal karena gagal jantung, masalah ginjal, atau masalah kesehatan lain yang memperburuk kondisi karena tidak segera ditangani.

 

-
- (BBC Indonesia)

Isu pembakaran mayat karena tak ada tempat peristirahatan terakhir

Pemerintah Ekuador sedang menyelidiki ribuan akun media sosial yang diduga menyebar hoaks atas kasus Covid-19 di Ekuador.

Berita yang diakui pemerintah sebagai hoaks tersebut disinyalir bertujuan mengacaukan pemerintahan Presiden Lenin Moreno yang sedang menangani virus corona.

Menteri Dalam Negeri Maria Paula Romo pada Rabu (1/4/2020) mengatakan kepada radio lokal, unggahan-unggahan di media sosial tersebut dihasilkan dari upaya terkoordinasi oleh "kelompok politik".

Unggahan yang dimaksud di antaranya adalah foto-foto dugaan pemakaman massal untuk korban meninggal Covid-19 di Ekuador.

"Ada kampanye berita palsu, rencana untuk menghasilkan kekacauan melalui jejaring sosial," kata Romo dikutip dari National Post, Jumat (3/4/2020).

Kemudian, terkait foto-foto pemakaman massal di Kota Guayaquil, pemerintah mengatakan, foto itu adalah sebuah pemakaman di Meksiko pada 2018.

Guayaquil adalah pusat penyebaran Covid-19 di Ekuador.

Pihak pemakaman Guayaquil dan polisi mengonfirmasi bahwa foto-foto itu tidak diambil di sana.

Pemerintah juga membantah gambar lain yang menunjukkan korban Covid-19 dibakar, dengan mengatakan bahwa itu sebenarnya membakar ban.

Dalam pemberitaan Washington Post pada 3 April, terdapat satu kesaksian dari seorang warga Ekuador yang mengaku melihat korban Covid-19 dibakar.

"Setiap hari bertambah buruk. Kami melihat mereka membakar mayat di jalan. Tidak ada yang menjemput mereka di rumah-rumah... Satu-satunya pilihan adalah meninggalkan orang tercinta mereka di jalanan atau di rumah sakit (jika mereka meninggal di sana)," ungkap Diego Diaz Chamba.

Sempat beredar pula video tentang warga Ekuador yang tampak putus asa sehingga membakar anggota keluarga mereka yang meninggal karena Covid-19. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beredar Foto Warga Bakar Korban Covid-19, Pemerintah Ekuador: Itu Bakar Ban".

BACA JUGA: Tribunnews.com dengan judul Keluarga Kaget Saat Wanita Bangun di Rumah Sakit, Dikira Sudah Meninggal & Jenazah Sudah Dikremasi

Sumber: Tribun Mataram
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved