Viral Hari Ini
POPULER Penjelasan Ahli Soal Bintang Turaya yang Disebut Jadi Tanda Wabah Corona Segara Berakhir
Viral penampakan bintang turaya yang disebut pertanda wabah akan berakhir, ini penjelasan ahli.
Wabah Corona Mendunia, Disebut Penyakit Seribu Wajah
Wabah corona di dunia kian hari kian bertambah parah.
Para ahli pun berbondong-bondong meneliti tentang virus ini hingga masih berusaha mencari vaksin yang tepat.
Data per tanggal 29 April 2020, jumlah kasus pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di seluruh dunia sudah mencapai 3,14 juta orang, dan mencapai angka 9.771 orang di Indonesia.
Virus corona SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab Covid-19 disebut sebagai penyamar yang ulung dan penyakit seribu wajah.
• Pasien Corona di Mataram yang Tolak Isolasi Malah Tarawih di Masjid, Tak Jujur Jika Dirinya Positif
• UPDATE Virus Corona Nasional Kamis 30 April 2020: 9.771 Kasus, Jakarta 4 Ribu & Sebaran di Indonesia
Hal ini disampaikan oleh Motivator Kesehatan, Dr Handrawan Nadesul.
"Covid-19 ini disebut penyamar yang ulung. Dulu gejalanya dibilang mirip flu, tapi tidak selalu spesifik seperti flu. Tidak seperti itu ternyata," kata Han dalam ngobrol ringan bincang buku Yang Baru Ihwal Covid-19 di Live Instagram @bukukompas, Selasa (28/4/2020).
Covid-19 ini menimbulkan reaksi tubuh yang berbeda-beda pada setiap orang.
Sebagian orang merasakan keluhan atau gejala yang sangat berat atau kritis, berat, sedang, ringan, dan bahkan tidak ada juga yang tidak mengalami gejala sama sekali.
"Kita anggap dia (seseorang) itu normal (sehat), dan kita mendekatinya. Tapi ternyata dia bisa positif terinfeksi Covid-19 ini," ujar dia.
Dituturkan oleh Han juga bahwa Covid-19 ini disebut penyakit seribu wajah, karena gejala yang beragam dan dari muncul dari berbagai organ tubuh.
Covid-19 sejauh ini diketahui tidak hanya menginfeksi saluran pernapasan, tetapi hampir semua anggota tubuh yang memiliki reseptor ACE2 dapat terinfeksi virus SARS-CoV-2 ini.
"Bisa saja gejalanya seperti diare. Tapi, orang tersebut sampai diarenya berlebihan, ternyata dia kena (terinfeksi) virus (SARS-CoV-2)," tuturnya.
Gangguan lain juga bisa terjadi pada selaput radang otak yang biasanya dikenal dengan meningitis.
Han mengatakan, ada pasien yang awalnya dikira meningitis, karena gejalanya mirip dengan meningitis.