Hari Pertama Bekerja Berubah Nestapa, Bukhari Tewas Terbakar di Kapal Tangker Jag Leela yang Meledak
Hari pertama Bukhari (33) di kapal tangker MT Jag Leela berubah nestapa setelah dirinya ikut tewas terbakar, Senin (11/5/2020).
TRIBUNMATARAM.COM - Hari pertama Bukhari (33) di kapal tangker MT Jag Leela berubah nestapa setelah dirinya ikut tewas terbakar, Senin (11/5/2020).
Bukhari menjadi salah satu korban tewas meledak dan terbakarnya kapal tangker MT Jag Leela di Kecamatan Medan Belawan.
Padahal, hari itu menjadi hari pertama Bukhari bekerja setelah sebelumnya sebagai driver ojek online.
Bukhari baru setengah jam bekerja di kapal tangker MT Jag Leela yang terbakar pada Senin (11/5/2020) sekitar pukul 08.30 WIB.
Setelah kebakaran hebat di kapal itu berhasil dikendalikan, Bukhari ditemukan meninggal dunia dengan tubuh terluka.
• Kisah Haru Saat Kebakaran Dini Hari, Sang Anak Menolak Diselamatkan Demi Tolong Ibunya Sakit Stroke
• Kisah ABK Indonesia di Kapal China, Makan Umpan Ikan, Tidur Hanya 3 Jam Hingga Akan Segera Pulang
Kakak kandung Bukhari, Dedek (35) menceritakannya kepada wartawan saat menunggu proses penyerahan jenazah kepada pihak keluarga di Rumah Sakit Bhayangkara Medan pada Selasa (12/5/2020) sore.

Matanya masih sembab dan bicaranya satu-satu serta pelan. Dikatakannya, Senin (11/5/2020) adalah hari pertama Bukhari bekerja di kapal tersebut.
Baru setengah jam bekerja di hari pertama
Karena baru hari pertama bekerja, kemungkinan besar tugasnya adalah bersih-bersih. Sebelumnya, adiknya itu bekerja sebagai pengemudi ojek online Grab selama sekitar 1 tahun.
"Sebelum bekerja di situ, dia narik Grab. Sudah sekitar setahun lah. Tapi karena corona ini lah dia kerja di situ. Dan kalau dihitung, kerja mulai pukul 08.00 WIB, kapal itu terbakar jam 08.30 WIB. Baru setengah jam kerja. Dan itu hari pertama dia kerja," katanya.
Dedek mengetahui adiknya menjadi korban pada siang hari.
Sekitar pukul 13.30 WIB, Dedek yang tinggal di Kelurahan Panah Hijau, Kecamatan Medan Marelan itu langsung datang ke lokasi dan melihat api, asap mengepul di kapal tempat adiknya bekerja.
Tidak keruan pikirannya saat itu. Dia pun mencari tahu dan berhadap adiknya termasuk dalam 22 korban luka yang dirawat di rumah sakit milik Pelindo dan TNI AL.
Namun hasilnya nihil. Dia tidak menemukan nama adiknya.
Dia pun menunggu kabar keberadaan adiknya hingga semalaman. Hingga situasi memaksanya untuk pasrah jika adiknya adalah korban yang meninggal dunia.
Sejak pagi tadi, dia bersama dengan keluarga lainnya bergegas ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Tinggalkan dua anak yang masih kecil
Diketahui, di rumah sakit ini terdapat tujuh korban meninggal dunia. Dedek mengaku sudah melihat kondisi jenazah adiknya yang memiliki dua orang anak yang masih kecil itu.
Anak pertamanya baru berusia 6 tahun dan anak kedua berusia 7 bulan.
"Kondisinya tidak gosong. Masih bisa dikenali. Saya kakak kandungnya ya hapal dan tanda lah sama adik saya," katanya.
Dia tidak merinci bagaimana kondisi jenazah adiknya. Saat itu, dia terdiam beberapa saat. Dia juga tak tahu mau berharap apa dari kejadian yang menimpa adiknya.
"Saya tak tahu. Saya yakin lah sudah diuruskan sama mereka itu. Sudah paham mereka itu," katanya.
Kondisi jenazah masih bisa dikenali
Seorang kerabat Bukhari yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan, kondisi jenazah Bukhari di bagian wajahnya masih bisa dikenali. Bukhari mengalami luka bakar di tangan, kaki, dan kepala.
Dijelaskannya, saat ini pihak keluarga di rumahnya sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk pemakaman.
Pantauan di lapangan, tujuh jenazah sudah dimasukkan ke dalam peti dan akan dipindahkan ke dalam mobil ambulans untuk selanjutnya diantar ke rumah masing-masing.
Terdengar Suara Ledakan
Suara ledakan keras dari kapal MT Jag Leela di galangan kapal PT Waruna, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan pada Senin (11/5/2020) sekitar pukul 08.30 WIB terdengar beberapa kali.
Ledakan itu juga disertai suara menyerupai desis gas.
Khaidir, salah seorang saksi mata kepada wartawan mengatakan, saat itu dia sedang berada di sebuah pondok yang jaraknya dengan kapal sekitar 200 meter dari kapal MT Jag Leela.
"Waktu itu saya mendengar ada ledakan, asap mengepul. Saya terkejut, barang –barang saya tinggal. Saya keluar. Apinya besar," katanya, Senin (11/05/2020) sambil menunjuk pada kapal yang masih terbakar.
Saat itu, dia sempat mendengar dua hingga tiga kali ledakan keras. Setiap kali terdengar ledakan, api membumbung dan keluar asap hitam dan tebal.
Api dan asap, kata dia, keluar dari bagian belakang lambung kapal, dari bawah, tengah hingga atas.
Menurutnya, saat itu dia belum ada melihat ada anak buah kapal (ABK) yang keluar dari kapal tersebut.
Lihat ABK kebingungan

Baru beberapa saat kemudian, ketika asap sudah merembet ke depan, sekitar 20 orang ABK muncul dan kebingungan mau turun.
"Terus mereka bingung nih. Karena kapal lagi dok (kering) . Mau nyelamatkan diri juga tangga di depan semua," katanya.
Selanjutnya, mereka semua naik ke atas, yakni di dok kapten untuk menyelamatkan diri. Setelah beberapa saat kemudian, mereka turun menggunakan tangga monyet dan dibantu dengan beko.
Saat ABK turun, suara ledakan masih terus terdengar.
Dijelaskannya, banyak aktivitas dilakukan di atas kapal tersebut.
Dia menduga, sebelumnya ada percikan api dari pengelasan di atas kapal yang menyambar minyak.
"Dugaannya ada percikan api. Karena kecil pun ada percikan api, kejadiannya kek gini. Jadi saat ledakan itu, ada suara seperti gas, mendesis lalu meledak," katanya.
Suara ledakan kejutkan warga
Hingga kini, petugas pemadam kebakaran sedang melakukan pemadamaman, sekitar 22 pekerja dilarikan ke RS Dr Komang Lantamal l Belawan.
Untuk diketahui, galangan PT Waruna berada di depan Polresta Pelabuhan Belawan.
Asap tebal masih terlihat dari Polresta Pelabuhan Belawan. Beberapa gang yang berdekatan dengan lokasi kejadian juga terlihat dipenuhi asap dan jarak pandang yang pendek.
Haryono, seorang warga mengatakan, suara ledakan membuat warga terkejut dan berhamburan keluar rumah.
"Saya kira ada apa, rupanya kapal terbakar. Beruntung lah tak merembet ke rumah warga. Asapnya aja yang sampai sini," katanya.
(Kompas.com/ Kontributor Medan, Dewantoro)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Tragis Bukhari, Tewas Terbakar pada Hari Pertama Bekerja di Kapal Tangker Jag Leela" dan "Cerita Saksi Mata Kapal Tanker Terbakar di Belawan: Ada Suara Desis Gas, lalu Meledak".
BACA JUGA Tribunnews.com dengan judul Hari Pertama Bekerja Berubah Nestapa, Bukhari Tewas Terbakar di Kapal Tanker Jag Leela yang Meledak.