Virus Corona

POPULER Bantuan Sosial Klaten Salah Sasaran, Kades Hingga PNS Terima Uang Rp 600 Ribu di Rekening

Alhasil, banyak bantuan yang seharusnya diterima masyarakat kelas menengah ke bawah justru tak tepat sasaran.

Editor: Asytari Fauziah
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Ketua RT 6 Pademangan Barat, Sukirno (kiri) memberikan langsung paket bantuan sosial (bansos) kepada warga Pademangan Barat, Jakarta Utara, Rabu (15/4/2020). Bantuan sosial yang berisi sembako dan sejumlah kebutuhan lainnya diterima warga miskin yang terdampak wabah virus corona (Covid-19). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak Kamis (9/4/2020) mulai menyalurkan bantuan sosial kepada 1,2 juta warga yang tercatat sebagai keluarga miskin dan rentan miskin yang bermukim di Jakarta. 

Menurut Nasir, 300-an nama penerima BST yang tidak tepat sasaran tersebut adalah warga yang sudah mampu, nomor induk kependudukan (NIK) tidak valid, terdapat nama ganda sampai orang yang meninggal masih menerima bantuan.

"Bantuan ini langsung masuk ke rekening bank. Ada empat bank yang ditunjuk untuk menyalurkan BST," terang Nasir.

Kepala Desa Dukuh, Kecamatan Bayat, Klaten, Rudiyanta mengatakan, menerima bantuan sosial tunai dari Kementerian Sosial.

Dana itu langsung masuk ke rekeningnya. Dia menerima bantuan itu karena masih tercatat sebagai warga Jambakan.

Sedang Rudiyanta terpilih menjadi kepala desa Dukuh setelah pindah kependudukan menjadi warga Desa Dukuh, Kecamatan Bayat. Rudi terpilih menjadi kepala desa Dukuh pada 2019.

"Saya langsung laporkan ke Dinas. Saat ini masih menunggu petunjuk teknis bagaimana cara mengembalikan dana bantuan itu. Karena saya tidak tahu caa mengembalikannya," ujar Rudi.

"Awalnya, saya kaget setelah ada notifikasi SMS dana penambahan saldo. Setelah saya cek ke ATM ternyata ada penambahan saldo Rp 600.000. Terus selang 2 hari saya mendapatkan berita dari teman operator desa saya mendapatkan BST dari Kemensos itu," sambung dia.

Menurut Rudi, bantuan sosial tunai dari Kementerian Sosial itu tidak hanya masuk ke rekening miliknya.

Uang bantuan itu juga rekening mantan Kepala UPT Dinas Pendidikan Klaten yang notabene berstatus pegawai negeri sipil (PNS) di Desa Jambakan.

Dia menilai data penerima bantuan sosial tunai yang digunakan tidak disesuaikan pemutakhiran data dari desa, sehingga banyak penerima bantuan yang tidak tepat sasaran.

Lebih jauh, Rudi menyampaikan data penerima BST di Desa Dukuh dengan yang diajukan berbeda.

Rudi mengajukan data penerima bantuan BST sekitar 400 warga. Mereka yang diajukan memang warga miskin berkategori merah.

"Tapi setelah data itu turun yang dapat banyak yang mampu. Jadi, data yang saya usulkan tidak sesuai dengan data riil yang keluar yang mendapatkan," ungkap Rudi.

(Kompas.com/ Kontributor Solo, Labib Zamani)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bantuan Sosial di Klaten Ada yang Masuk ke Rekening Kades dan PNS"

dan di Tribunnews.com dengan judul Bantuan Sosial di Klaten Salah Sasaran, Uang Rp 600 Ribu Malah Masuk Rekening Kades hingga PNS.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved