Muhammadiyah Rilis Tuntunan Sholat Ied di Rumah, Ini Penjelasan Lengkap Hukumnya, Bukan Ibadah Baru

Ancaman Covid-19

Umat Muslim melaksanakan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriah di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (15/6/2018). Umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri setelah sebulan lamanya menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan.(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Dengan meniadakan shalat Idul Fitri di lapangan maupun di masjid karena adanya ancaman Covid-19 tidaklah berarti mengurang-ngurangi agama.

Ketika dibolehkan shalat Idul Fitri di rumah bagi yang menghendakinya, pertimbangannya adalah melaksanakannya dengan cara lain yang tidak biasa, yaitu dilaksanakan di rumah.

Selain mempertimbangkan keadaan, shalat Idul Fitri juga memperhatikan perwujudan kemaslahatan manusia (ri'ayat al-masalih), berupa perlindungan diri, agama, akal, keluarga, dan harta benda.

Dalam pandangan Islam, perlidungan diri (jiwa dan raga) sangat penting sebagaimana Allah menegaskan dalam Al-Quran:

"Barangsiapa mempertahankan hidup satu manusia, seolah ia memberi hidup kepada semua manusia," (QS al-Maidah ayat 32). (Kompas.com/ Ahmad Naufal Dzulfaroh, Dandy Bayu Bramasta)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Muhammadiyah Keluarkan Tuntunan Shalat Idul Fitri di Tengah Pandemi Corona, Simak Perinciannya...".

dan di Tribunnews.com dengan judul Muhammadiyah Rilis Tuntunan Sholat Ied di Rumah, Ini Penjelasan Hukumnya, Bukan Ibadah Baru.