Ronda Malam Berujung Maut, Pria Keterbelakangan Mental Tewas Dijegal 'Saya Tak Niat Membunuh'
Gerak-gerik Sarto yang datang ke kawasan Desa Demuk menuai kecurigaan dan justru membuatnya meregang nyawa.
"AP kemudian kami amankan karena telah melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia," kata EG Pandia.
Pelaku mengaku tak sengaja
AP tak banyak bicara terkait insiden itu. Kepada polisi, ia mengaku tak sengaja membuat Sarto meninggal.
Menurutnya, ronda malam memang rutin digelar warga Desa Demuk selama pandemi virus corona baru atau Covid-19.
"Selama pandemi corona kan jaga supaya tidak ada orang asing yang masuk ke desa," ujar AP.
Warga, kata AP, khawatir saat melihat Sarto menenteng pisau. Ia pun berinisiatif melumpuhkan Sarto dari belakang untuk mengambil pisau tersebut.
Tapi, ia tak menyangka ternyata serangan itu berakibat fatal.
"Saya tidak berniat membunuhnya," tegas AP.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga, Sarto mengidap keterbelakangan mental. Sarto mengumpulkan kayu bakar di hutan untuk melengkapi kebutuhan sehari-hari.
Sejak Corona Kampung Dijaga Ketat
Sejak corona merebak, banyak warga desa yang mandiri melakukan isolasi dan menjaga ketat kampungnya.
Namun, tak sedikit yang maish ngeyel bahkan melakukan aksi tak pantas saat diperingatkan.
Sebuah video viral menunjukkan aksi seorang pria yang mengaku anggota Mabes Polri ngamuk saat diingatkan untuk memakai masker.
Pria bertubuh kekar itu terlihat memasuki kawasan komplek Perumahan Taman Rezeki, Jalan Mayor Oking, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Petugas keamanan yang menyaksikannya tidak memakai masker berusaha menegurnya.