Virus Corona
MUI Nilai Ada Pertentangan Sikap Pemerintah Hadapai Wabah Virus Corona, Bandingkan Masjid dan Mall
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai adanya ambivalensi atau pertentangan sikap pemerintah dalam penanganan wabah Covid-19.
Kelonggaran terhadap moda transportasi tersebut berlaku bagi warga dengan kriteria yang ditetapkan pemerintah.
Namun, kenyataan di lapangan, terjadi antrean panjang calon penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.

Anaknya Positif Corona Meski Tanpa Gejala, Orang Tua Santri Debat 1 Jam & Sebut Bupati Madiun Dzalim
Bupati Madiun Ahmad Dawami sempat diadang saat berupaya menjemput warga yang positif Covid-19.
Ahmad Dawami mengatakan, awalnya dia mendapat informasi bahwa petugas medis dihalangi saat berusaha menjemput santri asal Temboro yang positif Covid-19.
Santri itu tinggal di Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan.
Pria yang akrab disapa Kaji Mbing ini kemudian mendatangi rumah santri itu.
• Sebaran Virus Corona di Indonesia, Pasien Positif Covid-19 Capai 16.006, NTB Totalnya 350 Kasus
Di sana, Kaji Mbing langsung mendapat penolakan dari orangtua santri yang kekeh menyebut anaknya tidak sakit.
Kaji Mbing mengatakan, kedua orangtua anak itu menilai hanya orang sakit saja yang seharusnya dibawa ke rumah sakit.
Sementara santri yang dinyatakan positif Covid-19 itu tidak mengalami gejala sakit yang mengarah ke corona atau orang tanpa gejala (OTG).

“Kami pun sudah menjelaskan bahwa anaknya termasuk pasien yang positif, namun tidak memiliki gejala klinis Covid-19.
Mereka tetap bersikukuh anaknya dalam kondisi sehat dan tidak sakit,” ungkap Kaji Mbing kepada Kompas.com saat dihubungi, Kamis (14/5/2020) malam.
Tak hanya dihadang, ayah kandung dari santri itu sempat membaca doa dengan suara keras yang menuding orang nomor satu di Madiun itu menyakiti dan menzalimi keluarga mereka.
• Ketika WHO Memperingatkan Jika Virus Corona Tak Akan Hilang Meski Vaksin Ditemukan
Padahal, kedatangan Kaji Mbing dan petugas untuk menyelamatkan anaknya yang terjangkit virus yang sudah banyak memakan korban jiwa.
“Justru mereka malah memiliki paham tersendiri yang katanya saya malah menyakiti, menzalimi.