Virus Corona
Dikira Sudah Sembuh, 4 Pasien Positif Corona di NTT Disambut Ritual Adat, 88 Warga Jalani Rapid Test
Kepulangan 4 pasien positif corona di Desa Wailamung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT justru disambut upacara ritual adat.
Tapi, ia meminta masyarakat tak lengah. Masyarakat pun diminta menjalani karantina mandiri selama dua pekan.
"Meski nonreaktif, kita tidak mau lengah. Kita tetap pantau dan melakukan pendampingan. Mereka menjalani karantina di rumah," jelas Petrus.
Catatan redaksi soal rapid test
Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.
Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.
Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan tes swab dengan metode PCR (polymerase chain reaction).
Hasil rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).
Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.
Kasus Serupa Pasien Tak Jujur, Petugas RS Rapid Test
Sebelumnya, seorang kuli bangunan asal Kecamatan Karangrayung, Grobogan, Jawa Tengah berbohong pada petugas medis saat berobat.
Akibat pengakuan tak jujurnya, pria yang belakangan dinyatakan positif corona itu sempat ditempatkan di bangsal umum.
Tak hanya itu, puluhan pegawai RSUD R Soedjati Soemodiardjo Purwodadi harus terkena imbas.
• KABAR BAIK Sempat Dirawat di Rumah Sakit karena Positif Virus Corona, 4 Pejabat Akhinya Boleh Pulang
Pulang dari Jakarta, alami demam serta sesak napas

Kuli bangunan tersebut sebenarnya baru saja mudik dari Jakarta.
Di Jakarta, pria 43 tahun itu bekerja di sebuah proyek bangunan.