Pasangan Ibu dan Anak yang Sudah Lansia Terpaksa Cari Kelapa Hingga Sisa Gabah, Tapi Tetap Bersyukur
Walaupun usianya sudah tua, Mbah Tuni tidak patah semangat terus berjuang mencari uang untuk dapat makan berdua bersama ibunya.
Mbah Tuni berharap dalam bulan Ramadhan ini, keadaannya bisa berubah dan pandemi corona selesai sehingga aktivitasnya bisa berjalan seperti semula.
Sementara itu, Lurah Liabuku Niko Laus Uling mengatakan, Sarijem dan Tuni mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti program keluarga harapan ( PKH) Lansia.
“Dapat bantuan setiap bulan dapat bantuan seperti telur dan beras.
Baru-baru bantuan fakir miskin, dua lansia itu juga dapat bantuan, seperti beras 5 kilo dan uang Rp 100 ribu per orang,” kata Niko.
Namun, ia tidak mengetahui apakah Mbah Sarijem dan Mbah Tuni dapat bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah.
“Saya tidak tahu apakah keduanya dapat bantuan (BLT), karena itu dari Dinas Sosial langsung yang bagikan bukan dari kelurahan,” ujarnya.
Niko menambahkan, Pemerintah Kelurahan Liabuku selalu memperhatikan nasib para lansia yang hidup di bawah garis kemiskinan dengan memberikan bantuan seperti duafa dan fakir miskin setiap tahunnya.

Kembalikan Bantuan Sembako, Irma Tak Tega dengan Tetangga yang Kelaparan
Tak tahan menyaksikan tetangganya kelaparan di tengah pembatasan sosial berskala besar ( PSBB), seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mengembalikan bantuan sembako dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa, Jumat, (8/5/2020).
Ibu rumah tangga tersebut adalah Irma Daeng Simba (36), warga Dusun Bontocinde, Desa Bontoramba, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Ia mendatangi kantor desanya pada pukul 13.00 Wita, Jumat (8/5/2020).
Ia datang dengan menjinjing paket sembako berupa beras, gula, minyak goreng, telur, serta mi instan yang beberapa jam lalu diterimanya.
• Maaf Bupati Klaten atas Stiker Fotonya di Bantuan dari Kemensos : Ada Kekeliruan Penempelan
Paket sembako tersebut dikembalikan guna diberikan kepada warga lainnya yang lebih membutuhkan.
"Saya kembalikan ini sembako sebab saya merasa tidak berhak dan masih banyak warga yang membutuhkan," kata Irma.

Di hadapan petugas, Irma mengaku tak tega menyaksikan tetangganya kelaparan karena putusnya mata pencarian seiring dengan berjalannya PSBB.
• Meninggal Setelah Tahan Lapar 2 Hari Hanya dengan Minum Air Galon, Bantuan Pemkot Datang Terlambat
Sulit cari nafkah saat PSBB