Kapan Waktu Paling Tepat Melafalkan Niat Puasa Syawal 1441 H? Beda dengan Niat Puasa Ramadhan
Kapan waktu yang tepat melafalkan niat Puasa Syawal 1441 H? Ternyata berbeda dengan niat puasa Ramadhan.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNSTYLE.COM - Kapan waktu yang tepat melafalkan niat Puasa Syawal 1441 H? Ternyata berbeda dengan niat puasa Ramadhan.
Setelah merayakan Hari Raya Idul Fitri 1441 H, kini umat Islam mulai memasuki bulan Syawal.
Bulan Syawal menjadi bulan istimewa di mana umat Muslim dianjurkan menunaikan ibadah puasa selama 6 hari sebagai penyempurna puasa Ramadhan.

• POPULER Tak Cuma Puasa 6 Hari, Ini 4 Ibadah Sunah di Bulan Syawal yang Dianjurkan Dilakukan
• POPULER Niat Puasa Syawal Lengkap Tata Cara Melaksanakan, Hukum & Keutamaan Bak Puasa Setahun Penuh
Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang ditunaikan selama 6 hari di bulan Syawal, tentu saja pelaksanaannya diawali dengan niat di dalam hati.
Lantas kapan waktu yang tepat untuk melafalkan niat Puasa Syawal?
Ada sedikit perbedaan kapan waktu melafalkan niat Puasa Syawal dengan waktu niat puasa Ramadhan.
Dikutip TribunMataram.com dari berbagai sumber, niat Puasa Syawal boleh dilakukan di malam hari.
Niat puasa Syawal boleh juga dilafalkan ketika makan sahur, bahkan boleh dilakukan ketika pagi hari karena ini merupakan puasa sunnah.
Hal ini berbeda dengan puasa Ramadhan yang niatnya akan sah ketika dilakukan di malam hari, atau terakhir sebelum waktu fajar.
Tidak sahnya puasa Ramadhan jika niatnya dilakukan setelah terbit fajar.
Adapun berikut ini niat Puasa Syawal 1441 H.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Nawaitu shouma ghodin ‘an sittatin min syawwaalinn sunnatan lillaahi ta’aalaa)
Artinya: Aku berniat puasa besok dari enam hari Syawal, sunnah karena Allah Ta’ala.
Hukum Puasa Syawal
Hukum puasa syawal 1441 H adalah sunnah muakkadah, atau sunnah yang sangat dianjurkan.
Berdasarkan sabda Rasulullah SAW, keutamaan puasa Syawal seperti berpuasa setahun penuh.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun” (HR. Muslim)
Haruskah Bayar Utang / Qadha Puasa Ramadhan terlebih dahulu?
Menurut Ustaz H. Abdul Somad, LC., MA., mengatakan bahwa lebih baik mengqadha puasa Ramadhan terlebih dahulu baru menunaikan ibadah Puasa Syawal.
• Ketentuan dan Keutamaan Puasa Syawal 6 Hari, Dapat Pahala Seperti Puasa Setahun Penuh!
"Ibu-ibu yang punya utang puasa 7 hari, nanti selesai Ramadhan masuk bulan Syawal, qadha dulu 7 hari baru puasa syawal 6 hari,"
"Tapi, kalo nggak bisa, ibu puasa qadha saja 6 hari di bulan Syawal, niatnya satu 'besok saya niat puasa qadha 6 hari. Siapa yang puasa qadha di bulan syawal, otomatis dapat pahala puasa sunnah syawal," ujarnya.
Dalam hal ini, ada dua pendapat yang mengatakan harus mengqadha puasa Ramadhan terlebih dahulu baru menunaikan puasa Syawal.
Madzab Hanbali mengatakan, tidak boleh berpuasa sunnah sebelum qadha’ puasa Ramadhan.
Yang wajib harus didahulukan daripada yang sunnah. Qadha puasa Ramadhan harus diselesaikan baru menjalankan puasa sunnah.
Ibnu Rajab menambahkan, meskipun puasa sunnah boleh dilaksanakan sebelum qadha puasa Ramadhan diselesaikan, keutamaan seperti puasa setahun penuh tidak bisa didapatkan. Sebab dalam hadits disebutkan:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun” (HR. Muslim)
Keutamaan seperti puasa setahun itu untuk orang yang “tsumma atba’ahu” (kemudian mengikutinya) dengan puasa enam hari di bulan Syawal.
Sedangkan orang yang belum qadha puasa Ramadhan belum bisa dikatakan telah berpuasa Ramadhan.
Pendapat kedua, jumhur ulama menyatakan boleh puasa sunnah sebelum qadha puasa Ramadhan.
Sedangkan mengenai apakah keutamaan puasa Syawal seperti puasa setahun penuh, sebagian ulama berpendapat seseorang bisa mendapatkan keutamaan tersebut meskipun belum selesai qadha puasa Ramadhan.
Di antara hujjahnya, orang yang terhalang beberapa hari puasa Ramadhan karena haid, ia tetap bisa disebut telah berpuasa Ramadhan.
Selain itu, puasa Syawal telah ditentukan waktunya yang terbatas di bulan Syawal sedangkan qadha Ramadhan tidak hanya terbatas di bulan Syawal.
Yang ideal, mengkompromikan dua pendapat di atas, sebaiknya mengqadha’ puasa Ramadhan terlebih dahulu lalu mengerjakan puasa sunnah di bulan Syawal sehingga keutamaannya pun bisa diperoleh.
Kalaupun tidak bisa atau waktunya tidak cukup, hendaknya puasa Syawal didahulukan baru setelah itu qadha’ Ramadhan.
Inilah yang dicontohkan oleh Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha.
Adapun dalam beberapa sumber disebutkan bahwa pahala dan keutamaan puasa syawal ini didapatkan bagi mereka yang menyempurnakan puasa Ramadhan sebulan penuh dan telah mengqadha puasa Ramadhan jika ada yang ditinggalkan.
Bagi siapa pun yang memiliki utang puasa Ramadhan, dianjurkan untuk membayar utang puasanya terlebih dahulu.
Tapi, dengan syarat setelah menunaikan puasa syawal tetap membayar utang tersebut.
Kendati demikian, beberapa ulama menganjurkan untuk mengqadha utang puasa terlebih dahulu sebelum menunaikan Puasa Syawal.
(TribunMataram.com / Salma Fenty)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapan Waktu yang Tepat Melafalkan Niat Puasa Syawal 1441 H? Beda dengan Niat Puasa Ramadhan.