Virus Corona

Muncul Wacana Kegiatan Sekolah Dimulai di Tengah Pandemi Virus Corona, Ini Daftar Plus Minusnya

Saat ini pandemi virus corona masih cukup mengkhawatirkan, namun muncul wacana adanya kegiatan sekolah yang akan segera di mulai, ini plus minusnya.

Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Asytari Fauziah
SURYA/SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
Ilustrasi siswa sekolah menggunakan masker di tengah pandemi covid-19 

Kita sudah lihat sendiri banyak orang tidak memikirkan kepentingan publik sehingga tetap melanggar aturan-aturan PSBB," kata dia.

Jika berdasar analisisnya, Covid-19 belum akan hilang dalam waktu dekat.

Hal ini dikarenakan, meski negara sudah nol kasus positif virus corona, namun manusia tetap pulang-pergi, sehingga penyebaran Covid-19 menjadi seperti bola pingpong.

Arahan Presiden Joko Widodo Terkait Virus Corona untuk Pemda: Liburkan Sekolah Hingga Layanan Pasien

Oleh karena itu, setidaknya Indonesia harus bersiap pada 2-3 tahun ke depan.

Namun jika membahas kemungkinan terburuk covid-19 baru akan hilang 2-3 tahun mendatang, tak mungkin kegiatan sekolah dihentikan sama sekali.

"Jadi, mau tidak mau pasti anak harus kembali ke sekolah. Pilihannya Juli ini atau tahun ajaran baru digeser ke Januari 2021, masing-masing pilihan ada plus minusnya," terang Ina masih dikutip TribunMataram dari Kompas.com.

Ia menjelaskan, faktor plus yang mendukung terselenggaranya pembukaan kembali sekolah pada Juli 2020 adalah sekolah di daerah tertinggal yang menjadikan kegiatan belajar menjadi sulit, karena keterbatasan akses internet.

Sehingga ada juga guru yang rela berkeliling rumah muridnya di desa untuk memberi ilmu kepada mereka.

"Untuk sekolah-sekolah yang punya fasilitas, tapi belum siap sepenuhnya home learning, plusnya, anak-anak jadi tidak terlalu stres dengan beban tugas yang banyak dari guru, ketidakjelasan materi yang disampaikan secara online, dan ada social interaction yang memang dibutuhkan oleh anak-anak," katanya lagi.

Risiko penyebaran

N saat dijemput petugas berpakaian hazmat.
N saat dijemput petugas berpakaian hazmat. (Tangkap layar Facebook)

Di sisi lain, wacana pembukaan sekolah di Juli, semisal benar dilakukan memunculkan faktor risiko penyebaran Covid-19 yang tidak kunjung selesai.

"Saya ikut berempati terhadap pembuat kebijakan negeri ini, karena dihadapkan pada keputusan sulit saat ini.

Yang bisa kita lakukan hanya meminimalkan risiko tersebut," ujar Ina.

"Kita harus terima kenyataan pahit, menunggu kondisi ideal sepertinya kecil sekali kemungkinannya.

Kalaupun menunggu hingga Januari 2021, saya yakin kekhawatiran orangtua tidak akan hilang juga," lanjut dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved