Virus Corona

Perawat Diancam setelah Periksa Pasien Positif Corona, Ganjar Pranowo Sesalkan Tak Tahu Identitasnya

Perawat diancam setelah memeriksa pasien positif corona, Ganjar Pranowo geram sesalkan tidak tahu identitas korban.

Instagram @ganjar_pranowo
Ganjar Pranowo menyampaikan permohonan maafnya atas tindakan warganya di Semarang yang menolak pemakaman jenazah seorang perawat terjangkit Covid-19, Jumat (10/4/2020). 

TRIBUNMATARAM.COM - Perawat diancam setelah memeriksa pasien positif corona, Ganjar Pranowo geram sesalkan tidak tahu identitas korban.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku geram setelah mengetahui adanya perawat puskesmas yang mendapat perlakuan tak menyenangkan setelah memeriksa seorang pasien positif corona.

Dalam kronologi yang beredar, perawat tersebut mendapatkan pesan ancaman dan dikucilkan.

Pergerakan Masyarakat Terlihat di Google, Ganjar Pranowo Peringatkan Potensi Penularan yang Tinggi

Pria Asal Klaten Nekat Jual Ginjal Demi Sesuap Nasi di Tengah Pandemi, Ganjar Pranowo Beri Reaksi

Ganjar kemudian meminta kepada perawat Puskesmas Kedawung, Kabupaten Sragen, yang diancam usai melakukan pemeriksaan terhadap pasien Covid-19 untuk melapor ke polisi agar cepat diselesaikan.

"Saya minta korban melaporkan apa yang terjadi agar cepat selesai sehingga tidak ada lagi stigma-stigma negatif yang nanti membuat hati orang terluka," kata Ganjar di Semarang, Minggu (31/5/2020).

Selain itu, Ganjar juga meminta kepada pihak kepolisian untuk menindak tegas pelaku pengacaman dan itimidasi yang dialami oleh tenaga medis tersebut.

"Saya harap polisi tidak usah ragu, kami mendukung siapapun yang mengancam untuk ditindak, apalagi kepada tenaga medis," kata Ganjar dikutip dari Antara.

Pasca-pengancaman tersebut, dikabarkan perawat tersebut mengalami trauma dan ketakutan.

Ganjar berencana menghubungi perawat tersebut untuk mengetahui penyebab dan persoalan yang terjadi.

"Sebenarnya kalau saya bisa tahu orangnya (Korban), saya pengen telepon dia.

Saya ingin dengar sendiri siapa yang mengancam, apa persoalannya sehingga kita bisa klarifikasi apa yang terjadi," ungkapnya.

Kata Ganjar, jika memang perawat tersebut merasa terancam, dirinya akan membawa perawat itu ke tempat khusus.

"Kalau dia merasa terancam kita perlu bawa shelter agar dia aman," jelasnya.

Dari informasi yang dihimpun, ancaman yang didapat oleh seorang perawat di Puskesmas Kedawung Sragen terjadi pada Jumat (29/5/2020) pagi melalui pesan Whats App.

Peristiwa itu terjadi usai perawat melakukan pemeriksaan terhadap pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved