Kurang Bayar Listrik di April dan Mei jadi Penyebab Tagihan Listrik Bulan Juni 2020 Jadi Membengkak

Adanya kekurangan bayar tagihan listrik pada rekening bulan April dan Mei disebut sebagai salah satu alasan utama membengkaknya tagihan listrik Juni.

Editor: Asytari Fauziah
Tribunnews/JEPRIMA
Warga saat melakukan pengecekan token listrik prabayar di Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2020). Pemerintah akan membebaskan biaya untuk pelanggan listrik 450 VA selama tiga bulan ke depan sedangkan untuk pelanggan listrik 900 VA akan mendapatkan keringanan berupa potongan harga sebesar 50 persen. Tribunnews/Jeprima 

Selain itu, data konsumsi listrik juga dapat diakses melalui website pln.co.id dan aplikasi resmi PLN.

Yuddy menjelaskan, seharusnya data yang disampaikan oleh PLN akan lebih rendah dibandingkan angka yang ditunjukan kWh meter.

"Karena dicatat beberapa hari lalu," katanya.

Namun apabila ternyata kWh meter menunjukan angka yang lebih rendah dibandingkan data yang disampaikan PLN, maka Yuddy meminta pelanggan untuk melaporkannya.

"Silahkan protes ke PLN 123, dan kalau salah kami koreksi," ucapnya.

PLN gangguan sebabkan listrik padam
PLN gangguan sebabkan listrik padam (Kompas.com/Shutterstock)

Tarif Listrik Tak Naik, Mengapa Tagihan Bulan Juni 2020 Bisa Membengkak 2 Kali Lipat?

Tarif listrik tak naik, mengapa tagihan bisa membengkak?

Naiknya tagihan listrik bulan Juni 2020 menimbulkan pertanyaan.

Pasalnya, PLN mengaku tidak menaikkan tarif dasar listrik.

 POPULER Tagihan Listrik Naik Drastis Juni Ini, PLN Bantah Naikkan Tarif, Boleh Dicicil dengan Syarat

Banyak masyarakat yang mengeluhkan naiknya tagihan listrik selama pandemi Covid-19.

 Cara Mudah Dapat Keringanan Biaya Listrik PLN Seiring Membengkaknya Tagihan Juni 2020

Bahkan, berdasarkan pantauan Kompas.com di platform media sosial Twitter, tidak sedikit masyarakat yang mengeluhkan tagihan listrik pada Juni 2020 melonjak hingga 2 kali lipat.

PLN gangguan sebabkan listrik padam
PLN gangguan sebabkan listrik padam (Kompas.com/Shutterstock)

Merespons hal tersebut, PT PLN (Persero) menegaskan tidak ada kenaikan tarif listrik selama pandemi Covid-19.

Direktur Human Capital Manajemen PLN Syofvie Felianti Roekman menilai, salah satu alasan membengkaknya tagihan sejalan dengan meningkatknya konsumsi listrik selama kebijakan beraktivitas dari rumah dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan.

Bahkan, Syofvie mengaku tagihan listriknya melonjak hingga 100 persen selama pandemi Covid-19.

"Tagihan saya juga naik, tidak cuma 60 persen tapi 100 persen. Tapi karena AC menyala, semua beraktivitas di rumah," tutur Syofvie dalam Konferensi Pers Virtual, Sabtu (6/6/2020).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved