Virus Corona
Curhat Pilu Dokter Corona di Jawa Timur : Saya Menangis Tiap Hari Dapat Laporan Pasien Meninggal
Curhat pilu seorang dokter yang tangani pasien Covid-19 di Surabaya, menangis tiap hari dapat laporan pasien meninggal.
Kondisi pasien membaik setelah sempat menggunakan ventilator 7 hari.
Tiba-tiba pasien itu meninggal mendadak.
Ada pula pasien yang saat datang dalam kondisi memprihatinkan.
"Namun bisa sembuh dan sekarang gemuk lagi. Ini artinya ancaman Covid-19 unpredictable," kata dia.

Update Perkembangan Vaksin Covid-19
Saat ini, Indonesia sedang menjalin kerja sama dengan China dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (11/6/2020), Indonesia mengembangkan vaksin melalui perusahaan Sinovac.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut jika saat ini pemerintah melalui Lembaga Biomolekuler Eijkman dan Universitas Airlangga juga terus berupaya menggelar serangkaian penelitian untuk menemukan vaksin tersebut.
Penelitian yang dilakukan Lembaga Eijkman dan Universitas Airlangga menyesuaikan dengan karakter virus corona yang menyebar di Indonesia.
Lalu sampai mana proses pembuatan vaksin virus corona ini?
Baca: Viral, Seniman asal Surabaya Akan Hirup Udara dari Mulut Pasien Corona, Sebut Soal Konspirasi
Baca: Kalbe Farma Uji Klinis Dua Obat Virus Corona dari Empon-empon, Apa Saja Bahannya?
Baca: 2 Tukang Cukur Positif Corona, Begini Nasib 140 Pelanggan Salon yang Terpapar Covid-19
Peneliti senior Lembaga Eijkman, Prof David Muljono menerangkan jika saat ini masih dalam proses preclinical.
"Progresnya kita sudah sampai di level preclinic. Kalau ini berhasil langkah berikutnya adalah kita tes di laboratorium kemudian disiapkan diujicobakan hewan," jelas Prof David pada kanal YouTube tvOneNews pada Kamis (11/6/2020).
Prof David menjelaskan jika vaksin harus diujicobakan pada hewan terlebih dahulu.
"Tahapannya hewan kecil dulu ya biasanya, lalu ke hewan yang lebih besar lalu primata baru ke manusia." lanjur Prof David.

"La manusia itu namanya preclinical trial fase satu, dua, dan tiga," pungkas Prof David.