Virus Corona
Banyak Warga Takut Rapid Test, Rela Gelontorkan 'Uang Damai' hingga Kabur ke Pulau Lain
Banyaknya masyarakat yang masih takut menjalani rapid test membuat mereka memilih menghalalkan segala cara untuk tak melakukannya.
Petugas menyesalkan tindakan mereka yang menghindari rapid test. Padahal, langkah ini dilakukan demi kebaikan bersama.

2. Malah lobi petugas dengan "uang damai"
Seorang perempuan di Cianjur, Jawa Barat, menolak menjalani rapid test saat berada di Pasar Induk Pasirhayam, Cianjur.
Bahkan, perempuan itu merajuk dan memohon pada petugas agar petugas tak melakukan uji rapid test terhadapnya.
Usahanya tak membuahkan hasil, ibu itu malah menawarkan "uang damai" kepada petugas medis agar ia bisa lolos dari rapid test.
"Tidak mau, Pak. Saya sehat, kok. Damai saja, Pak, kalau harus bayar, berapa?" tutur perempuan warga Gekrong, Cianjur. itu.
Petugas medis malah tertawa mendengar bujukan ibu tersebut.
Akhirnya, perempuan itu tetap menjalani rapid test usai diberikan pengertian.
3. Undang ratusan yang hadir hanya 5 orang

Dinas Perhubungan Kota Salatiga awalnya bermaksud baik mengundang mitra kerja Dishub untuk melakukan rapid test.
Pihak Dishub mengundang total sebanyak 200 orang. Namun, dari undangan tersebut, hanya lima orang yang hadir dalam rapid test tersebut.
Padahal, petugas telah menunggu dua jam untuk rapid test gratis. Namun, tak banyak yang datang dan memanfaatkan fasilitas itu.
"Dari daftar hadir terpantau tidak sampai lima pengemudi ojol yang memenuhi undangan dan menjalani rapid test," kata Kepala Dishub Kota Salatiga, Sidqon Effendi.
Setelah mencari tahu, rupanya mereka takut menjalani rapid test.
"Mungkin ketidakhadiran pengemudi ojol mengikuti rapid test gratis tersebut karena takut," kata dia.
