Bukan Spesimen Swab Test Diperbanyak Hingga Kasus Baru Corona Tembus 1000 Pasien, Ini Penjelasannya

Selama beberapa hari terakhir, penambahan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia berkisar antara 800 hingga 1.200 orang setiap hari.

Editor: Asytari Fauziah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga berbelanja pakaian yang dijual pedagang kaki lima di atas trotoar Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta, Senin (18/5/2020). Meski kawasan niaga Pasar Tanah Abang telah tutup selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun sebagian oknum pedagang tetap menggelar lapaknya di sejumlah titik seperti di atas trotoar dan di gang perkampungan setempat. 

TRIBUNMATARAM.COM Selama beberapa hari terakhir, penambahan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia berkisar antara 800 hingga 1.200 orang setiap hari.

Penambahan ini oleh sebagian orang dianggap wajar, mengingat kapasitas jumlah tes yang juga diperbanyak.

Namun benarkah anggapan tersebut dan bagaimana kita seharusnya menyikapi penambahan kasus ini?

Menjawab pertanyaan ini, dr. Panji Fortuna Hadisoemarto, selaku pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad), angkat bicara.

Video Dokter Stres Nekat Telanjang Dikabarkan Suami & Anak Wafat karena Corona, Faktanya Masih Sehat

Menurut Panji, dalam hal ini adal dua hal yang harus dipisahkan.

Pertama, kemampuan Indonesia dalam mendeteksi kasus corona. Kedua, jumlah kasus corona yang berhasil ditemukan dari tes tersebut.

"Yang ingin saya sampaikan adalah, hanya karena kita bisa mengetes banyak orang tidak berarti kita ingin menemukan banyak kasus.

Jadi ini dua hal yang berbeda ya," kata Panji dalam acara Webinar bertajuk New Normal: Normal Anyar vs Normal Ambyar? yang diadakan PARA Syndicate, Minggu (21/6/2020).

Ilustrasi rapid test
Ilustrasi rapid test (Kolase TribunStyle)

"Kita bisa mengetes banyak orang. Tapi kalau kita menemukan banyak kasus, artinya kita masih dalam bahaya karena kasusnya banyak," jelasnya.

Panji mengatakan, syarat keberadaan kasus penyakit menurun adalah temuan kasus yang makin sedikit meski kapasitas pengujiannya besar.

Untuk kondisi penyebaran virus corona di Indonesia saat ini, Panji yang juga merupakan kandidat PhD dari Department of Global Health and Population Harvard School of Public Health berkata ada dua hal yang perlu digarisbawahi dan dimaknai.

Dari kapasitas pemeriksaan virus corona yang terus ditingkatkan, hal ini bagus dan patut diapresi.

Namun dari temuan kasus yang terus bertambah, Panji menuturkan ini bukan kabar baik karena itu berarti masih ada banyak kasus di lapangan.

Kisah Ibu Setia Tunggui Anaknya yang Positif Virus Corona, Mengaku Siap Jika Harus Tertular Covid-19

Sebab itulah, Panji mengatakan bahwa anggapan - jumlah kasus meningkat karena tes diperbanyak - yang selama ini ada di masyarakat keliru dan menyesatkan.

"Menurut saya, agak menyesatkan kalau kita berkata bahwa 'kita (Indonesia) banyak kasus karena kita punya kapasitas testing yang meningkat," ungkap Panji.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved