Virus Corona
Cegat Ambulans, Keluarga Nekat Makamkan Jenazah Pasien Positif Covid-19 Tanpa Protokol Kesehatan
Pemakaman jenazah itu berlangsung tanpa prosedur Covid-19 di kawasan Warasia, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
TRIBUNMATARAM.COM - Pihak keluarga memakamkan jenazah pasien positif Covid-19 berinisial HK (57) yang diambil paksa dari dalam ambulans milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Haulussy Ambon pada Jumat (26/6/2020).
Pemakaman jenazah itu berlangsung tanpa prosedur Covid-19 di kawasan Warasia, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Tindakan ini berbeda dengan kesepakatan antara pihak keluarga dengan tim medis setelah insiden pengambilan paksa jenazah dari ambulans tersebut.
Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Kasrul Selang mengatakan, pihak keluarga telah menerima jenazah dimakamkan dengan prosedur pemulasaraan Covid-19.
• Viral Jenazah PDP Covid-19 Hanya Gunakan Popok Tanpa Pakai Kain Kafan, Ini Penjelasan Rumah Sakit
"Mereka sudah bisa terima, karena hasil tes ulang secara tes cepat molekuler (TCM) masih positif," kata Kasrul di lokasi pemakaman, Jumat (26/6/2020).
Awalnya, kata Kasrul, keluarga meminta jenazah dimakamkan di Masohi, Maluku Tengah. Tapi tim gugus tugas bernegosiasi dengan keluarga.
Tim gugus tugas dan keluarga pun setuju jenazah dimakamkan di kawasan Warasia.

"Jadi kita ambil jalan tengah, dari sisi kemanusiaan dan lain-lain, oke kita di sini (Warasi), tapi syaratnya harus protokol Covid-19," kata Kasrul.
Namun, puluhan keluarga yang berkumpul langsung menyerbu ambulans yang baru tiba di lokasi pemakaman.
Mereka mengeluarkan jenazah pasien berinisial HK itu dari peti. Lalu, mengambil alih pemakaman dan menggotong jenazah ke liang lahat.
Sebagian besar warga yang menggotong jenazah itu terlihat tak mengenakan masker, apalagi alat pelindung diri lengkap.
Sementara, terdapat tiga orang yang menunggu di liang lihat. Dua di antara mereka mengenakan baju hazmat.
Tapi, mereka tak mengenakan sarung tangan, pelindung wajah, dan masker.
• Viral Jenazah PDP Covid-19 Hanya Gunakan Popok Tanpa Pakai Kain Kafan, Ini Penjelasan Rumah Sakit
Kasrul mengaku, pemakaman tanpa prosedur Covid-19 itu di luar kendali gugus tugas. Kejadian itu terjadi secara spontan.
"Itu spontan, nanti kita lihat karena ini di luar kendali kita," kata dia.
Keluarga melayat ke rumah sakit
Saat jenazah masih berada di rumah sakit, keluarga pun sempat melayat karena mendapatkan kabar korban meninggal.
Saat ini, sejumlah keluarga memeluk jasad korban yang meninggal karena Covid-19 itu. Ketika dikonfirmasi, Kasrul mengaku tak tahu tentang hal itu.
Tapi, ia memastikan keluarga melayat ke rumah sakit.
"Semua (keluarga) tadi pagi ke sana (RSUD dr Haulussy)," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga mengadang mobil ambulans milik RSUD dr Haulussy Ambon yang membawa jenazah pasien positif Covid-19 di Jalan Jenderal Sudirman, Ambon, pada Jumat sore.
• Viral Video Warga Menangis Lepas Bidan Desa Terpapar Corona Dijemput Ambulans, Suara Bergetar Doakan
Warga mengadang iringan mobil ambulans yang dikawal polisi itu. Mereka mengambil paksa peti jenazah dari mobil ambulans dan dibawa ke rumah duka.
Dalam insiden itu, warga sempat menghardik tim relawan dan tenaga medis yang membawa jenazah.
Mereka juga terlibat adu mulut dengan sejumlah polisi yang mengawal jenazah.
300 Orang Bawa Senjata Tajam & Ancam Bakar Ambulans Ambil Jenazah PDP Covid-19
Sebanyak 300 warga dengan menggunakan senjata tajam mengadang ambulans yang membawa jenazah pasien Covid-19, di Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, Jatim, Rabu (10/6/2020) sekitar pukul 22.00 WIB.
Selain mengadang, warga juga mengambil paksa jenazah pasien berinisial S (60) yang meninggal di Rumah Sakit Moh Noer Pamekasan.
Ketua Satgas Penanganan Pasien Covid-19 RSUD Smart Pamekasan, Syaiful Hidayat mengatakan, petugas medis berhazmat mencoba mempertahankan jenazah.
• Petugas Pemulasaraan Jenazah Pasien Covid-19 Beri Pesan: Tidak Ada yang Kebal dengan Penyakit Ini
Namun, warga mengancam petugas. Mereka juga mengancam akan membakar ambulans. Hal itu membuat petugas mengalah.
Setelah jenazah berhasil diambil warga, petugas disuruh pulang. Baju hazmat yang dikenakan petugas dilepaskan warga dengan paksa.
"Warga ingin jenazah dimakamkan tanpa protokol Covid-19 karena daerahnya tidak mau ada orang yang terpapar corona," ujar Syaiful saat dihubungi, Selasa (16/6/2020).

Syaiful menjelaskan, keluarga mendampingi saat petugas membawa jenazah.
Namun, memang warga setempat yang tidak terima jenazah itu dimakamkan dengan protokol Covid-19 di wilayah itu.
Jenazah pasien akhirnya dimakamkan sendiri oleh warga tanpa protokol Covid-19.
Syaiful menambahkan, banyak warga yang tidak mau dan tidak percaya bahwa keluarganya sakit kemudian dinyatakan positif Covid-19.
"Warga tidak percaya karena terpengaruh media sosial. Padahal tenaga medis bekerja berdasarkan keilmuan, bukan rekayasa," kata Syaiful. (Kompas.com/ Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty/ Dheri Agriesta/ Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setelah Cegat Ambulans, Keluarga Makamkan Jenazah Pasien Positif Tanpa Protokol Covid-19" dan "300 Warga Bersajam Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19, Ancam Bakar Ambulans"
BACA JUGA: Tribunnewsmaker.com dengan judul Setelah Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19 dari Ambulans, Nekat Dimakamkan Tanpa Protokol Kesehatan