Banyak ASN Tak Pakai Masker, Bupati Lombok Tengah Wajibkan PNS Pakai Cadar : Fashion Aja

Banyaknya ASN yang tak pakai masker, Bupati Lombok Tengah wajibkan PNS di lingkungan Pemkab Lombok Tengah pakai cadar.

YouTube BNPB
Ilustrasi masker 

Ide cadarisasi ini juga lebih pada upayanya mendisiplinkan ASN memakai masker.

Bupati secara spontan menyatakan Jumat depan akan diterapkan gerakan cadarisasi.

"Itu cadar itu hanya untuk yang muslimah saja, yang non-muslim dan laki laki ya pakai maskerlah. Cadar itu kan bagian bawahnya terbuka tidak perlu diikat, jadi udara bisa masuk, agak meringankan yang sulit bernapas," katanya.

Tidak menutup kemungkinan cadarisasi juga bisa diterapkan di masyarakat luas.

Suhaili mengatakan, tidak ada payung hukum seperti surat keputusan, instruksi bupati, atau perintah secara tertulis soal gerakan cadarisasi.

Semua disampaikan secara lisan hanya untuk kegiatan senam Jumat pagi.

Namun, karena respons ASN cukup positif, maka akan dilakukan setiap hari kerja, bukan hanya hari Jumat saja.

"Tapi ini tidak ada sanksinya, hanya gerakan yang menyenangkan dan menyehatkan saja. Wajib pakai cadar jangan dikaitkan dengan ajaran agama. Bahasa cadarisasi itu menyebakan orang terjebak, menilai seperti perempuan yang mengenakan jubah. Laki-laki yang pakai celana cingkrang, bukan itu maksud saya," kata Suhaili sambil menahan tawa.

Suhaili menanggapi santai dan tidak mempersoalkan terkait banyak pihak yang mengkritik gerakan ini.

"Sah-sah saja, saya sudah jelaskan semuanya. Asalkan jangan terjebak pada istilah cadarisasi itu. Ini hanya strategi saya membuat mereka disiplin. Bahkan saya lombakan biar kelihatan sampai sejauh mana ASN saya menerapkan cadarisasi ini," katanya.

Respons ASN

ASN dari berbagai instansi di Lombok Tengah memberi respons soal gerakan ini.

Bagi sebagai besar ASN muslimah, gerakan itu bisa dilakukan secara bertahap sebagai proses belajar mengenakan pakaian muslim yang benar.

"Ya, minimal menutup aurat ya. Kan biasanya kalau Jumat olahraga atau senam itu banyak yang pakai celana ketat. Nah, kalau ditambah cadar pastilah malu pakai yang ketat-ketat. Kami kemudian menyesuaikan pakai kulit atau celana yang longgar sehingga nyambung dengan cadar yang kami pakai," kata Yayuh, salah seorang ASN di Lombok Tengah.

Yayuh juga agak khawatir salah mengenakan kostum. Pakai cadar, tetapi bawahannya bukan  jubah atau pakaian yang dikenakan tampak sedikit ketat atau menunjukkan lekuk tubuh.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved