Berita Terpopuler

POPULER Curhatan Ibu Anaknya Jadi Korban Kecurangan PPDB Zonasi, Depresi & Sering Tertawa Sendiri

Berlakunya PPDB Zonasi yang menyulitkan rupanya mula berdampak pada psikis sang anak, berikut curhatan seorang ibu.

Sosok.id Kolase/ TribunJabar Dokumen Istimewa
Ilustrasi depresi 

SMA 8, SMA 26, dan SMA 54 menjadi pilihannya utamanya.

Dari rumahnya, SMA 8 berjarak sekitar 1,3 kilometer.

Selain tiga SMA itu, Naira juga memilih SMA 100, SMA 27, SMA 79, SMA 55, dan SMA 3.

Perasaan sedih tentu juga dirasakan Naira.

Usahanya belajar dan mendapatkan nilai bagus untuk mencari SMA sia-sia.

Ia bercerita selalu belajardari pagi dan rajin mengerjakan tugas sekolah hingga persiapan ujian nasional (UN).

Saat PPDB DKI Jakarta 2019, pemerintah Jakarta mempertimbangkan nilai ujian nasional (UN) jenjang SMP sebagai syarat masuk SMA.

 Beda dengan Mendikbud, Ikatan Dokter Anak Imbau Kegiatan Sekolah Tidak Dibuka sampai Desember 2020

Namun pemerintah Jakarta mendadak merubah aturan.

Tadinya zonasi menerapkan jarak rumah dengan sekolah.

Namun kini usia jadi indikator daya tampung jika sekolah melebihi kapasitas.

"Sedih bangetlah, saya capek-cape belajar.

Gunanya saya belajar itu apa? Gitu lho," ujar Naira.

Saat memantau PPBD DKI Jakarta jalur zonasi, ia tak berhenti menangis.

Naira mengaku hampir setiap hari menangis karena tak diterima di SMA pilihannya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved