Viral Hari Ini
Video Siswa Berseragam SMP 'Ngelem' di Depan Kelas Viral, BNN : Bisa Merusak Saraf Otak
Sebuah video viral menunjukkan aksi seorang siswa berseragam SMP yang diduga menghirup lem alias ngelem di depan kelasnya.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
TRIBUNMATARAM.COM - Sebuah video viral menunjukkan aksi seorang siswa berseragam SMP yang diduga menghirup lem alias ngelem di depan kelasnya.
Video tersebut viral setelah dibagikan oleh seorang pengguna di Facebook Berjuta Kasih, Senin (29/6/2020) lalu.
Terlihat dalam video itu, wajah siswa SMP itu tampak diblur.
Ia terlihat duduk di depan sebuah ruangan yang mirip ruang kelas.
• Detik-detik Siswa SMP Sempat Teriak hingga Tewas Dililt Ular Piton 7 Meter, Terpisah dari Rombongan
• Siswa SMP Ditemukan Gantung Diri Pakai Dasi Sekolah, Sempat Diancam Orang Tua Gegara Kebiasaan Ini
Tangannya tampak memegang sebuah kantong plastik berisi lem.
"Ngelem. Terlihat dalam video anak siswa sekolah sedang menghisap lem di depan kelas. Belum jelas lokasi kejadian," tulis narasi dalam video itu.
Video tersebut telah disaksikan lebih dari 200 ribu pengguna dan dibagikan 650 kali.

Menanggapi viralnya video itu, Badan Narkotika Nasional / BNN melalui Kepala Bagian Publikasi dan Media Sosial Biro Humas dan Protokol BNN, Hanny Andhika Sarbini pun mengungkapkan bahayanya.
Menurut penuturannya, dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, perilaku menghirup lem adalah salah satu perbuatan atau bentuk perilaku yang menyimpang.
"Itu perbuatan tidak dibenarkan. Lem yang merupakan bahan untuk perekat suatu benda, saat ini banyak disalahgunakan oleh anak remaja untuk perbuatan yang melanggar norma dan nilai tertentu," kata Hanny.
Menghirup lem, lanjut Hanny, juga dapat merusak organ tubuh karena mengandung zat-zat yang berbahaya jika dihirup.
"Zat berbahaya itu bisa merusak sistem saraf otak, menurunkan daya ingat, badan kurus, gigi menguning, bawaannya selalu malas dan juga dada menjadi sesak," papar Hanny.
Ia mengatakan, saat menghirup lem maka yang terhirup adalah uap yang ada dalam kandungan lem dengan tujuan mendapatkan sensasi tersendiri.
"Umumnya efek akut bahan ini serupa dengan inhalasi ether atau mitrous oxyda (obat anastesi/bius umum) yang berupa euphoria ringan, mabuk, pusing kepala tapi masih dapat mengontrol pendapatnya," kata Hanny.
"Sesudah itu akan merasa bahwa dirinya tenang, namun pada akhirnya tidak jarang melakukan tindakan anti-sosial dan tindakan impulsif dan agresif," lanjut Hanny.
Menghirup lem juga akan menimbulkan efek ketergantungan yang berdampak buruk bagi kesehatan maupun kehidupan secara normal.
Hanny mengimbau para orangtua untuk mengawasi anak-anaknya.
"Supaya orangtua atau keluarganya selalu mengawasi anak-anak mereka supaya tidak terjerumus ke kegiatan negatif. Juga harus selalu hadir bagi anak-anaknya," kata Hanny.

Siswa SMP Gantung Diri karena Kebiasaan Pulang Malam
Kejadian mengejutkan terjadi di Riau dengan penemuan siswa SMP yang gantung diri.
Siswa yang berinisial MR ini nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
• Tak Tahan Sakit Lambung Kronis, Pria di Magetan Gantung Diri Tinggalkan Surat & Uang untuk Pemakaman
Remaja 16 tahun ini ditemukan mergang nyawa dengan mengalungkan dasi sekolah di lehernya.
Hal ini lantaran ancaman dari orang tua yang diterimanya.
Siswa SMP ini diduga juga merakan kekecewaan mendalam karena orang tuanya akan menjual motor kesayangannya.

Hal ini juga dilatar belakangi putra mereka selalu nekat pulang pagi hampir setiap hari.
MR ditemkan di dapur rumahnya dengan gantung diri pada Rabu (3/6/2020) jam 06.00 WIB.
"Berdasarkan keterangan sepupunya, korban gantung diri diduga karena sepeda motor Revo miliknya ingin dijual ayahnya.
Pengakuan ayahnya, korban sering pulang pagi, sehingga sepeda motor mau dijual," ungkap Babinsa Koramil 02/Rambah Koptu Dedy Nofery Samosir dikutip dari Kompas.com melalui keterangan tertulis, Kamis (4/6/2020).
Sang Kakak Temukan Adiknya Gantung Diri
Jasad MR ditemukan oleh kakaknya, Nila (24).
Nila baru pulang ke rumah setelah menyelesaikan apel pagi.
Saat masuk ke dapur, ia kaget melihat adiknya sudah gantung diri.

Kemudian ia berteriak meminta bantuan tetangga.
Korban kemudian diturunkan dan dilarikan ke poliklinik perusahaan terdekat.
"Korban saat itu masih bernapas dan kakaknya berteriak minta tolong.
Tak lama setelah itu tetangganya datang dan segera melepaskan korban dari gantungan," kata Dedy.
• Sudah Panik Takut Terkena Virus Corona, Pria India Pilih Gantung Diri, Ternyata Hanya Terserang Flu
Namun, setibanya di poliklinik, nyawa anak pasangan Yanto (50) dan Sugianti (45), tak tertolong.
"Sesampainya di poliklinik nyawa korban tidak bisa diselamatkan dan korban dinyatakan meninggal dunia.
Setelah itu korban dibawa ke rumah duka," sebut Dedy. (TribunMataram.com/ Salma Fenty/ Asytari Fauziah)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Viral Video Siswa Berseragam SMP 'Ngelem' di Depan Kelas, BNN Beri Peringatan Soal Dampak ke Saraf