Virus Corona

Korban Stigma, Diusir dari Kost Gegara Disebut Positif Covid Padahal Penyebar Kabar hanya Iseng

Kisah korban ketakutan dan stigma masyarakat hingga diusir dari kostan gegara disebut positif virus corona, ternyata penyebar informasi hanya iseng.

Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Asytari Fauziah
Kompas.com
Ilustrasi rasakan gejala virus corona 

TRIBUNMATARAM.COM Kisah korban ketakutan dan stigma masyarakat hingga diusir dari kostan gegara disebut positif virus corona, ternyata penyebar informasi hanya iseng.

Meika Arista jadi korban stigma dan ketakutan masyarakat.

Hal ini pula yang membuatnya ikut jadi pejuang Petisi Tes Massal Covid-19.

Bocah 2 Tahun Diduga Diperkosa di Ruang Karantina Virus Corona, Rumah Sakit Tak Akui Ada Laporan

Meika sempat diusir dari kost yang ia sewa karena dikabarkan positif virus corona.

Tekanna dari warga bahkan membuat psikisnya terguncang.

Apalagi ia seorang pendatang dan tak punya tempat tujuan.

"Yang paling kena di psikis saya ketika malam itu pukul 09.00 sampai 11.00 itu saya tidak bisa tenang sama sekali.

Ilustrasi virus corona, Covid-19, pasien virus corona
Ilustrasi virus corona, Covid-19, pasien virus corona (Shutterstock/Anton27)

Saya pendatang saya, diusir waktu itu dan saya mau kemana," kata Mieka dalam diskusi online bertajuk 'Melawan Stigma, Memutus Corona', Kamis (9/7/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.

Ia bercerita awal mula disebut terjangkit virus corona.

Meika merasa kurang enak badan hingga akhirnya berobat ke rumah sakit umum daerah yang terdekat.

Sesampainya di sana, dokter yang memeriksa Meika mengatakan bahwa kemungkinan ada virus yang menyerang tubuhnya dan disarankan untuk beristirahat di rumah.

Namun, kondisinya terus memburuk, ia pun memutuskan untuk ke rumah sakit swasta dan Meika dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19.

Di rumah sakit rujukan Meika tidak mendapat pemeriksaan dokter bahkan ia hanya sampai ke meja administrasi.

Polemik Kalung Antivirus Corona, Deretan Tanggapan Menkes Terawan, Ikatan Dokter, hingga DPR

Alasannya, karena Meika dianggap belum perlu untuk ditangani dokter.

"Saya hanya dikasih obat langsung tanpa pemeriksaan dokter bahkan saya tidak diperiksa tensi darah," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved