Berita Terpopuler
POPULER Bawa Ratusan Piala & Daftar 8 Sekolah, Anak Yatim Piatu Putus Sekolah karena Tak Lolos PPDB
Aristawidya Maheswari tak dapat memungkiri kekecewaan yang dirasakannya lantaran harus putus sekolah tahun ini karena tidak lolos PPDB Jakarta 2020.
Putri dari pasangan Triyo Nuryamin dan Armeisita Nugraha Riska itu berstatus yatim piatu sejak usia dua tahun setelah orangtuanya meninggal pada kurun 2010 dan 2012.
Peraih lebih dari 700 penghargaan sejak usia TK dan SD itu gagal di jalur prestasi PPDB 2020 karena sistem mensyaratkan penghargaan lomba diraih maksimal tiga tahun terakhir.
Banyak Siswa Stres
Berlakunya PPDB Zonasi yang menyulitkan rupanya mula berdampak pada psikis sang anak, berikut curhatan seorang ibu.
Seorang wali murid di Jember, Jawa Timur Dwi Riska mencurahkan isi hatinya terkait persoalan PPDB sistem zonasi.
Sambil menangis, Dwi menuturkan, anaknya depresi lantaran terdampak PPDB sistem zonasi.
"Saya dibikin pusing, kadang (anak saya) tertawa sendiri, tidak mau makan.
• Sekolah Masih Belum Dibuka, Mendikbud: Pemebelajaran Jarak Jauh, Akan Jadi Permanen
Bagaimana seorang ibu melihat anaknya seperti itu," kata Dwi sembari terisak, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi D DPRD Jember, Kamis (2/7/2020).
Berawal tak diterima, diduga ada kecurangan

Ilustrasi/Dwi menuturkan, awalnya anaknya mendaftar di SMAN 2.
Sesuai dengan aturan zonasi, seharusnya sang anak diterima lantaran sekolah tersebut berjarak 1,6 kilometer.
Namun, rupanya sang anak malah diterima di SMAN 5 yang jaraknya lebih jauh.
Diduga ada pemalsuan Surat Keterangan Domisili (SKD).
Mereka yang berjarak jauh, hingga 36 kilometer justru malah lolos diduga lantaran SKD palsu.
"Kalau tidak ada kecurangan mungkin saya terima," kata Dwi Riska.
• Ruben Onsu Puas dengan Rapor Sekolah Betrand Peto, Sarwendah Soroti Nilai yang Jeblok, Pelajaran Ini

Wali murid yang tergabung dalam persatuan orang tua peduli pendidikan anak Jember saat mendatangi kantor DPRD Jember
Desak DPRD lakukan investigasi