Pengakuan ABK Indonesia Dianiaya di Kapal China, Kerap Dapat Perlakuan Kasar karena Alasan Sepele
Sejumlah ABK Indonesia di kapal nelayan berbendera China Lu Huang Yuan Yu 118 mengaku sering mendapat perlakuan kasar dan penganiayaan.
Kronologi penemuan mayat WNI Indonesia di freezer kapal China, sempat melaporkan tindak kekerasan.
Polisi dan TNI masih mendalami kasus penemuan mayat WNI Indonesia di sebuah freezer di kapal China.
Pekerja WNI tersebut ditemukan meninggal dunia dalam kondisi masih berbalutkan baju dan selimut.
Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto membeberkan temuan kasus pekerja WNI yang tewas dan disimpan di dalam freezer kapal berbendera China.
• POPULER Direktur Perkapalan Sebut Pelarungan Mayat ABK WNI di Kapal China Sesuai Prosedur
• POPULER Polisi Ungkap Kronologi Lengkap Eksploitasi ABK Indonesia oleh Kapal China di Video Viral
Temuan kasus ini terungkap dari informasi pihak keluarga yang mengaku kerap mendapatkan laporan dari korban tentang tindak kekerasan yang terjadi di kapal tersebut.

"Hingga akhirnya kami mendapatkan informasi dari tindak kekerasan tersebut menimbulkan satu korban hingga meninggal dunia," kata Indarto saat konferensi pers di Dermaga Lanal Batam, Rabu (8/7/2020).
Indarto mengatakan, dari informasi tersebut, tim gabungan kemudian melakukan pencarian dan pelacakan.
Jenazah pekerja WNI disimpan di freezer, masih berpakaian lengkap
Hingga akhirnya diketahui keberadaan kedua kapal berbendera China tersebut di perairan Batu Cula, Selat Philip, Belakang Padang, Batam, Kepri.
"Saat dilakukan evakuasi kondisi pekerja WNI yang meninggal dan disimpan di freezer masih mengenakan baju dan diselimuti," kata Indarto.
Indarto mengatakan, awalnya tim gabungan memang tidak mengetahui bahwa jenazah berada di kapal yang mana, tetapi kedua kapal saling berkaitan.
Akhirnya tim gabungan mengejar kedua kapal tersebut, yaitu Lu Huang Yuan Yu 117 dan 118.
"Kapal Lu Huang Yuan Yu 117 berbendera China ini nyaris gagal ditangkap karena nyaris masuk perairan Singapura, namun berkat kesigapan tim gabungan akhirnya berhasil dilumpuhkan," jelas Indarto.
Korban human trafficking, kasus diambil alih Polda Kepri
Disinggung apakah ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah, Indarto mengaku hingga saat ini belum diketahui karena jenazah baru saja diturunkan dan dibawa ke kamar jenzah RS Bhayangkara untuk dilakukan visum.