Berita Terpopuler

POPULER Nasib Tragis Jasad Gadis Kecil yang Tewas di Toren Air, Ayah Hilang Sejak Jenazah Ditemukan

Jasad tak berdosanya kali pertama ditemukan oleh seorang bocah sebayanya yang mengira AP adalah boneka.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
TribunJabar/ Edhy Chandra
bocah ditemukan tewas di toren kontrakannya 

TRIBUNMATARAM.COM - Nasib tragis dialami oleh AP, gadis kecil yang jasadnya ditemukan mengambang di toren air di kontrakan 3 lantai.

Jasad tak berdosanya kali pertama ditemukan oleh seorang bocah sebayanya yang mengira AP adalah boneka.

Polisi pun meyakini bocah 5 tahun tersebut dibunuh.

Pasalnya, posisi toren terbilang tinggi dan tak mungkin dijangkau oleh tubuh AP yang kecil.

Kejanggalan demi kejanggalan pun mulai tampak tatkala ayah tiri AP kini menghilang.

 Fakta Baru Kematian Editor Metro TV, Polisi Duga Tempat Pembunuhan Yodi Prabowo di Lokasi Lain

 POPULER Fakta Baru Kasus Pembunuhan Yodi Prabowo, TKP Mayat Diduga Bukan Lokasi Eksekusi

Padahal, seluruh keluarganya langsung berkumpul begitu jasad AP ditemukan tak bernyawa.

Ayah tiri korban Hamid Arifin (25) pun hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Menurut Aisah, suaminya pegi entah kemana sejak sang anak ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam toren.

Menurut Aisah, sang suami pun tidak ikut saat diri mendatangi kantor polisi.

"Belum tahu lokasi di mana sekarang. Ke kantor polisi enggak ikut," katanya, dikutip TribunMataram.com dari TribunBogor.com.

Toren Tinggi Tak Mungkin Dijangkau Anak Kecil

Siti Aisyah (29) memastikan jika gadis kecilnya itu tak mungkin bisa naik seorang diri ke atas toren.

Terlebih, toren tersebut berukuran besar dengan daya tampung air 1000 liter.

"Enggak mungkin naik ke toren karena memang tinggi," ujar Aisah di kediaman orang tuanya di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Sabtu (18/7/2020).

Ia menceritakan, anaknya AP dihari itu memang tak itu dengannya pergi mengamen di wilayah Bandung.

Entin (tengah) saat bersama suami dan putrinya Asih, di kediaman di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Sabtu (18/7/2020).
Entin (tengah) saat bersama suami dan putrinya Asih, di kediaman di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Sabtu (18/7/2020). (Tribun Jabar/Ery Chandra)

Aisah mengaku baru pulang ke rumah pada Jumat (17/7/2020) dini hari.

"Paginya saya dan suami ada di rumah kontrakan. Sebelum pergi (mengamen) jam dua siang hari Kamis, nitip ke ibu saya. Pulang setengah satu malam, lihat di kontrakan enggak ada," ujar Asih, sapaannya, di kediaman orang tuanya dii Cicalengka, Kabupaten Bandung, Sabtu (18/7/2020).

Menurutnya, sejak dini hari hingga Jumat pagi, dia berupaya mencari putrinya di sekitar kontrakan, rumah bibi, hingga temannya.

Namun tak membuahkan hasil.

"Sampai pagi hari cari enggak ada. Tahu dalam toren jam sembilan pagi. Bilang ke ibu, suami," katanya.

Dia menyakini, putrinya tersebut tak mungkin bisa naik hingga menuju toren yang berukuran cukup tinggi tersebut.

Diduga Dibunuh

Melansir Tribun Jabar, Kasatreskrim Polresta Bandung, AKP Agtha Bhuwana, menduga anak usia 5 tahun yang ditemukan di dalam toren di Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, meninggal akibat dibunuh.

"Ada dugaan pembunuhan. Saat ini jenazahnya sedang diautopsi. Hasil autopsi akan menunjukkan penyebab kematiannya," kata Agta via ponselnya, Jumat (17/7/2020).

Dugaan pembunuhan itu dikuatkan dengan temuan yang mencurigakan di tubuh korban.

Dari temuan itulah, polisi berani menduga anak itu tewas dibunuh.

Lokasi toren kapasitas 1000 liter berwarna kuning, di Kampung Babakan Stasiun, RT.01/08, Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, tempat ditemukannya bocah usia 5 tahun tewas, Jumat (17/7/2020). (Tribunjabar.id/Ery Chandra)
Lokasi toren kapasitas 1000 liter berwarna kuning, di Kampung Babakan Stasiun, RT.01/08, Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, tempat ditemukannya bocah usia 5 tahun tewas, Jumat (17/7/2020). (Tribunjabar.id/Ery Chandra) ()

"Ada luka di tangan kiri. Dari situ diduga ada sesuatu yang tidak beres. Makanya langsung diautopsi," ujarnya.

Olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilakukan polisi di lokasi toren di rumah kontrakan tempat toren berada. Sejumlah pihak sudah dimintai keterangan. Seperti dari orang tua dan paman korban.

"Empat orang saksi yang merupakan keluarganya telah dimintai keterangan," kata Agtha.

Sementara itu dalam kesehariannya, warga juga bersaksi sering melihat AP menjadi korban kekerasan.

"Semua juga banyak tahu, dia sering dipukul, tampar, pokoknya kasihan," ujar warga, sebut saja A, kepada Tribun, Jumat (17/7/2020) malam.

Warga lainnya, sebut saja B menuturkan, perlakuan ringan tangan kerap kali diterima oleh anak berumur lima tahun itu. Meski tak menyebutkan secara spesifik, siapa yang melakukannya.

"Ringan tangan sekali, kasihan anak ini," katanya.

Hal serupa disampaikan oleh warga lainnya, sebut saja C.

Menurutnya, pada Kamis (16/7/2020) merasakan kejadian hal yang kurang lazim.

"Anehnya semalam itu seperti terdengar suara mengetuk pakai palu berulang kali. Tapi saya enggak keluar," ujarnya.

Ketua Rukun Warga 08, Kecamatan Cicalengka, Pepen Efendi, juga mengungkapkan keraguannya atas hal yang membuat anak kecil tersebut meninggal.

"Kasihan anak tiri ini. Ada kejanggalan kalau dilihat. Masa anak lima tahun bisa naik ke toren tersebut. Tapi tentu hasil akhirnya pasti dari pihak kepolisian," ujar Pepen saat diwawancara Tribun, di kediamannya.

Kronologi penemuan jasad korban

Dikutip dari TribunJabar.id, A pertama kali ditemukan oleh bocah sebaya yang juga tinggal di rumah kontrakan tersebut.

Awalnya bocah itu mengira A adalah boneka, bocah itu kemudian mendatangi seorang warga bernama Dewi Sudanti (30) dan menceritakan apa yang dlihatnya.

Dewi mengatakan, ia awalnya didatangi saudara A dan menceritakan ada boneka di lantai atas.

Saat itu saudara A melihat sosok yang dikira boneka ditemani orangtuanya.

"Bilangnya di atas takut, ada boneka dalam rumah. Anak berumur sekitar lima tahun itu naik lagi," ujar Dewi, saat diwawancara Tribunjabar.id di lokasi kejadian, Jumat (17/7/2020).

Kemudian Dewi pun pun menuju lantai dua untuk mengecek.

Setelah sampai, ia melihat penutup bagian atas toren itu sudah dala keadaan terbuka.

Selama ini, sepengetahuannya, penutup itu tidak pernah terbuka sama sekali.

Air toren masih dalam keadaan penuh dan bocah 5 tahun itu sudah dalam keadaan mengambang

"Aku melihat kondisi tangan dan kepalanya. Enggak tega lama lihat, habis itu turun," katanya.

Oleh warga kejadian tersebut langsung dilaporkan ke polisi.

Polisi yang mendapat laporan itu langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Iya betul, jam 10.00 WIB pagi kami mendapat laporan dari masyarakat ada temuan mayat," kata Kapolsek Cicalengka Kompol Aep Suhendi saat dihubungi, Jumat.

Kata Aep, jasad korban ditemukan mengambang di dalam toren

"Perempuan lima tahun, namanya Aulia. Ditemukan di dalam toren di lantai tiga, kos-kosan, keluarganya ini ngontrak," ungkapnya. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)

BACA JUGA : Tribunnewsmaker.com dengan judul Nasib Tragis Jasad Gadis Kecil yang Tewas di Toren Air Saat Tak Ikut Ngamen, Ayah Tiri Kini Hilang

Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved