Gegara Injak Kotoran Ayam, Akses Jalan Rumah Wisnu Dipagar Tembok Tetangga, Lompat Kursi Tiap Hari

Wisnu Widodo harus menerima kenyataan setiap hari terpaksa melompati tembok bata dengan sebuah kursi kayu untuk menuju ke rumahnya.

(KOMPAS.COM/MITA)
Rumah Wisnu Widodo di Kabupaten Ponorogo yang dipagar oleh tetangganya dengan tembok bata setinggi 1 meter karena sering menginjak tahi ayam.Meski pengadilan Negeri Ponorogo memenangkan pihak Wisnu, namun Mistun masih engan membongkar tembok. 

Hanya saja upaya yang dilakukan selalu gagal. Bahkan sarannya untuk memberikan akses masuk di depan rumah Wisnu selalu ditolak oleh M.

Padahal tembok yang dibangun tersebut berada di lahan milik desa.

Karena tidak ada solusi saat dilakukan mediasi, bahkan masalah itu sudah dibawa ke pengadilan.

Pengadilan, kata Suroso, juga sudah memenangkan Wisnu atas tindakan arogan yang dilakukan M dan meminta tembok itu segera dibongkar.

Namun, pihak M justru bersikukuh tidak menghiraukan putusan tersebut. Belakangan diketahui justru ingin melakukan banding.

"Ketika surat pengadilan saya kasih, dengar-dengar mau banding si M," kata dia.

Cerita Serupa

Cerita ratusan bocah SD di Kupang, Nusa Tenggara Timur / NTT panjat tembok 4 meter untuk menuju ke sekolah.

Pendidikan di wilayah timur Indonesia masih menjadi persoalan.

Kali ini, kisah miris datang dari ratusan murid SD Kristen Petra Alak, Kota Kupang, NTT.

Ratusan murid SD Kristen Petra Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), kesulitan ke sekolah mereka, karena harus memanjat tembok setinggi empat meter.

 Disekolahkan Gratis, Bocah SMP di Kupang Bobol ATM Rp 27Juta Demi Foya-foya, Kecil-kecil Kriminal

 Dikenal Cerdas, Siswa SMP Kupang Tak Pernah Besuk Ayahnya Dipenjara karena Bunuh Ibunya

Tembok yang menghalangi akses menuju SD Kristen Petra itu dibangun oleh seorang pengusaha sukses di Kota Kupang.

Para siswa terpaksa harus berusaha sekuat tenaga memanjat tembok kokoh itu untuk sampai ke sekolah.

"Tiap hari kami terlambat ke sekolah gara-gara harus berulang kali panjat tembok tinggi ini.

Murid SD Kristen Petra Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), saat memanjat tembok setinggi 4 meter, Jumat (6/3/2020)(KOMPAS.COM/SIGIRANUS MARUTHO BERE)
Murid SD Kristen Petra Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), saat memanjat tembok setinggi 4 meter, Jumat (6/3/2020)(KOMPAS.COM/SIGIRANUS MARUTHO BERE) ()

Saya kesulitan karena temboknya tinggi sekali," ujar Juliana Julita Bahan, siswi kelas VI SD Kristen Petra Alak, saat diwawancarai sejumlah wartawan, Jumat (6/3/2020) pagi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved