Berita Terpopuler

POPULER Iseng Buat Kebun Hidroponik, Pemuda Ini Raih Keuntungan Jutaan Rupiah di Tengah Pandemi

Banyaknya industri rumah tangga dan usaha yang jatuh di tengah pandemi Covid-19, rupanya tak berlaku bagi Henry.

Editor: Asytari Fauziah
Tribunnews/Jeprima
Pekerja melakukan perawatan tanaman sayur hidroponik bayam hijau di Serua Farm Bojong Sari, Depok, Jawa Barat, Jumat (26/6/2020). Di masa pandemi Covid-19, permintaan tanaman sayur hidroponik mengalami kenaikan hingga 200 persen yang dijual secara daring ke berbagai supermarket yang tersebar di Jabodetabek. Tribunnews/Jeprima 

Apalagi, saat ini, pangsa pasar sayuran hidroponik makin luas dan dicari banyak orang. Untuk itu ia terus mengembangkan aneka sayuran yang banyak diminati di pasaran.

 Viral Video Ibu Seret Kaki Balita Posisi Kepala di Tanah, Nangis Histeris Cuma Gegara Tanaman Cabai

Saat awal memulai menanam dengan metode hidroponik ini, Aan mampu memanen 10 kg sampai 20 kg untuk sayur kangkung dan selada.

Seiring dengan makin luasnya lahan dan banyaknya tanaman yang dikembangkan, saat ini ia bisa memanen hingga mencapai 50 kilogram.

Masa panennya pun beraneka ragam. Semisal sayur kangkung itu masa tanamnya 15 hari sudah panen.

Sementara, selada masa tanamnya sampai 30 hari.

Saat panen tiba, beberapa tanaman seperti selada langsung dibeli langsung oleh konsumen tetapnya.

Di masa pandemik, kata Aan, bertanam sayur dengan teknik hidroponik merupakan alternatif berkebun hingga bisa mendatangkan penghasilan bagi masyarakat perkotaan.

Apalagi, lahan di perkotaan sempit sehingga bertanam dengan teknik hidroponik bisa menjadi pilihan yang gampang.

Tak hanya itu, sayuran hidroponik diklaim lebih sehat dibandingkan sayuran konvensional. Sebab, bertanam sayuran dengan teknik hidroponik bebas dari pestisida.

Tak ingin sukses sendiri, ia tak pelit ilmu. Tetangga dan warga lain yang ingin bertanam dengan teknik hidroponik pun diajarinya.

Lumbung sayur

Keberhasilan Aan mengembangkan sayuran dengan teknik hidroponik bersama warga menjadikan Kelurahan Rejomulyo dipilih sebagai kampung tangguh karena dinilai dapat menjadi lumbung pangan di tengah pandemi Covid-19.

 Viral Siswi SMA Temukan Tanaman Penyembuh Kanker, Ahli Sebut Harus Ada Tahapan Ini

"Kampung ini tangguh karena dapat menangani ekonomi rakyat di bawah," ujar Wali Kota Madiun, Maidi.

Menurut Maidi, banyak warga Kelurahan Rejomulyo membudidaya sayur hidroponik, serta sayur mayur yang ditanam organik atau tanpa pestisida seperti selada, kangkung, mentimun dan tanaman toga.

Selain dikonsumsi sendiri, hasil panen tanaman hidroponik dan organik dijual ke berbagai daerah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved