Penembakan Bos Kelapa Gading Diotaki Karyawati, Sakit Hati Dilecehkan & Diajak Berhubungan Badan

Polisi akhirnya berhasil membekuk pelaku penembakan terhadap Sugianto (41), seorang bos perusahaan pelayaran di Kelapa Gading.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Suasana di lokasi penembakan di ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (13/8/2020). 

TRIBUNMATARAM.COM - Polisi akhirnya berhasil membekuk pelaku penembakan terhadap Sugianto (41), seorang bos perusahaan pelayaran di Kelapa Gading.

Seiring dengan ditangkapnya pelaku, otak pembunuhan terhadap Sugianto pun terkuak.

Siapa sangka, otak penembakan Sugiantto dilakukan sendiri oleh karyawatinya, NL.

4 Fakta Penembakan Polisi ke Rekan Kerjanya, Keduanya Luka di Kepala, Dirawat di Rumah Sakit

Korban Penembakan Massal: Ya Tuhan Pria Ini Menembaki Saya, Teriakkan Tolong Jangan Bunuh Saya

NL merupakan karyawati di bagian administrasi keuangan perusahaan milik Sugianto.

Hal ini didasari sakit hati pelaku terhadap korban.

Konferensi pers kasus penembakan bos pelayaran di Polda Metro Jaya, Senin (24/8/2020), NL Karyawati jadi otak pembunuhan.
Konferensi pers kasus penembakan bos pelayaran di Polda Metro Jaya, Senin (24/8/2020), NL Karyawati jadi otak pembunuhan. (TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)

NL mengaku sering dilecehkan oleh Sugianto.

Menurutnya, Sugianto yang merupakan bosnya juga sering meminta melakukan hubungan badan.

“NL sering diajak melakukan hal-hal di luar pekerjaan. Dia sering diajak melakukan persetubuhan," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.

Nana Sudjana juga mengatakan NL mengaku sakit hati atas ucapan Sugianto.

"Ada pernyataan dari korban juga yang suka menyebut NL sebagai perempuan tidak laku,” kata Nana.

NL juga mengaku sering dimaki saat sedang bekerja.

Takut karena Ketahuan Gelapkan Uang Pajak

Selain itu, NL membunuh Sugianto karena takut.

Ia takut lantaran sempat menggelapkan uang pajak kantor.

“Yang bersangkutan ketakutan karena dari tahun 2015 di bagian administrasi keuangan banyak mengurusin pajak, ternyata tidak semua disetorkan ke kantor pajak,” kata Nana.

Rupanya Sugianto mencurigai NL.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved