Potret Pilu Anak Laki-laki Bawa Jenazah Ayah dalam Karung Dibonceng Sepeda, Dikucilkan karena Miskin
Nasib malang terpaksa dilakui anak laki-laki itu lantaran dirinya dan keluarganya dianggap berkasta rendah.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
“Mungkin dia belum meminta bantuan siapa pun dari administrasi, Bahkan BDO tidak mengetahui kejadian tersebut.
Mereka jelas diinstruksikan untuk membantu di bawah Harischandra Sahayata Yojana.
Namun, dia akan mendapatkan bantuan keuangan," katanya.
Khusus untuk Pemerintah Odisha, pada tahun 2013 telah meluncurkan Harischandra Sahayata Yojana yang berfungsi untuk membantu keluarga miskin secara finansial dalam melaksanakan rutual terakhir kerabat yang telah meninggal.
Pada 23 Februari 2020 lalu, Ketua Menteri Odisha, Naveen Patnaik mengatakan sebanyak 79.578 keluarga telah menerima sekitar 17,63 crore Rupe (Rp 35 Miliar) sebagai bantuan di bawah Harischandra Sahayata Yojana pada tahun anggaran 2019-2020.
Insiden Serupa Terjadi di Tangerang
Viral video pria bopong jenazah seorang anak laki-laki yang tewas di Sungai Cisadane karena tak diizinkan pakai ambulans di Tangerang, Wali Kota Tangerang imbau untuk ganti Standar Operasional Prosedur / SOP.
Beberapa waktu belakangan, viral video seorang pria yang diketahui bernama Supriyadi, menggendong jenazah keponakannya (sebelumnya diberitakan anaknya) yang tewas tenggelam di Sungai Cisadane.
Namun, Supriyadi terpaksa menggendong pulang keponakannya tersebut dari puskesmas, lantaran pihak puskesmas tidak mengizinkan untuk menyewakan ambulans yang diperuntukkan orang sakit.
Menanggapi itu, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah perintahkan Dinas Kesehatan Kota Tangerang untuk mengubah Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaan Ambulans.
• Niat Puasa Asyura Lengkap Latin & Terjemahan Jelang Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H
• 4 Zodiak yang Paling Tertutup & Butuh Waktu Menerima Kehadiran Orang Lain, Pisces Takut Dihakimi
• Niat Puasa Senin Kamis Besok Senin 25 Agustus 2019 Lengkap Serta Manfaatnya yang Istimewa!
• Identitas Pelaku Perampokan Toko Emas di Magetan, Warga Kenali Sehari-hari Jualan Kantong Kresek
Pengubahan SOP itu setelah adanya seorang paman yang menggendong jenazah keponakannya lantaran tak diizinkan menggunakan ambulans oleh puskesmas.
"Saya perintahkan untuk segera diubah SOP-nya dan disosialisasikan karena untuk kepentingan masyarakat dan emergency," kata Arief saat dihubungi, Minggu (25/8/2019).
Arief mengaku selepas mengetahui peristiwa tersebut, ia langsung mempertanyakannya ke Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
Pihak Dinas kemudian mengakui bahwa SOP yang digunakan pada mobil Ambulans di Puskesmas memang diperuntukkan bagi orang sakit dan tidak boleh untuk mengantar jenazah.

"Memang kita sudah punya mobil jenazah, tapi kalau ke gawat daruratan ya seharusnya bisa dimanfaatkan," ujarnya.