Guru SMP Buat Bilik Pendeteksi Suhu Badan Otomatis, Tak Mau Satpam Tertular Covid-19 karena Terpapar

Guru mata pelajaran pendidikan komputer dan prakarya ini menciptakan bilik pendeteksi suhu badan otomatis.

Editor: Asytari Fauziah
Shutterstock via Tribunnews
Ilustrasi virus Corona 

TRIBUNMATARAM.COM Tak ingin melihat petugas pemeriksa suhu tubuh terpapar corona, Dwi Sujatmiko (34) seorang guru di SMPN 1 Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, membuat inovasi menarik.

Guru mata pelajaran pendidikan komputer dan prakarya ini menciptakan bilik pendeteksi suhu badan otomatis.

“Ide awalnya saya kan melihat petugas pemeriksa suhu seperti satpam di kantor itu berkontak langsung dengan orang yang diperiksa.

Jadi saya khawatir pemeriksa suhu suatu saat akan berkontak dengan orang tanpa gejala dan dia bisa tertular,” ujar Miko sapaan akrab Dwi Jatmiko yang dihubungi Kompas.com, Senin (7/9/2020).

Kesaksian Sukarelawan Uji Coba Vaksin Corona, Suhu Tubuh Mendadak Tinggi, Gelisah hingga Diare

Miko lalu berinovasi membuat alat untuk mengecek suhu tubuh tanpa ada kontak langsung.

Bilik pendeteksi suhu badan otomatis itu terbuat dari besi galvanis berbentuk balok terbuka dengan ketinggian dua meter.

BILIK PENDETEKSI SUHU-- Dwi Sujatmiko (34), guru SMPN 1 Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur berdiri di bilik pendeteksi suhu tubuh otomatis besutannya. Bilik itu diciptakannya lantaran kekhawatirannya terhadap petugas pengecek suhu badan yang berkontak langsung dengan orang yang diperiksa.
BILIK PENDETEKSI SUHU-- Dwi Sujatmiko (34), guru SMPN 1 Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur berdiri di bilik pendeteksi suhu tubuh otomatis besutannya. Bilik itu diciptakannya lantaran kekhawatirannya terhadap petugas pengecek suhu badan yang berkontak langsung dengan orang yang diperiksa. (KOMPAS.COM/DWI SUJATMIKO)

Ia sengaja mendesain bilik dalam kondisi terbuka karena setelah suhu badan terdeteksi terdapat dua pilihan palang pintu.

Palang pintu depan akan terbuka saat suhu orang yang diperiksa normal.

POPULER Gejala Corona pada Bayi Terlihat Ringan, Pengalaman Ibu Panik Mengira Termometer Rusak

Sementara palang pintu samping kiri akan terbuka saat suhu orang yang diperiksa abnormal.

“Sementara bila suhu tubuhya abnormal maka palang pintunya tidak terbuka dan sirinenya berbunyi.

Kemudian palang pintu keluarnya terbuka,” jelas Miko.

Alumni D3 Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang itu butuh waktu dua sampai tiga hari untuk membuat bilik pendeteksi suhu badan otomatis.

Namun, awal proses pembuatan bilik temperatur otomatis dari ide hingga uji coba memakan waktu hingga dua bulan.

Dari rangkaian proses pembuatan, proses uji coba paling lama memakan waktu.

“Apalagi ini kaitannya dengan kesehatan. Jadi harus benar-benar alat itu berfungsi akurat.

Kalau tidak akurat kan berbahaya. Jadi paling lama itu uji cobanya,” kata Miko.

Untuk mendekteksi suhu tubuh hanya membutuhkan waktu dua hingga tiga detik.

Pengunjung bisa mendekatkan dahinya ke alat deteksi di dalam bilik itu.

“Paling akurat di dahi. Tetapi semua tubuh bisa,” kata Miko.

Petugas yang berjaga tak perlu mendekat ke pengunjung yang memasuki bilik deteksi itu.

Karena, informasi hasil deteksi suhu tubuh terhubung dengan ponsel berbasis android.

Menurut Miko, alat itu bisa dikembangkan dengan menambah kamera.

Sehingga, setiap orang yang masuk ke dalam bilik deteksi suhu tubuh bisa terekam jelas.

Akan tetapi, hal itu urung dilakukan karena anggaran yang terbatas.

Mayat Wanita Telanjang Ditemukan Terbungkus Selimut Diikat Tali, Tetangga Lihat Satpam Mencurigakan

"Jadi petugasnya tidak usah mendekat. Maksimal lima meter dapat diketahui dari ponsel pintar berbasis android," kata Miko.

Bahan pembuatan bilik deteksi otomatis itu hampir seluruhnya berasal dari produk lokal.

Namun, ada beberapa barang yang harus dibeli dari luar negeri karena persediaan di pasar dalam negeri habis.

Miko menjual sebuah alat pendeteksi suhu tubuh otomatis dengan harga Rp 5,8 juta.

Harga itu telah termasuk biaya pemasangan.

Sedangkan warga dari luar daerah yang ingin membeli juga dibebankan biaya pengiriman.

Setelah diluncurkan, Miko telah menerima pesanan dari beberapa daerah seperti Brebes, Madiun, dan Ponorogo.

UPDATE Corona Dunia Senin 7 September 2020

Berikut update kasus virus corona dunia hari ini per Senin (7/9/2020).

Pandemi virus corona hingga kini masih belum berakhir dan makin bertambah kasus.

Dilansir oleh worldometers.info pukul 16.00 WIB, kasus Covid-19 di seluruh dunia hari ini per Senin (7/9/2020) yakni mencapai 27.300.868 kasus.

Dari jumlah tersebut, terdiri dari 893.130 orang meninggal dunia dan 19.372.831 pasien telah sembuh.

Ada 7.034.907 kasus aktif atau pasien dalam perawatan yang tersebar di berbagai negara.

Tersebar di berbagai negara di belahan dunia, berikut peringkat 10 besar negara dengan kasus Covid-19 tertinggi:

Update kasus corona dunia Senin (7/9/2020)
Update kasus corona dunia Senin (7/9/2020) (worldometers.info)

1. Amerika Serikat

Jumlah kasus Covid-19 = 6.460.421 kasus.
Meninggal dunia = 193.253 orang.
Sembuh = 3.726.099 orang.

Amerika Serikat masih menempati peringkat pertama dengan jumlah kasus virus corona terbanyak.

Per hari ini kasus Covid-19 aktif di USA sebanyak 2.541.069 kasus.

2. India

Jumlah kasus Covid-19 = 4.208.645 kasus.
Meninggal dunia = 71.711 orang.
Sembuh = 3.250.429 orang.

Per hari ini kasus Covid-19 aktif di Brasil sebanyak 886.505 kasus.

3. Brasil

Jumlah kasus Covid-19 = 4.137.606 kasus.
Meninggal dunia = 126.686 orang.
Sembuh = 3.317.227 orang.

Per hari ini kasus Covid-19 aktif di India sebanyak 693.693 kasus.

4. Rusia

Jumlah kasus Covid-19 = 1.030.690 kasus.
Meninggal dunia = 17.871 orang.
Sembuh = 843.277 orang.

Per hari ini kasus Covid-19 aktif di Rusia sebanyak 169.542 kasus.

5. Peru

Jumlah kasus Covid-19 = 689.977 kasus. 
Meninggal dunia = 29.838 orang.
Sembuh = 515.039 orang.

Per hari ini kasus Covid-19 aktif di Peru sebanyak 145.100 kasus.

Ilustrasi virus corona atau Covid-19
Ilustrasi virus corona atau Covid-19 (Shutterstock)

6. Kolumbia

Jumlah kasus Covid-19 = 666.521 kasus.
Meninggal dunia = 21.412 orang.
Sembuh = 518.229 orang.

7. Afrika Selatan

Jumlah kasus Covid-19 = 638.517 kasus.
Meninggal dunia = 14.889 orang.
Sembuh = 563.891 orang.

8. Mexico

Jumlah kasus Covid-19 = 634.023 kasus.
Meninggal dunia = 67.558 orang.
Sembuh = 442.268 orang.

9. Spanyol

Jumlah kasus Covid-19 = 517.133 kasus.
Meninggal dunia = 29.418 orang.

10. Argentina

Jumlah kasus Covid-19 = 478.792 kasus.
Meninggal dunia = 9.859 orang.
Sembuh = 349.132 orang.

Per hari ini kasus Covid-19 aktif di Chile sebanyak 119.801 kasus.

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (freepik)

China di posisi ke-38 dengan jumlah kasus 85.134.

Terdiri dari 4.634 pasien meninggal dunia, 80.320 pasien sembuh, dan ada 180 kasus aktif.

Sementara itu, Indonesia di posisi 23, di atas China, dengan 194.109 kasus.

Jumlah kematian 8.025 dan pasien dinyatakan sembuh 138.575 orang.

Kini terdapat 47.509 kasus Covid-19 aktif atau yang dalam perawatan di Indonesia.

Berdasarkan lingkup Asia, Indonesia berada di atas China.

Indonesia menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di Asia Tenggara setelah Filipina.

India menjadi negara kawasan Asia dengan kasus Covid-19 terbanyak. (Kompas.com/ Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi/ Dheri Agriesta) (TribunStyle.com/ Nafis/ Delta Lidina Putri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Guru SMP Ciptakan Bilik Pendeteksi Suhu Otomatis karena Khawatir Satpam Terpapar Corona" dan di Tribunstyle.com dengan judul UPDATE Corona Dunia Senin 7 September 2020: 27,3 Juta Kasus, 893 Ribu Meninggal, & 19,3 Juta Sembuh.

BACA JUGA di Tribunnewsmaker.com dengan judul Khawatir Satpam Tertular Corona Terpapar Tamu, Guru SMP Buat Bilik Pendeteksi Suhu Badan Otomatis.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved