Awalnya Ngamuk, Bocah Pengidap Autisme Malah Ditembak Polisi : Katakan pada Ibuku Aku Mencintainya
Nasib malang dialami oleh seorang bocah laki-laki penyandang autisme bernama Linden Cameron.
Cameron lalu dibawa ke rumah sakit dengan banyak luka. Pada hari penembakan tersebut, saudara laki-laki bocah itu menulis di Twitter bahwa Cameron dalam kondisi stabil.
"Sebagai anggota komunitas ini, dan sebagai ibu dari seorang anak laki-laki berusia 14 tahun, saya sangat sedih dan frustrasi," kata Wali Kota Salt Lake City Erin Mendenhall dalam pernyataan yang dibuat sebelum video itu dirilis.
"Penembakan ini adalah tragedi lain. Ini adalah tragedi bagi anak laki-laki ini, ibunya, keluarga, dan individu yang memiliki masalah kesehatan mental akut,” lanjut Mendenhall.
Polisi mengumumkan penyelidikan akan dilakukan segera dan merilis video bodycam 10 hari kerja setelah kejadian, sesuai kebijakan kepolisian.
Mendenhall mengumumkan langkah-langkah baru dalam transparansi untuk memungkinkan publik merasa percaya pada para pejabatnya.
Langkah tersebut termasuk merilis video bodycam kepada publik secara online tanpa memerlukan permintaan catatan pemerintah.
"Kami berada di awal evolusi dalam cara kota kami menangani keselamatan publik. Dan melalui pekerjaan ini, kami akan tinggal di Salt Lake City yang berbeda yang lebih aman untuk penduduknya dan untuk petugas yang melayani dan melindungi mereka," kata Mendenhall.
Insiden Tembak Salah Sasaran
Anjas (23) warga Jalan Barukang 3 yang diduga mengalami luka tembak di bagian kepala meninggal dunia usai sebelumnya dinyatakan kritis di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
Kabar kematian Anjas dibenarkan Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Kadarislam.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak rumah sakit.
• Tak Cuma Jadi Otak Penembakan & Pembunuhan Bosnya, Karyawati PT DTJ Juga Gelapkan Pajak Rp 1,8 M
"Iye meninggal. Kami sementara ke sana koordinasi dengan rumah sakit untuk dibawa ke rumah korban," kata Kadarislam, saat dihubungi via telepon, Minggu (30/8/2020) sore.
Kadarislam mengungkapkan, keluarga korban saat ini keberatan atas peristiwa yang menimpa anaknya.
Dirinya akan kembali menemui keluarga korban.

Mantan Kapolres Bone ini mengatakan, bisa saja jumlah anggota polisi yang diperiksa di Propam atas peristiwa penembakam ini bertambah.