Imbas Kepulangan Habib Rizieq, Akses ke Bandara Soetta Macet, Delay 3 Jam, 28 Penerbangan Terganggu

Massa pengikutnya pun tumpah ruah di Bandara Soekarno Hatta tempat Rizieq kali pertama menginjakkan kaki setelah tiga tahun.

(KOMPAS.com/Tria Sutrisna)
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab tiba di Indonesia dan langsung menyapa simpatisan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (10/11/2020) 

"Artinya, pergerakannya sudah beratlah, sudah susah," tutur Tugiyo.

Sementara itu, pantauan Kompas.com, massa penjemput Pemimpin FPI Rizieq Sihab melakukan aksi konvoi dari Pintu Tol Bandara Prof Soedijatmo menuju Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa pagi.

Akibatnya, kemacetan panjang terjadi di Jalan Tol Bandara Prof Soedijatmo mengarah ke Bandara Soekarno-Hatta.

Berita Sebelumnya Soal Habib Rizieq yang Tak Pernah Dibantu

Dalam pernyataannya, Habib Rizieq meminta agar tak ada pihak yang mengaku-ngaku telah membantunya menyelesaikan masalahnya.

Pasalnya, menurut Rizieq dirinya berjuang sendiri menyelesaikan masalah yang membelitnya.

Baca juga: AKHIRNYA Habib Rizieq Muncul, Pastikan Jadwal Kedatangan: Saya Umumkan Tanggal, Pesawat, Terminalnya

Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Arab Saudi Agus Maftuh mengatakan, selama ini pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab tidak pernah mengadu ke Kedutaan Besar RI (KBRI) Riyadh.

Ia mengatakan, sejak kasus yang membelitnya di Arab Saudi, Rizieq tak pernah datang ke KBRI Riyadh maupun KJRI Jeddah.

"Bagaimana KBRI bisa bantu? MRS juga tidak pernah mengadukan ke KBRI Riyadh sejak awal kasusnya bergulir," ujar Agus kepada Kompas.com, Jumat (6/11/2020).

Padahal, kata dia, jarak dari Mekkah ke KBRI Riyadh juga tidak terlalu jauh.

Hanya 1.000 kilometer dari KBRI Riyadh dan 100 kilometer ke KJRI Jeddah.

"Apalagi ke KBRI Riyadh yang jaraknya 1.000 km dari Mekkah, ke KJRI Jeddah yang hanya 100 km dan cukup 45 menit saja tidak pernah melaporkan permasalahan yang dia hadapi," kata Agus.

Selain itu, menurut dia, kasus Rizieq juga tidak masuk dalam prioritas KBRI di Riyadh.

Agus mengatakan, KBRI lebih memprioritaskan kasus-kasus high profile case (HPC) atau kasus-kasus yang berkaitan dengan hukuman mati dan nyawa.

Sebelumnya, Pemimpin FPI Rizieq Shihab mengatakan, tak ada pihak dari Pemerintah Indonesia yang membantunya melobi Pemerintah Arab Saudi soal kepulangannya ke Tanah Air.

Menurut dia, apabila ada yang mengaku-ngaku membantunya, hal tersebut merupakan sebuah kebohongan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved