Reshuffle Kabinet Jokowi
'Saya Tak Pandai Retorika' Kicau Menteri Baru Jokowi, Trenggono, Langsung Dibalas Susi Pudjiastuti
Cuitan 'Saya tak pandai retorika' di Twitter dari Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan & Perikanan pengganti Edhy Prabowo dibalas Susi Pudjiastuti.
TRIBUNMATARAM.COM - Cuitan 'Saya tak pandai beretorika' di Twitter dari Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan pengganti Edhy Prabowo dan akan dilantik Presiden Jokowi hari, langsung dibalas Susi Pudjiastuti, sang pendahulunya.
Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono kini diangkat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo, Selasa (22/12/2020).
Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti pun memberi tanggapan terkait keputusan baru Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Melalui akun Twitter @susipudjiastuti, Susi memberi ucapan selamat kepada Trenggono.
Susi juga berharap sosok Trenggono bisa amanah dalam menjalankan tugasnya.
"Mas Trenggono, Selamat atas Tugas Baru sebagai Menteri Kelautan dan Perikananan. Semoga Amanah." cuit Susi, Rabu (23/12/2020) pagi.
Ucapan Susi itu sekaligus menanggapi cuitan Trenggono sebelumnya mengenai keterpilihannya sebagai Menteri KKP.
Trenggono melalui akun @saktitrenggono mengucapkan terima kasih kepada Jokowi dan Ma'ruf Amin yang sudah memberinya amanah sebagai menteri.
"Sahabat semua, ijinkan saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin atas kepercayaannya kepada saya untuk menjalankan amanah sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di Kabinet Indonesia Maju." cuitnya, Selasa (22/12/2020) malam.
Selain itu, Trenggono juga meminta doa agar dirinya bisa berkontribusi positif dan cepat belajar di bidang yang akan dijalaninya.
"Saya mohon doa dari semua lapisan masyarakat agar bisa amanah dan berkontribusi positif nantinya bagi sektor Kelautan dan Perikanan nasional sesuai Visi dan Misi bapak Presiden."
"Saya akan belajar cepat untuk mengetahui isu-isu utama di sektor bahari, dan memberikan solusi yang tepat agar Indonesia sebagai negara bahari dapat berjaya."
"Saya bukan orang yang pandai beretorika, saya hanya ingin segera bekerja bersama seluruh pemangku kepentingan untuk kemajuan sektor bahari. Mohon doa dari masyarakat agar kita lancar, dan amanah menjalankan tugas," cuitnya.
Profil Sakti Wahyu Trenggono
Berikut profil Sakti Wahyu Trenggono, yang Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa:
Sakti Wahyu Trenggono lahir di Semarang, pada 3 November 1962 silam.
Ia merupakan lulusan S1 Teknik Industri Institut Teknologi Bandung pada 1986.
Lalu, dia melanjutkan S2 Magister Management Institut Teknologi Bandung pada 2006.
Dikutip dari Kontan.co.id via TribunWow.com, Sakti Wahyu Trenggono merupakan pendiri PT Teknologi Riset Global (TRG) Investama.
Perusahaan yang telah berdiri sejak 2007 ini bergerak di bidang telekomunikasi, teknologi, properti, media, dan e-commerce.
Sedangkan sebelumnya, ia telah memiliki PT Solusindo Kreasi Pratama (SKP) dan PT Tower Bersama Infrastruktur.
Dua perusahaan itu dikenal sebagai penyedia menara telekomunikasi terbesar di Indonesia.
Setelah lulus dari ITB, Sakti Wahyu Trenggono bekerja di Astra selama 11 tahun.
Bekerja di Astra membuatnya belajar banyak hal seperti berelasi dengan lembaga konsultan dunia Boston Consulting Group (BCG).
Wahyu banyak belajar soal Management Trainee hingga infrastruktur IT.
Dikutip dari Surya.co.id, Sakti Wahyu Trenggono memprediksi setelah 2000-an, Indonesia akan memasuki era teknologi mobile telekomunikasi.
Hal itu berdasar pada munculnya operator seluler dan pengguna ponsel yang terus tumbuh.
Ia berkesimpulan, pasti kebutuhan telekomunikasi mobile akan makin besar di masa mendatang.
Sehingga perlu ditangkap peluang membangun infrastrukturnya, yaitu menara.
Melalui bendera PT Solusindo Kreasi Pratama dan PT Tower Bersama Infrastruktur, Sakti Wahyu Trenggono menjadi satu di antara taipan dalam bisnis telekomunikasi.
Perusahaannya menjadi yang terbesar di bidangnya se-Indonesia dengan kepemilikan lebih dari 14.000 menara.
Profil 6 Menteri Baru Jokowi: Risma, Sandiaga, Budi Gunadi, M Lutfi, Trenggono, dan Gus Yaqut
Presiden Jokowi menunjuk enam menteri baru untuk duduk dalam Kabinet Indonesia Maju, Selasa (22/12/2020).
Keenam nama baru tersebut di antaranya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdaganan.
Kemudian, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Wahyu Sakti Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, dan Yaqut Cholil Qoumas sebagai menteri Agama.
Rencananya keenam menteri baru Kabinet Jokowi-Maruf Amin tersebut akan dilantik, Rabu (23/12/2020) di Istana Negara.
Lalu siapa sebenarnya 6 menteri baru yang ditunjuk Jokowi tersebut?
Simak ulasan sepak terjang dan karir keenam sebagai berikut:
Sandiaga Uno
Sandiaga lahir di Riau 28 Juni 1969 dari pasangan Razif Halik Uno (Henk Uno) dan Rachmini Rachman Uno (Mien Uno).
Kini ia tercatat bergabung dengan Partai Gerindra.
Sebelum terjun ke dunia politik, Sandiaga Uno tercatat sebagai pengasaha sukses.
Lulus dari Wichita State University, Amerika Serikat, dengan predikat Summa Cum Laude, ia kemudian melanjutkan pendidikan untuk meraih gelar Master of Business Administration dari George Washington University pada 1992.
Selesai dengan sekolahnya, Sandiaga memutuskan pulang dan memulai bisnis di Indonesia.
Beberapa perusahaan yang dirikannya di antaranya perusahaan konsultan keuangan PT Recapital Advisors dan perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya yang membawa dirinya masuk dalam daftar 100 orang terkaya di Indonesia.
Kemudian ia bergabung dengan Partai Gerindra lalu mencalonkan diri menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan pada 2017.

Ia pun akhirnya terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Hanya sekitar satu tahun lebih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga kemudian memilih menjadi calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
Namun, ia gagal setelah pasangan Jokowi-Maruf Amin dinyatakan lebih unggul suara oleh KPU RI.
Kini Presiden Jokowi memilihnya menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wihnutama Kusbandio.
Tri Rismaharini
Tri Rismaharini merupakan wanita kelahiran Kediri, 20 November 1961.
Dia menjabat sebagai Wali Kota Surabaya selama dua periode.
Risma merupakan wanita pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya sepanjang sejarah yakni pada periode pertama 2010-2015 dan periode kedua 2015-2020.
Adapun riwayat pendidikan, Risma menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri Kediri dan lulus pada tahun 1973.
Ia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Surabaya dan lulus pada tahun 1976.
Kemudian, melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 5 Surabaya dan lulus pada tahun 1980.
Risma melanjutkan pendidikan sarjana di jurusan Arsitektur, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan lulus pada tahun 1987.
Kemudian, pendidikan pascasarjana Manajemen Pembangunan Kota di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang lulus pada tahun 2002.

Pada 4 Maret 2015, Risma mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari ITS, yang diberikan dari bidang Manajemen Pembangunan Kota di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.
Selama memimpin Surabaya, ia pernah meriah penghargaan Adipura, pada tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 untuk kategori kota metropolitan.
Selain itu, ia berhasil menjadikan Kota Surabaya menjadi kota yang terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik pada tahun 2012 versi Citynet atas keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi rakyat dalam mengelola lingkungan.
Kini presiden Jokowi memberikan kepercayaan kepadanya menjabat sebagai Menteri Sosial yang sebelumnya di jabat rekan separtainya dari PDIP Juliari P Batubara.
Muhammad Lutfi
Muhammad Lutfi merupakan pria kelahiran Jakarta, 16 Agustus 1969.
Ia merupakan seorang pengusaha dan sejak September 2020 dia ditugaskan menjadi duta besar Indonesia untuk Amerika Seriikat.
Sebelumnya Lutfi menjabat sebagai Menteri Perdagangan antara 14 Februari dan 20 Oktober 2014.
Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) lalu kemudian ditugaskan menjadi duta besar Indonesia untuk Jepang. Pada tahun 2008.

Muhammad Lutfi diakui sebagai seorang pemimpin muda yang berpengaruh oleh the World Economic Forum’s Young Global Leaders.
Ia juga merupakan salah seorang pendiri Masyarakat Ekonomi Syariah.
Kini, Presiden Jokowi memberikan kepercayaannya kembali menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto.
Budi Gunadi Sadikin
Mengutip Kompas.com, dilansir dari inalum.id, Budi Gunadi Sadikin lahir di Bogor, 6 Mei 1964.
Budi merupakan sarjana Fisika Nuklir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1998.
Ia mengawali kariernya sebagai Staf Teknologi Informasi di IBM Asia Pasifik yang berpusat di Tokyo, Jepang.
Selanjutnya, ia melanjutkan karier di IBM Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Systems Integration and Professional Services Manager hingga 1994.
Dari IBM Indonesia, Budi memutuskan pindah ke Bank Bali, yang kini dikenal sebagai Bank Permata.
Budi beberapa kali memegang sejumlah jabatan.
Jabatan-jabatan itu di antaranya sebagai General Manager Electronic Banking, Chief General Manager wilayah Jakarta, dan Chief General Manager Human Resources hingga 1999.
Kemudian, Budi bergabung dengan ABN Amro Bank Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Consumer Banking hingga 2004.

Selanjutnya, ia meloncat lagi ke Bank Danamon sebagai Executive Vice President Consumer Banking dan Direktur di Adira Quantum Multi Finance.
Sejak 2006, Budi bergabung ke Bank Mandiri.
Nama Budi Gunadi menjadi sorotan saat perusahaannya mampu merebut mayoritas saham PT Freeport Indonesia.
Setelah proses lobi yang cukup panjang, pada September 2018, sebanyak 51 persen saham Freeport berhasil dikuasai Indonesia.
Di tahun 2019, Budi Gunawan terpilih menjadi Wakil Menteri BUMN bersama Kartika Wiryoatmojo, membantu Erick Thohir sekaligus menjadi Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Kini ia mendapat kepercayaan baru dari Presiden Jokowi menjabat sebagai Menteri Kesehatan.
Sakti Wahyu Trenggono
Sakti Wahyu Trenggono merupakan pendiri PT Teknologi Riset Global (TRG) Investama.
Perusahaan yang telah berdiri sejak 2007 ini bergerak di bidang telekomunikasi, teknologi, properti, media, dan e-commerce.
Sedangkan sebelumnya, ia telah memiliki PT Solusindo Kreasi Pratama (SKP) dan PT Tower Bersama Infrastruktur.
Sedangkan, dua perusahan itu dikenal sebagai penyedia menara telekomunikasi terbesar di Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, ada sekitar 14.000 menara.
Kendati demikian, pria asal Semarang ini sempat kesulitan dalam menempuh pendidikannya.
Pria lulusan ITB dan Bina Nusantara (Binus) ini sempat mengalami kesulitan ekonomi demi membayar uang kuliahnya.

Keluarganya di Semarang bahkan sempat harus menjual tujuh kambing demi membiayai Wahyu.
Setelah lulus di ITB, Wahyu bekerja di Astra.
Ia bekerja di Astra selama 11 tahun.
Bekerja di Astra membuatnya belajar banyak hal seperti berelasi dengan lembaga konsultan dunia Boston Consulting Group (BCG).
Di Astra Wahyu banyak belajar mulai dari Management trainee hingga infrastruktur IT.
Kemudian Presiden Jokowi memberikan amanah kepadanya menjadi Wakil Menteri Pertahanan pada 2019.
Kini, ia dipercaya menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan mengantikan Edhy Prabowo.
Yaqut Cholil Qoumas
Yaqut Cholil Qoumas merupakan pria kelahiran Rembang, 4 Januari 1975.
Ia adalah putra dari KH Muhammad Cholil Bisri, satu di antara pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini juga saudara dari Yahya Staquf, tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
Selain mengemban amanah sebagai Ketua Umum GP Ansor, Yaqut mengabdi sebagai wakil rakyat.
Ia terpilih menjadi anggota DPR RI 2019-2024 di daerah pemilihan Jawa Tengah X.

Sebagai bagian dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Yaqut bertugas dalam Komisi II yang membidangi tentang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria.
Dikutip dari laman DPR, Gus Yaqut mengenyam pendidikan dasar di SDN Kutoharjo pada 1981-1987.
Kemudian ia melanjutan sekolah formalnya ke SMPN 2 Rembang pada tahun 1987-1990.
Lalu, ia meneruskan pendidikan ke SMAN 2 Rembang pada tahun 1990-1993.
Dan menempun pendidikan tinggi di Universitas Indonesia Jurusan Sosiologi
Untuk karir, ia pernah menjadi komisaris sebuah radio di Rembang, kemudian menjadi anggota DPRD Rembang pada 2004-2005.
Hingga akhirnya ia terpilih menjadi Wakil Bupati Rembang pada 2005-2010.
Di bidang organisasi, Gus Yaqut diketahui saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Anshor.
Kini, ia dipercaya Presiden Jokowi menjadi Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi.
(TribunMataram.com/ Tribunnews.com/ Ifa Nabila/ Nuryanti) (TribunWow.com/ Mariah Gipty) (Surya.co.id/ Arum Puspita)
Diolah dari: Ucapan Susi Pudjiastuti untuk Sakti Wahyu Trenggono yang Jadi Menteri KKP Gantikan Edhy Prabowo